Sore menjelang, Fania masih menikmati film dari tv besar yang dia tonton dari tadi, makan siang tadi terpaksa Fania memesan melalui pesan antar karena Kak Bila lupa membawakan makanan untuk makan siang, Fania merasa mengantuk setelah makan siang tadi sampai Fania ketiduran di sofa dengan tv yang masih menyala.
---
Ting tong...
Fania yang terbangun karena suara bel tadi langsung mematikan tv yang masih hidup dari siang tadi dan berjalan membukakan pintu.
Kak Bila dilihat dari penampilannya sepertinya langsung dari kantor dan tidak pulang dulu ke apartemennya, Kak Bila berjalan dengan melepas jaketnya dan menaruh tas kerjanya, Fania mengambilkan segelas air dan memberikannya ke Kak Bila yang langsung meminumnya sampai habis.
"Kak Bila gak pulang dulu?"
"Gak, gak tau kenapa kakak pengennya langsung kesini"
"Kak, nanti ada sesi gak?"
"Ada dong, nanti lebih menyenangkan dari kemarin, percaya sama kakak"dari perkataan Kak Bila tadi, Fania menjadi kepo dengan apa yang akan dilakukan nantinya, apalagi Kak Bila ngomong kalau nanti lebih menyenangkan dari kemarin membuat Fania menjadi semakin kepo.
Tak ingin menunggu nanti, Fania menanyakan kepada Kak Bila perihal lemari tadi.
"Kak Bila, Fania mau tanya boleh?"
"Tanya apa?"Kak Bila bertanya balik.
"Tadi Fania ngecek lemari di ruang sesi, lemari yang disebelah kiri kasur kok isinya bukan peralatan BDSM?"
"Oh lemari yang itu, kakak udah meyangka kamu pasti mau tanya tentang lemari itu, jadi gini ceritanya"Kak Bila mulai bercerita kepada Fania.
"Jadi isi dari lemari itu semuanya hadiah dari sub-sub kakak baik yang lama maupun yang sekarang, beberapa barang ada yang kakak pake tapi sisanya ya tersimpan di lemari itu karena kakak gak butuh atau kakak gak suka"cerita singkat dari Kak Bila yang membuat Fania ingin bertanya lebih banyak.
"Tapi kalau kakak gak butuh, kenapa gak kakak jual aja?"
"Sebenarnya kakak inginnya kayak gitu, tapi kakak merasa gak enak sama sub kakak yang ngasih hadiah ke kakak, padahal kakak kan dominannya dia harusnya kakak bisa lakuin apapun terhadap hadiah dari dia, tapi kakak gak enak aja gitu"
"Terus, barang-barang itu mau diapain?"
"Kakak juga gak tahu"
Kemudian, Fania dengan ragu meminta sesuatu kepada Kak Bila.
"Kak, boleh gak Fania ambil satu barang dari lemari itu?"
"Mau ngambil apa?"
"Boleh gak Fania ngambil ps5nya?"Fania takut Kak Bila menjadi marah karena barang-barang tersebut adalah milik Kak Bila yang merupakan dominan Fania untuk saat ini.
Kak Bila yang mendengar permintaan Fania tanpa berpikir langsung menyetujuinya, cukup mengagetkan bagi Fania.
"Boleh dong, ambil aja, kakak juga gak pake itu ps5, kakak lebih suka pake nintendo switch"
"Beneran kak?"Fania terkejut Kak Bila membolehkannya mengambil barang tersebut tanpa berpikir.
"Beneran lah, daripada cuma disimpan di lemari, gak ada yang pake"
"Makasih kak"Fania memeluk Kak Bila yang bau setelah bekerja seharian tapi Fania tidak peduli dengan hal tersebut karena Fania akhirnya bisa punya sebuah ps5 yang sulit didapatkan Fania karena barang tersebut selalu habis di toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fania, My Mistress
Teen Fiction"Kalau kamu mau pacaran sama aku, ada syaratnya" "Syarat? Apa syaratnya?"tanya Gilang. "Syaratnya adalah kamu harus jadi submissive aku" "Submissive?"tanya Gilang seperti orang polos walaupun sebenarnya dia tahu segalanya. Dan disaat itulah hubungan...