12. Quality time
Berdua dengan kamu bisa membuat saya bahagia. Bagaimana jika kita terus bahagia hingga akhir?
-Jeno
[Now Playing]
Euphoria - Jungkook
00:15 ━━━━⬤─────── 03:35
↺ << ll >> ⋮≡***
"Na ini udah malem, lo mau kemana?" Leon yang mengoceh padahal ini baru saja jam 7 malam.
"Ke Ciwalk bentar, mau beli baju buat besok. Mau ikut?" Anna melirik jam yang ada di tangannya, dia harus cepat sebelum tokonya tutup.
"Nggak ah, lo lama kalo belanja. Jen! Lo temenin Anna sana, takut kenapa-napa anak orang" Suruh Leon pada Jeno yang sedang asik meminum kopi sambil melihat pemandangan lampu dari atas sini.
Jeno mendelikan mata, dia memang aka melakukannya.
"Ayo!" Jeno segera memakai jaket hitam dan maskernya.
"Pake motor aja nih. Biar cepet" Anna menyodorkan kunci motor vespa matic miliknya yang dulu sering dia pakai untuk jalan-jalan dengan teman smpnya. Berdoa saja semoga motornya masih berfungsi dengan baik. Jeno segera mengambil kuncinya lalu mengeluarkan motor tersebut dari garasi tua sebelah rumah Anna.
Mereka berdua menembus kabut malam dengan motor vespa berwarna pink vintage yang ternyata masih berfungsi baik. Anna menunjukkan jalannya pada Jeno sambil memperhatikan langit yang bertabur bintang di atas kepalanya. Menikmati dinginnya udara Lembang di malam hari bersama sahabat barunya.
"Bandung indah sekali ya, saya akan membeli satu rumah disini kalau sudah lulus nanti" ujar Jeno di atas motor berusaha membuka pembicaraan dengan Anna.
"Pinggir rumah gue aja, tar setiap hari kita bisa main." Jawab Anna sedikit berteriak. Hanya dibalas kekehan kecil oleh Jeno "Jen, lepas deh masker lo. Gue jadi ga bisa liat muka lo!" seru Anna lalu melihat spion untuk melihat muka Jeno dari belakang.
Jeno menurut dengan membuka maskernya sambil tersenyum kecil ke arah spion. Astaga, manisnya batin Anna berbicara sendiri.
"Oh iya Jen, lo ngapain sih bela-belain kesini. Kan gue juga besok atau lusa balik ke USA?" ujar Anna penasaran.
"Kesempatan saya cuma seminggu, masa saya sia-siain 2 hari pertama?" jawab Jeno lalu memelankan motornya karena dia sudah berada di mesin parkir mall.
Anna terkekeh kecil merasakan hangat menjalar di hatinya. Jeno memarkirkan motornya lalu menghampiri Anna yang tadi diturunkannya di depan pintu masuk mall agar tidak terlalu jauh berjalan.
"Ih!? Kok dipake lagi sih maskernya? Buka-buka." Anna mengambil masker yang Jeno pakai laku membuangnya ke tempat sampah.
Jeno merenggut melihat kelakuan calon pacarnya ini (eh?) "Anna nanti saya dimintain foto lagi" Bagaimanapun dia tidak mau disamakan dengan Hwang In Yeop, dia lebih tampan dari itu.
"Nggak akan, ada gue. Tenang aja" Anna lalu mengajak Jeno dengan menarik tangannya masuk ke mall karena sebentar lagi mall akan tutup. Anna langsung memilih baju di salah satu toko bermerk langganannya. Memilih, mencoba, mencocokan bajunya sekitar lebih dari 30 menit berkeliling toko lalu akan kembali ke titik yang sama. Jeno hanya berjalan melihat-lihat baju yang kungiin disukainya sambil memperhatikan Anna yang sangat lama memilih baju.
Tiba-tiba ada telepon dari Leon yang membuat Anna menghentikan sementara kegiatannya.
"Kenapa Yon?"
"Udah malem Na, mau sampe kapan belanjanya? Ntar lo sakit"
"Bentar lagi. Eh iya Yon, Lo bawa undangannya gak?"
"Bawa, emang kenapa?"
"Coba tolong liatin, ada dress codenya gak?"
Jeda sebentar
"Ada nih, mocca sama putih. Abis beli Cepet balik, kalo jam 11 gak balik gue kunciin lo dari dalem ya"
"Tuhkan ada. Eh iya btw kayanya gue beli makanan dulu deh. Kasian anak orang kelaperan"
"Yaudah, jangan lebih dari jam 11"
"Iya bawel, orang masih jam 9 juga"
"Yaudah, hati-hati ya. Bye!"
Anna mematikan sambungan tidak sadar Jeno berdiri di sampingnya entah dari kapan.
"Pulang sekarang?" kata Jeno. Anna menatap datar Jeno Dia niat gak sih nemenin gue?. "Bentar, warnanya harusnya yang... nah" ujarnya lalu mengambil baju dress pendek dibawah lutut dengan hiasan bunga seperti gaun pengantin yang sangat elegan menurutnya. Pas untuk acara besok, lalu dia beralih berjalan ke kemeja pria. Mengambil 2 kemeja batik berwarna mocca berbeda corak lalu segera ke kasir.
"Udah?" Tanya Jeno entah untuk keberapa kali. Anna mengangguk "Udah, lo mau beli sesuatu gak? Mumpung di Indo. Gue yang beliin" tawar Anna dengan tulus, tapi Jeno menggeleng "Udah malam, lebih baik nanti lagi belanjanya"
Anna mengerti Jeno yang sudah lelah diajak berkeliling. Dia membayar bajunya lalu menyuruh Jeno duduk sebentar di tempat duduk panjang yang menjadi fasilitas mall tersebut.
"Lo gapapa? Bentar gue beliin air mineral dulu ya?" tanya Anna khawatir melihat bibir Jeno yang pucat pasi dengan dada naik turun tak beraturan. "Saya lupa bawa inhaler" ucap Jeno sambil meraba sakunya dengan napas yang berat.
"Lo asma?! Kenapa gak pernah bilang sih? Bentar gue cari apotek dulu. Jangan kemana-mana, diem disini" Anna panik sekali dengan setengah berlari mencari toko obat.
****
┏━━━✦❘༻༺❘✦━━━┓
Jangan lupa untuk vote
karena itu membuat saya
semangat melanjutkan
cerita ini terimakasih┗━━━✦❘༻༺❘✦━━━┛
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah kesalahan [End]
Fiksi Remaja"Alan aku hamil." Anna menatap Alan dengan mata berkaca-kaca. "Nggak, gak mungkin Na!" Alan menggeleng. "Tapi itu kenyatannnya Alan. Anna hamil, kalo Alan gak mau tanggung jawab gapapa. Anna bisa urus bayi ini sendiri." Anna sudah tak tahan, dia l...