1

12.9K 162 5
                                    

Hari Senin, hari yang sepertinya akan diingat oleh Gilang, seorang mahasiswa di suatu unversitas di kota Jogjakarta, karena hari ini menurut rencana dia, Gilang akan menyatakan rasa sukanya kepada temannya yaitu Fania yang sudah menjadi teman dekat sejak sekolah dasar hingga kuliah walaupun mereka tidak bersama saat berada di smp.

Menyiapkan barang-barang untuk berangkat menuju kampus, berangkat Gilang menuju kampus dengan sepeda motor melewati jalanan kota Jogja yang ramai dengan orang-orang yang akan berangkat bekerja dan sekolah.

Sampai di kampus, bertemu langsung dengan teman tongkrongan Gilang yaitu Bayu dan Daka. Sebernarnya masih ada teman-teman tongkrongan Gilang yang lain namun biasanya mereka berangkat terlambat di kuliah pagi.

"Gimana kabar loe?"tanya Bayu.

"Baik"

"Jadi hari ini nembak Fania"tanya Daka kepo.

"Jadi dong, tapi mungkin nanti habis kuliah, kuliah pagi gini biasanya dia mepet jam masuk"jawab Gilang.

Sambil menunggu jam masuk kuliah, mereka biasanya membicarakan sesuatu yang kadang tidak masuk akal atau hanya bermain game online bareng. Tapi hari ini mereka tidak bermain game maupun membicarakan sesuatu, mereka hanya diam masing-masing duduk di kursi panjang di lantai 1 kampus sampai akhirnya mereka masuk ke kelas.

---

Kuliah selesai, semua mahasiswa satu per satu mulai meninggalkan kelas termasuk Gilang dan teman-temannya.

"Hai Fania"sapa Gilang.

"Hai, ada apa?"tanya Fania, Fania sering bertanya seperti ini karena Gilang sering sekali meminta bantuan kepada Fania, baik itu dalam hal kuliah maupun dalam hal keuangan, karena Gilang bukan berasal dari keluarga yang kaya. Memang tidak miskin sekali sampai Gilang harus bekerja di luar kuliah tetapi kondisi keuangan keluarga Gilang memang tidak sebaik teman-teman Gilang yang bisa mengeluarkan uang untuk apapun dimanapun atau Fania yang memang berasal dari keluarga yang kaya karena memiliki banyak usaha.

"Gak ada apa-apa sebenarnya, tapi aku pengen bicara sama kamu, ada waktu kan?"

"Ada, sekarang atau nanti?"

"Sekarang aja, di gazebo tempat biasa garap tugas"

"Ok"

---

"Jadi, apa yang mau kamu bicarakan?"tanya Fania setelah mereka duduk di gazebo tempat mereka biasa mengerjakan tugas karena di tempat tersebut banyak tanaman sehingga suasananya sejuk dan menyenangkan.

Gilang yang belum pernah nembak cewek sebelumnya juga sebenarnya gugup dengan apa yang akan dia lakukan, tapi karena tekad dan kesempatan yang jarang terjadi, akhirnya dia hanya pasrah dan berkata apa adanya.

"Jadi aku sebenarnya suka sama kamu, memang mendadak tapi ya inilah aku, gak suka basa-basi, suka langsung gitu, maukah kamu jadi pacarku?"kata Gilang kepada Fania yang pastinya mengejutkan Fania, Gilang yang dari awal sangat gugup akhirnya bisa bernafas lega.

Dan sekarang, Gilang menjadi gugup kembali menunggu jawaban dari Fania. Dilihat dari ekspresi Fania saat mendengar perkataan Gilang, Fania terkejut kemudian tersenyum, tetapi kemudian menunjukkan ekspresi yang cukup aneh seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Setelah menengok ke sekitar untuk memastikan tidak ada yang mendengar, Fania bertanya.

"Kamu serius mau pacaran sama aku?"

"Ya aku serius"

"kamu mau mendapatkan jawaban dari aku kan?"

"Iya"

"Kalau begitu dengarkan perintahku sebentar"

Gilang yang mendengar perkataan tersebut sedikit curiga, namun Gilang tidak memperdulikannya.

"Ok"

"Kamu nanti pergi ke minimarket yang di dekat kost-an kamu jam 5 sore nanti, jangan telat, kalau sampai telat aku anggap aku menolak tawaranmu, Ok?"

"Ok"

"Good, kalau begitu sekarang aku pulang dulu, siang ini gak ada kuliah kan?"tanya Fania.

"Gak ada, kuliah pak Deva gak jadi, mungkin diganti besok"

"Good, aku pulang dulu ya, jangan lupa nanti sore"

"Iya, aku gak lupa"jawaban akhir Gilang sebelum Fania pergi meninggalkan Gilang di gazebo.

Gilang menjadi curiga sekaligus takut dengan perintah yang dikatakan oleh Fania tadi, tapi karena rasa ingintahunya untuk mendapatkan jawaban dari Fania, Gilang akan tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Fania.

"Gue mau diapain ya sama Fania?"tanya Gilang didalam hati.

Fania, My MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang