"bima!"
merasa ada orang yang memanggil namanya bima lantas langsung menolehkan kepalanya kebelakang.
"l-loh tara..?" gumam bima.
lelaki yang memanggil namanya tadi nampak menyunggingkan senyum lebar miliknya lalu berlari menyusul ketempat dimana bima berdiri saat ini.
"bim— loh bima habis nangis ya semalem?"
bima bisa melihat bagaimana wajah yang semula berseri bahagia kini tergantikan oleh wajah kalut dan khawatir.
"h-hah? engga kok, bima semalem ngga habis nangis" ucap bima gugup dengan tawa canggung yang menyertai diakhir kalimatnya.
"bima ngga usah bohong sama tara."
alih-alih menjawab perkataan tara bima justru menundukkan kepalanya dalam.
"bima ketauan banget ya bohongnya?" cicit bima.
tara terkekeh kecil, "semua orang juga pasti tau kalo bima semalem habis nangis, lihat tuh mata bima sembab begitu"
bima sontak langsung mendongakkan kepalanya lalu dengan segera meraba area kelopak matanya.
"wah iya.. hehe" ujarnya dengan cengiran khas miliknya.
tara yang melihat itu tak kuasa untuk menahan gemas, tangannya pun terangkat untuk mengusak surai hitam milik bima.
bima dan tara saat ini sedang berada di perpusatakan sekolah. hari ini ternyata jam kosong karna semua guru harus menghadiri rapat. bima yang bosan dikelas akhirnya mengajak teman sebangkunya itu untuk pergi membaca buku ke perpustakaan."eumm tara?"
tara menoleh ketika bima menyebut namanya.
"hm?"
"bima mau ngomong, boleh?"
tara tersenyum tipis lalu menumpu dagu dihadapan bima, "boleh dong, emang bima mau ngomong apa?"
"i-itu, tara putus sama yuna gara-gara bima ya?" cicit bima hampir tak dapat didengar oleh tara.
tara mengernyitkan dahinya.
"loh siapa yang bilang coba?"
"engga ada, bima cuma kepikiran sendiri aja. bima ngerasa kalo tara putus sama pacar tara gara-gara bima sering deket sama tara"
mendengar penjelasan bima, tara tak kuasa lagi menahan gelak tawanya.
"astaga, bima kok bisa kepikiran sampai situ sih?"
bima tak menjawab ia masih setia untuk menundukkan kepalanya, malu.
"bima mau tau ngga alasan tara putus sama yuna?"
setelah tara berujar seperti itu barulah bima mau mendongakkan kepalanya kembali.
"iya, bima mau!"
tara terkekeh kecil mendengar penuturan bima, lantas ia pun mengusak surai lelaki dihadapannya itu.
"itu karna tara sama yuna udah bosen sama hubungan kita. yuna juga udah suka sama cowo lain sedangkan tara udah ngga punya perasaan apa-apa lagi sama yuna."
bima membulatkan bibirnya tanda mengerti.
"terus kenapa waktu itu muka tara keliatan kesel banget?"
"itu karna juna nyontekin tugas tara tanpa sepengetahuan dari tara sendiri. kan kesel banget, mana tara susah-susah lagi ngerjainnya."
bima nampak mengerjapkan bolamatanya lucu, tara pun kembali terkekeh dengan reaksi bima yang diberikan padanya. lantas tara pun kembali melanjutkan kalimatnya.
"makanya waktu itu tara agak cuek'in bima. tara takut bima bakal jadi pelampiasan kekesel-an tara ke juna"
"o-ohh jadi gitu.."
"haha iyaa bimm. lain kali bima ngga usah terlalu berpikir berlebihan kaya gitu ya?"
"hehe okeyy!" ujar bima sembari membuat gerakan hormat dengan tangannya.
-to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka [TAEGYU]
Fanfiction❝ Karena mu aku bisa belajar, bagaimana indahnya dicintai dan juga bagaimana perihnya kehilangan. ❞ taegyu lokal au! bxb taehyun; dom beomgyu; sub tw// MCD ⚠️ start: 18-06-21 finish: 08-07-21 status: [completed] story by gyuuluvraann