6. bulan dan bintang

301 85 5
                                    

kini tara dan bima sedang berada disuatu taman. mereka berdua kini tengah duduk diatas rerumputan, sembari menikmati keindahan langit malam.

bima menyenderkan kepalanya pada bahu tara

"bima suka sama langit malam" bisik bima pelan tanpa mengalihkan pandangannya pada langit malam yang dipenuhi oleh bintang-bintang itu.

tara menaikkan sebelah alisnya.

"alasannya?"

"ngga tau hehe suka aja gitu liatnya. bikin tenang"

tara terkekeh pelan menanggapinya, ia pun mengusakkan hidung miliknya pada pucuk rambut sang kekasih.

"ngga mau pulang?"

"engga"

"nanti dimarah bunda loh"

"gapapa, kan bima udah bilang kalo lagi main sama tara"

"emangnya bima ngga kedinginan apa?"

"engga, kan tara udah kasih bima jaket punya tara" ucap bima sembari tersenyum lucu lalu mengeratkan jaket kebesaran yang tersampir pada tubuh mungilnya.

lain halnya dengan bima, tara justru dibuat salah fokus dengan bibir ranum milik bima. sinar rembulan yang menyinarinya membuat bibir itu sekilas nampak mengkilap.

tara ingin merasakan manisnya bibir itu.

"bim"

"ya?"

bima tak sebodoh itu untuk tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh kekasihnya. jujur, bima juga ingin memberikan ciuman pertamanya hanya dan untuk tara seorang.

perlahan tara mendekatkan wajah mereka hingga kening mereka berdua saling bersentuhan. tara menatap lembut netra cantik bima. tangannya memeluk erat pinggang ramping milik bima sedangkan bima sudah melingkarkan kedua tangannya pada leher tara.

tara lalu memiringkan sedikit wajahnya dan akhirnya bibir mereka bersentuhan.

tara bisa merasakan bagaimana bima meremas gugup bahunya. netra mereka berdua kompak terpenjam, menikmati sensasi mendebarkan yang bergemuruh pada dada mereka. tak lama kemudian tara pun memberanikan diri untuk melumatnya pelan. menyesap rasa manis bibir itu seperti tak ada lagi hari esok.

sedangkan bima tak tau harus melakukan apa. wajar, ini kali pertama  bima berciuman. bima hanya bisa diam membiarkan tara mendominasinya.

namun tak berselang lama kemudian tara tiba-tiba menggigit bibir bawah bima. hal itu membuat bima memekik kesakitan dan tak sengaja membuka mulutnya. tara tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, lidahnya pun menerobos masuk kedalam rongga hangat itu.

tara mengajak bima berperang lidah didalam sana, lidah mereka saling berbelit antara satu sama lain. tak peduli dengan saliva yang merambat turun kedagu bima.

bima mengeratkan pelukannya pada leher kekasihnya, ia juga menekan pelan tengkuk tara agar memperdalam ciuman intim itu lagi.

tara pun sama.

ia mengeratkan rengkuhannya pada pinggang ramping bima, sesekali meremasnya hingga membuat lelaki manis itu mengerang.

kini dibawah sinar rembulan dan juga jutaan bintang-bintang mereka berdua saling bercumbu mesra. baik tara maupun bima tak ada yang ingin untuk mengakhirinya.

mereka berciuman dengan waktu yang cukup lama bahkan mereka pun melupakan fakta bahwa mereka berdua masih berada ditaman.

mereka berciuman dengan waktu yang cukup lama bahkan mereka pun melupakan fakta bahwa mereka berdua masih berada ditaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-to be continued

Asmaraloka [TAEGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang