sudah genap tiga bulan tara dan bima berpacaran. setiap harinya pasti akan selalu ada momen-momen manis yang mereka berdua ciptakan. keduanya juga nampak semakin dekat.
sungguh pasangan yang serasi.
tapi semenjak tiga bulan belakangan ini bima merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. bima selalu merasakan sakit dibagian kepalanya, bahkan akhir-akhir ini bima sering mimisan. wajahnya pun kerap kali terlihat pucat. namun, bukan arbima beomgyu rahadian namanya jika ia tidak pandai untuk menyembunyikan itu semua.
iya, bima memutuskan untuk tidak memberitahu siapapun tentang keluhan yang ia rasakan ini termasuk juga dengan tara- kekasihnya.
berdoa saja agar keputusan yang bima buat ini tidak salah.
bima memasuki ruang kelas yang masih sepi itu, bima pun melangkahkan kakinya mendekati bangku miliknya dan juga tara lalu langsung mendudukkan tubuhnya disana.bima memegang kepalanya yang berdenyut sakit hingga tak sadar ia menarik surainya sendiri hingga banyak helai perhelai rambut rontok ditangannya.
bima bukanlah manusia yang kuat. jujur ia sendiri merasa tak kuasa untuk menahan rasa sakit yang mendera kepalanya akhir-akhir ini. dan pada akhirnya bima memilih untuk kembali menangis, lagi.
"t-tuhan hh sa-sakit hiks bi-bima ngga k-kuat"
•••
sedangkan dilain tempat tara sedang mengetuk sebuah pintu bercat coklat tua. tak lama kemudian pintu yang semula tertutup rapat kini terbuka, menampilkan seorang wanita cantik paruh baya yang kini tengah tersenyum kearahnya.
"loh tara? belum berangkat sekolah nak?"
"hehe iya nih tan-"
"panggil tante bunda aja ya mulai sekarang?" sela wanita itu masih dengan senyuman lembutnya.
"a-ah iya bu-bunda..?" ucap tara canggung.
tak berselang lama kemudian dengan tiba-tiba lelaki paruh baya datang dari belakang lalu merangkul bahu tara.
"haha santai aja, tara ngga usah tegang gitu kalo ngomong sama istri ayah" tutur lelaki itu.
sedangkan tara hanya bisa mengusap tengkuknya canggung.
padahal ia sudah sering berkunjung kemari namun masih saja merasa canggung dengan ayah dan bunda bima.
iya, tara datang kesini berniat untuk mengajak bima pergi kesekolah bersama.
"kamu kenapa belum berangkat kesekolah?"
"itu- tara pengen ngajak bima berangkat sekolah bareng hehe"
"loh? telat kamu tara, bima udah ayah anter barusan" ujar lelaki itu sembari membuka lipatan koran yang ada diatas meja teras rumahnya.
"emang kalian udah ada janji mau berangkat sekolah bareng?"
"ngga ada sih bun"
bunda terkekeh pelan sembari menggelengkan kepalanya samar.
"yaudah kalo gitu sana berangkat sekarang, nanti tara malah terlambat loh"
"ah iya, kalo gitu tara pamit ya, bunda?" ujar tara sembari mencium tangan bunda bima.
"iyaa hati-hati ya nak" ujar bunda sembari mengusap surai milik tara.
tara mengangguk sebagai jawaban. lalu melenggang pergi darisana meninggalkan ayah bima yang tengah duduk diteras rumah sembari tersenyum miris.
"anak sama calon mantu sama aja"
oke sudah, segini dulu boom uptadenya ya hehe.
aku mau nge-date bareng pacar halu ku dulu, babay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka [TAEGYU]
Fanfiction❝ Karena mu aku bisa belajar, bagaimana indahnya dicintai dan juga bagaimana perihnya kehilangan. ❞ taegyu lokal au! bxb taehyun; dom beomgyu; sub tw// MCD ⚠️ start: 18-06-21 finish: 08-07-21 status: [completed] story by gyuuluvraann