Huwaaaa aku seneng banget targetnya nyampe gaisss.. makasih banget🤗 nih aku up lagi.. sesuai janji yaa😘
VOTE dulu yaa orang-orang baik😚
FOLLOW juga biar afdol!!!!😜
Temenan yuk!🤸🏻♀️ Kalian orang mana niihh?🤙🏻
Kalo aku dari Cicalengka.. ada yang tau?😗SELAMAT BERNANO-NANO!🤪
.
.
Hari ini Juna hanya berlatih sebentar. Beruntung, saat pulang, rumah tengah sepi dan tak ada siapapun. Bi Hanum mungkin sedang ke pasar. Juna langsung masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Hari ini sungguh melelahkan.
Baru dua menit, Juna sudah masuk ke alam bawah sadar. Anak itu bahkan masih menggunakan sepatunya.
Matahari semakin naik dan kini sudah berada tepat di atas kepala. Perlahan Juna membuka matanya, namun posisinya berubah dari saat tadi ia berbaring. Kini dirinya sudah tertutupi dengan selimut dan bahkan kakinya bisa merasakan sentuhan kain itu. Mata Juna mengedar, namun tak menemukan siapapun.
Juna menyeka jejak air liur dari mulutnya seraya bangkit perlahan. Badannya pegal-pegal dan sangat lemas. Sungguh aneh yang Juna rasakan saat ini. Tak biasanya dia seperti ini. Juna melirik sesuatu di atas nakas. Terdapat semangkuk bubur dan segelas air putih yang tertata rapi di atas nampan.
Juna tersenyum tipis, pasti Bi Hanum yang menyiapkannya. Lantas Juna meraih mangkuk itu. Ia hendak menyantapnya, namun suara pintu terbuka membuat aksinya terhenti.
"Mama?" gumam Juna tak percaya.
"Kenapa? Kok kaget gitu?" tanya Hara seraya mendekat dan duduk di sisi ranjang Juna.
Juna bergeming sejenak untuk kemudian menampilkan senyum lebar. "Kirain Mama kerja," ucapnya antusias.
Hara tersenyum teduh, "Mama tau kamu lagi sakit. Jadi Mama pulang cepet, pengen rawat kamu, sayang," ujarnya lembut.
Juna semakin melebarkan senyumannya. Sakitnya kali ini sangat bermanfaat. Juna menyerahkan mangkuk di tangannya pada sang Mama. Hara terheran sejenak, namun segera mengambil alih makanan itu.
"Kamu, ya.. kalo lagi sakit, manjanya lebih dari Via," ucap Hara dengan kekehan dan gelengan kepala.
Juna menampilkan cengiran polosnya. Lalu mulutnya terbuka lebar saat Hara hendak menyuapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Arjuna[✓]
Novela Juvenil[Family & Brothership] "Emangnya, karate itu gak bisa dibanggain, ya?" Keluarga harmonis, rasa neraka. Emang ada? Itulah yang dirasakan oleh Arjuna Omar Biantara. Seorang atlet seni bela diri yang sayangnya memiliki otak dengan kapasitas rendah. Sel...