Menunggu beberapa menit, akhirnya Mist Bila kembali ke ruang sesi sambil memegang sebuah tali berbahan kulit yang terpasang pada sebuah collar yang dipakai oleh seorang cowok muda yang tidak memakai apa-apa alias telanjang bulat.
Dilihat dari fisik cowok tersebut, Fania bisa tahu bahwa cowok tersebut masih muda, mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengan umur Mist Bila. Dilihat dari wajah dan postur badan juga laki-laki ini bukan cowok yang biasa digambarkan di novel-novel dewasa yang karakter laki-lakinya biasanya kekar dengan wajah yang tampan lengkap dengan perutnya yang sixpack, wajah dan postur badan dari cowok yang sedang menjadi peliharaan Mist Bila saat ini menurut Fania biasa saja, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya juga menurut Fania biasa saja, tapi yang menjadi perhatian Fania adalah tubuh cowok tersebut bersih dari bulu mulai dari kaki sampai disekitar kemaluannya juga bersih.
Mist Bila yang telah sampai langsung menuju ke lemari mengambil sebuah flogger dan sebelum berjalan menuju subnya yang masih merangkak, Mist Bila menghampiri Fania yang tidak bisa bergerak di kursi berbahan kayu tersebut.
"Kenalin, namanya Andreo, submissive kesayangan mistress"besar kemungkinan nama tersebut adalah nama samaran.
Setelah Mist Bila mengenalkan subnya, tombol vibrator dinyalakan pada mode pelan, begitu juga vibrator kecil yang berada di dalam memek Fania, membuat Fania langsung terangsang tapi tentu saja Fania tidak bisa mendesah seperti biasa karena ball gag dimulutnya.
Mist Bila tanpa aba-aba langsung mendaratkan flogger tersebut tanpa alasan di pantat dan punggung andreo, berulang kali sambil mengeluarkan kata-kata selayaknya seorang mistress, sedang kakinya memainkan kemaluan andreo yang membuat Fania sedikit terpana karena kemaluan tersebut terkunci rapi dalam sebuah chastity cage berbahan plastik bewarna pink yang sedikit demi sedikit mulai mengeluarkan precum.
Adegan berikutnya Andreo disuruh untuk naik ke atas ranjang, diikat tangan dan kakinya dan akhirnya Andreo terikat sempurna dalam kondisi telungkup.
Mist Bila kemudian keluar sebentar dari ruang sesi dan kembali sambil membawa sebuah tas karton yang Fania tidak tahu apa isinya.
Namun setelah Mist Bila mengambil semua barang dari tas tersebut dan meletakkannya diatas meja, barulah Fania bisa melihat 4 buah lilin yang memiliki warna yang berbeda-beda lengkap dengan korek api untuk menghidupkannya.
Mengambil korek tersebut dan menghidupkan 2 lilin, yaitu lilin warna putih dan kuning, dan menaruh lilin-lilin tersebut diatas meja.
Setelah lilin tersebut menyala dan menunggu untuk diteteskan keatas punggung cowok tersebut, Mist Bila kembali lagi ke lemari mengambil sebuah butt plug yang memiliki vibrator didalamnya, jadi butt plug tersebut bisa bergetar di dalam pantat orang yang memakainya.
Memasukkanya ke dalam pantat Andreo, menghidupkannya, Mist Bila berbicara kepada Andreo.
"Kamu tahu kan malam ini kita mau ngapain?"
"Tahu Mist"
"Kamu udah lama pengen mainan lilin kan?"
"Iya Mist, aku menantikan tetesan lilin dari mistress"
"Well, berarti hari ini kamu akan senang dengan apa yang akan mistress berikan, iya gak?"
"Iya Mist, aku tidak pernah kecewa dengan apa yang Mistress berikan kepadaku"
Mist Bila mengambil lilin bewarna putih dan kuning, memastikan punggung andreo bersih dan steril, dan langsung meneteskan kedua lilin tersebut secara bersamaan secara perlahan, sambil menikmati erangan Andreo yang kesakitan sekaligus menikmati setiap tetesan dari lilin tersebut.
Setelah lilin-lilin tersebut terpakai cukup banyak tapi belum habis, Mist Bila mematikannya, dan berganti ke lilin bewarna merah dan hitam.
Setelah menghidupkan vibrator di pantat Andreo yang Mist Bila lupa menghidupkannya pada awal tadi, lilin tersebut menetes lagi di punggung Andreo yang hampir penuh dengan tetesan lilin, membuat pungung Andreo bewarna-warni berkat lilin-lilin tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fania, My Mistress
Teen Fiction"Kalau kamu mau pacaran sama aku, ada syaratnya" "Syarat? Apa syaratnya?"tanya Gilang. "Syaratnya adalah kamu harus jadi submissive aku" "Submissive?"tanya Gilang seperti orang polos walaupun sebenarnya dia tahu segalanya. Dan disaat itulah hubungan...