04

34 5 43
                                    

Karena kekacauan itu, guru-guru mempulangkan seluruh murid BS. Tapi tidak dengan Keyzia beserta anggota Vendetta tak lupa dengan Radies. Kini mereka dikumpulkan dalam satu ruangan lebih tepatnya ruang BK. Diruangan itu mereka tengah di interogasi oleh Bu Jamali. Setelah di interogasi, Bu Jamali menyimpulkan bahwa mereka bersalah karena berkelahi dilingkungan sekolah. Mendengar itu, Keyzia tidak terima dan membantah simpulan itu.

"Apa lagi masalah yang kalian buat?!" tanya Bu Jamal menahan kesal.

"Nothing, kami hanya menjaga keamanan dan kenyamanan sekolah" jawab Betty santai.

"Terus kenapa mereka mencari Radies dan datang ke sini?"  tanya Bu Jamali lagi.

"Ibu kepo deh.. kek dora!" ucap Keyzia dengan rolling eyes nya. Ucapan itu sontak membuat anggota Vendetta menahan ketawa tapi tidak dengan Radies yang tak peduli dan Bu Jamali yang menahan amarah mendengar ucapan itu.

"HEH!! TIDAK SOPAN KAMU YA!" bentak Bu Jamali.

"Ckk.. Terserah ibu deh, cepet deh bu, saya mau pulang!" balas Keyzia cuek.

"Makanya jawab dulu pertanyaan ibu yang ke dua!" ucap Bu Jamali.

"Ibu ta-.." ucap Keyzia terpotong karena suara  bariton Radies .

"Mereka mencari saya karena saya menghabisi anak buahnya bu" jawabnya selow.

"Jadi kamu yang cari masalah sama mereka?!" tanya Bu Jamali naik pitam.

"Gak, anak buahnya yang duluan keroyok saya malam itu. Saya hanya membela diri dan melawan mereka" jelas Radies.

"Hufh... Sama saja kalian semua tetap salah!" ucap Bu Jamali.

"Dihh.. Sakit nih guru! Mana bisa gitu dong bu! Ibu pikir aja dong kalo gak ada saya sama temen-temen saya gerbang rusak bagaimana?!" balas Keyzia jengkel.

"Lha iya juga ya... Yaudah... Tapi ibu tetap akan memberi hukuman untuk kalian!"

"Ckk... Hukuman mulu kerjanya" sinis Betty.

"Diem atau saya tambah hukuman kalian?!" ancam Bu Jamali.

"Ancem aja teros!!" sindir Keyzia.

"Diem kalian! Oke ibu skors kalian 2 hari dan jangan lupa sembuhin luka diwajah kalian!" putus Bu Jamali yang membuat seluruh manusia di ruangan itu menatapnya tak percaya.

"Tapp-i bu.." ucap Keyzia terpotong karena kalimat dari Bu Jamali.

"Keputusan sudah bulat! Tidak ada bantahan! Membantah ibu tambah 2 hari!" ucap Bu Jamali.

Mau tidak mau mereka menerima keputusan itu. Setelah mereka mendapatkan hukuman itu, mereka pun dipulangkan. Tetapi saat di parkiran, Keyzia memberitahu anggota Vendetta untuk kumpul dimarkas. Saat Keyzia hendak membuka pintu mobil, ia melihat sebuah tangan kekar menahan pintu mobilnya. Ternyata tangan kekar itu milik Radies Arkanzo. Radies menahan pintu mobil itu dan mengatakan sesuatu kepada Keyzia. Sesuatu yang membuat raut wajah Keyzia berubah menjadi kesal.

"Woi! Nanti malam kumpul di markas!" ucap Keyzia.

"Oke sayang" jawab Andreas Wilcksoon sang sekretaris Vendetta.

"Yeu buaya lo!" sambar Fauzi sambil menabok punggung Andreas.

"Iri bilang kawan" songong Andreas.

"Mana ada bos iri sama bawahan" balas Jeef

"Auu.. Tuh si boaya" sinis Fauzi.

"Emang bu bos mau sama lo? Mau muntah iya" ucap Alrick.

"Ya tuhan si Alrick kalo ngomong selalu nyakitin hati Andre. Ambil saja dia tuhan, Andre ikhlas lahir batin juga jiwa dan raga" balasnya dramatis. Alrick yang mendengar itu sontak menatap Andreas dengan tatapan tajamnya. Andreas yang di tatap hanya mampu nyengir saja.

VENDETTA||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang