Pagi di Jakarta, pertama dirasakan oleh Fania yang bangun dari tempat tidur dan langsung membuka jendela, merasakan hawa Jakarta di pagi hari yang sangat berbeda dengan tempat tinggalnya di Semarang atau di Jogja, Fania merasa bersyukur karena dia besar dan tinggal di Semarang yang udaranya jauh lebih bersih dan lebih segar daripada yang dia hirup sekarang.
Keluar dari kamarnya, ternyata Kak Bila sudah sarapan dengan seragam kerjanya lengkap dengan tas yang sudah siap sedia di dekat pintu.
"Kak Bila udah siap-siap jam segini?"Fania belum pernah melihat hal seperti ini, melihat kehidupan seorang pekerja kantoran di Jakarta yang mereka bahkan sudah siap disaat siswa sekolah baru bangun dari tidurnya.
"Udah, walaupun kantor kakak dekat tapi kakak suka berangkat lebih pagi, biar sampe kantor bisa nyantai dulu"jawaban Kak Bila yang masuk akal, apalagi di Jakarta yang jalan 2 kilometer bisa berjam-jam.
Duduk di sofa, menonton tv sambil memegang Xiaomi Redmi Note 9, Fania menyibukkan diri dengan sosial medianya sedangkan Kak Bila selesai sarapan dan mulai berjalan mengambil tas, jaket, dan helm, berpamitan kepada Fania.
"Kakak berangkat dulu ya"
"Kak, disini ada tempat nongkrong gak?"tanya Fania yang sepertinya tidak betah di apartemen Kak Bila yang kecil.
"Tempat nongkrong disekitar sini banyak, ada mall, ada taman, ada cafe, tinggal pilih aja"
"Tapi aku naik apa?"
"Kamu naik ojek online aja, nanti uangnya aku ganti semua"janji Kak Bila yang tidak lupa bahwa Kak Bila akan membayar semua biaya hidup selama Fania di Jakarta.
"Ok, kalau gitu kakak hati-hati ya"
"Ok, sampai sore"Kak Bila mulai meninggalkan apartemen dengan motornya ke tempat kerja.
Tinggal Fania sendiri di apartemen Kak Bila, rencananya hari ini Fania akan berkeliling di sekitar apartemen Kak Bila. Setelah selesai sarapan dan mandi, Fania mulai meninggalkan apartemen dan menuju ke mall di dekat apartemen menggunakan ojek online.
---
Jam 3 sore, setelah seharian berkeliling Jakarta termasuk menonton film di bioskop, hari ditutup dengan nongkrong di salah satu cafe di dekat apartemen sambil mendegarkan musik sambil membaca novel yang baru dia beli sembari menunggu Kak Bila pulang kerja, Fania merasa senang bisa ke tempat-tempat baru yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.
Disaat Fania membaca, Kak Bila menelepon.
"Halo Fania, kamu dimana?"
"Halo kak, ini Fania sedang nongkrong di cafe, ada apa?"
"Kamu segera pulang ya, nanti kakak ajak ke suatu tempat"
"tempat apa kak?"
"Udah pulang aja dulu, nanti kakak jelasin"Kak Bila menutup teleponnya.
Fania yang mendengarkan langsung mengemasi barang dan memasukkan earphonenya dan pulang ke apartemen. Setelah sampai di apartemen, ternyata Kak Bila belum pulang yang membuat Fania sedikit lega.
Berbaring di sofa, Fania melanjutkan membaca novel tadi hingga Fania tak kuat menahan kantuk dan tertidur di sofa sampai Kak Bila pulang.
---
"Fania, bangun"Kak Bila sambil menggoyang tubuh Fania pelan.
"Kak Bila, maaf Fania ketiduran"
"Jadi gak kakak ajak hari ini?"
"Jadi dong"
"Ya udah, sana mandi, nanti kita berangkat jam 6"
Setelah itu Fania menuruti perintah Kak Bila untuk mandi dan memakai sebuah set lingerie lengkap dengan stocking dan garter belt warna hitam yang kemudian ditutup oleh rok selutut dan kaos supaya tidak terlihat dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fania, My Mistress
Teen Fiction"Kalau kamu mau pacaran sama aku, ada syaratnya" "Syarat? Apa syaratnya?"tanya Gilang. "Syaratnya adalah kamu harus jadi submissive aku" "Submissive?"tanya Gilang seperti orang polos walaupun sebenarnya dia tahu segalanya. Dan disaat itulah hubungan...