29-Gue Pengen Sembuh

22.5K 3.6K 156
                                    

Selamat malam manteman onlenkuu😚

VOTEnya jangan lupa yaaa😆

Siapkan hati dulu, cari posisi ternyaman🤸🏻‍♀️

ENJOY YOUR FEELING!🥰

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Lagi-lagi dering ponselnya bergetar di sepanjang perjalanannya. Tapi kali ini tak Juna hiraukan, ia masih fokus menyetir. Terlebih saat melihat langit mulai gelap. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Juna tak mau basah kuyup. Ia melajukan motornya semakin kencang saat rintik hujan mulai menghalangi jarak pandangnya.

Sesampainya di rumah, Juna sedikit kebasahan. Ia melepas helm dan segera masuk ke dalam. Juna sedikit mengendap-ngendap, berharap tak ada yang memergokinya. Namun sayang, semuanya ada di ruang tv dan mereka menyadari kedatangannya.

"Sayang, kamu dari mana aja? Mama sama Kakak-kakak kamu nelpon gak dijawab. Aduh ini basah semua, cepet ganti baju, nanti kamu kedinginan." Hara segera melesat menghampiri anaknya dengan perasaan khawatir. Ia mengusap pipi Juna dan seketika cemas saat menyadari rona pucat dari wajah itu.

"Sayang, kamu sakit?" tanya Hara khawatir sembari menangkup pipi Juna dengan kedua tangannya.

Juna mengulas senyumnya seraya meraih tangan sang Mama dari pipinya. Ia genggam dan menggeleng pelan. "Nggak, Ma. Juna gak pa-pa," ucap Juna. "Juna kan emang sakit, Ma," tambahnya dalam hati.

Hara menghela napas cemas. "Ya udah, sekarang kamu mandi, gih, ganti baju!" suruhnya lembut yang langsung diangguki oleh Juna.

Yang lain memperhatikannya saat Juna melangkah ke lantai atas. Merasa aneh karena biasanya akan ada sesuatu yang Tyo lakukan jika Juna pulang terlambat. Namun kali ini tidak, Tyo hanya diam tak melakukan apapun.

Hara menghampiri mereka yang ada di ruang tv. Rasa gundah tetap melekat di hatinya. Tak seperti biasanya, Hara jadi sangat memperhatikan segala hal kecil tentang Juna.

"Tenang aja, Ma. Percaya sama Juna, dia gak pa-pa," ujar Tyo mencoba menenangkan istrinya.

"Via mau ke Kakak, ah." Tiba-tiba anak itu bangkit dan melesat menuju kamar kakaknya, diikuti oleh Ali yang juga merasa cemas.

Tok tok

Via mendongak menatap Ali. Tak ada sahutan dari dalam, mereka mencoba mengetuk lagi. Sampai akhirnya Ali memutuskan masuk tanpa menunggu lebih lama lagi. Mereka celingukan namun tak menemukan Juna di sudut manapun.

Untuk Arjuna[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang