25. Let me give up

220 8 0
                                    

25. Let me give up

Kebahagiaan itu di buat, dan bagiku cara membuatnya adalah dengan bersamamu.

-Anna

[Now Playing]

Traitor - Olivia Rodrigo

00:55 ━━━━⬤─────── 03:38

↺ << ll >> ⋮≡

****

Terhitung sudah lebih dari seminggu sejak Jeno pergi ke Negara asalnya untuk mendatangi Papanya yang sedang sakit. Keseharian Anna sejak di tinggal Jeno menjadi selalu sama dan membosankan. Mengirimkan Pesan untuk Jeno di Pagi, Siang, Sore dan malam hari.

Jeno Ahjussi

Jeno?
Udah makan?
Jangan lupa sarapan, walaupun kayaknya disana masih malem tapi disini dh pagi kkk
07.30

Jen? Gimana kabar Papa kamu?
Sibuk banget ya disana?
Jangan lupa makan siang dan mandi ya,
Kalo ada waktu jangan lupa bales
13.01

Happy Lunch, jangan lupa makan malam.
Jen tau gak sih tadi Mocca nangis gara-gara Leon cuekin seharian dan malah jalan sama cewek lain. (edisi ghibah sejenak)
20.00

Jen tugas dari sekolah lumayan surut nih, tar aku kasih catatan pas kamu kesini
Jeno
Kangen
00.10

Yaudah iya maaf aku bohong, tugasnya banyak banget.
Tapi kamu bakal balik kan? Iyalah kan ada Anna
03.40

Anna menangis, di atas buku-buku catatan dan tugas yang sedang dia kerjakan. Dia pusing mengerjakan tugas, juga merindukan Jeno yang tidak kunjung memberi kabar. Gadis itu terlihat menyedihkan dengan laptop di depannya yang tidak mau menyala padahal sudah di charge.

Sebentar lagi liburan sekolah, tugas menumpuk karena harus mengejar ketertinggalan. Tidak beda jauh dengan Leon yang juga masih berkutat dengan tugas-tugasnya di temani secangkir kopi pahit yang bisa membuat pemuda itu terjaga semalaman. Tiba-tiba terpikir untuk melihat apakah Anna juga melakukan hal yang sama, anak itupun memutuskan untuk menelpon gadis yang sedang frustasi itu.

Telepon langsung tersambung dengan cepat.

"Hm?" Deham Anna tidak membuka mulutnya.

"Udah ngerjain apa aja? Power point buat besok persentasi lo yang bikin kan?" Seperti biasa, Leon selalu mengawali percakapannya dengan pertanyaan sebanyak mungkin. Meskipun dia adalah laki-laki tapi rasa tanggung jawabnya melebihi perempuan.

"Lo aja yang-ng buat bisa gak? Lap- laptop gue rusak kayaknya," jawab gadis dengan nafas terpenggal itu. Tergagap karena dia menangis sekitar sepuluh menit.

"Dih nangis lo? Yaudah gue aja yang buat, gak usah nangis. Katanya tadi mau lo yang buat, makanya kalo gak sanggup itu bilang, Anna." Ceramah Leon membuat Anna sadar dengan nada suaranya yang mindeng.

"Gue kangen Jeno Yon." Begitu kata Anna lalu menutup sambungan. Dia sedang tidak ingin diganggu, perihal merindukan Jeno selarut ini entah kenapa rasanya amat menusuk hati Anna. Leon mengerti gadis itu tentu saja.

"Jeno, kamu suka burgernya pake selada atau nggak?" ujar Anna saat sedang berada di McD dekat bioskop yang baru di buka itu. Jeno terlihat bahagia, begitu pula dengan gadis cantik bermata coklat yang sedang mengunyah hamburgernya.

Sebuah kesalahan [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang