4. jadian?

371 94 8
                                    

"tara! lihat deh, cantik banget ya bintangnya?"

"iya, cantik"

"eung? tara bahkan ngga ngelihat bintangnya kenapa tara langsung bisa bilang cantik?"

tara terkekeh pelan.

"soalnya tara lagi liatin hal yang lebih cantik daripada bintang-bintang itu"

"emang tara lagi liat apa?"

"bima"

"y-ya..?"

"bukan, maksudnya tara lagi liatin bima."

"h-hah?" mendadak bima jadi kehabisan kata-kata.

"ciee pipi bima merah tuh"

ujar tara sembari mencubit pelan kedua pipi bima.

"i-ihh tara!!", bima langsung memalingkan wajahnya. tak kuat jika harus bersitatap dengan tara lama-lama.

"masa gitu doang langsung salting?"

"apaansih? siapa juga yang salting?!" ucapnya sembari menggembungkan kedua pipinya sebal.

"iya deh iyaa, nanti bima malah ngambek lagi"

"tau ahh! bima males sama tara!!"

bima langsung bersidekap dada dengan wajah yang total sudah memerah padam karna menahan rasa malu, bibir bawahnya juga ia cebikkan membuat tara menjerit tertahan didalam hatinya.

"tuhan, kenapa bima bisa se-gemesin ini??!"

tara menghembuskan napasnya perlahan untuk menetralkan degup jantungnya.

"okeoke, tara salah jadi tara minta maaf ya?"

bima menoleh kearah tara lalu dengan cepat ia palingkan kembali wajahnya.

"bima ngga mau maafin tara!!"

"loh jangan gitu dong"

"suka-suka bima dong, kenapa tara yang ngatur??" ujar bima dengan tatapan nyalang yang ia berikan pada tara.

tara hanya bisa menghembuskan napasnya berat. yang ia mau bukannya malah bertengkar seperti ini dengan bima. ia hanya berniat ingin menggodanya saja, tidak lebih. namun sepertinya bima sudah terlanjur kesal padanya.

"bima jangan marah gini dong ke tara"

"..."

"bima tau? hari ini tara padahal pengen ngungkapin suatu hal ke bima"

degg

jantung bima mendadak berdetak dengan kencang. bukan, bukan hanya bima saja melainkan tara pun mengalami hal yang serupa.

"t-tara emangnya mau ngungkapin apa?"

tara melihat kearah luar bianglala yang ia naiki, sekarang mereka berdua sudah pas berada dipuncak atas. hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh tara.

lalu netranya pun kini teralih untuk menatap dalam-dalam mata cantik lelaki manis yang duduk dihadapannya saat ini.

"tara suka sama bima, a-ah engga maksud tara- tara cinta sama bima"

"a-apa..?"

"tara jatuh cinta sama bima semenjak bima nolongin tara di rooftop waktu itu. dulunya tara belum pernah ngerasa ada yang mau peduli sama tara. tapi semenjak bima masuk kedalam hidup tara, tara ngerasa tara adalah orang yang spesial. tara ngerasa lengkap, itu semua karna bima." ucap tara dengan senyuman yang terpantri apik pada wajahnya.

sedangkan bima? ia tengah duduk diam mematung sembari menutup mulut dengan kedua tangannya- tak percaya jika ternyata tara membalas perasaannya. airmata kebahagiaan pun tak bisa bima bendung lagi.

"ta-tara ini s-semua se-serius..?"

"iya. dan kalau bima bersedia, mulai sekarang ayo jadi pacar tara"

 dan kalau bima bersedia, mulai sekarang ayo jadi pacar tara"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-to be continued

Asmaraloka [TAEGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang