02

49 5 61
                                    

"Tap-i.. Yaudah gue ikut... Tungguin!" teriak Betty melompat dari kasur, lalu menyusuli Keyzia.

Baru beberapa langkah Keyzia berjalan, ia berbalik dan tepat di belakangnya ada Betty yang memakai baju dengan warna yang mencolok. Melihat itu Keyzia menyuruh Betty berganti pakaian warna gelap.

"Ganti baju lo! Itu terlalu mencolok anjim" kesal Keyzia lalu melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi.

***

Disisi lain, keluarga Falanio tengah menikmati makan malam bersama. Hanya ada dentigan suara sendok dan garpu yang terdengar. Hingga makan malam selesai, tak ada satupun yang membuka suara untuk mengawali obrolan. Sampai pada saat Syesha pamit naik ke kamar,  lalu tak ada obrolan lagi selanjutnya.

"Yaya duluan" ucapnya pelan lalu pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamarnya, Syesha langsung merebahkan dirinya di kasur kesayangannya. Sambil menatap langit, entah mengapa ia merasakan perasaan yang kurang mengenakan atau feeling buruk tentang rencana papanya. Cukup lama ia merasakan feeling itu sambil memejamkan matanya, akhirnya ia terlelap dengan damai.

***

Sedangkan digarasi rumah mewah milik Keyzia Avzerick, tengah terjadi perdebatan kecil antara sang pemilik rumah dengan twinnya.  Mereka memperdebatkan siapa yang akan mengendarai mobil. Keyzia ingin Betty yang bawa, tetapi Betty sendiri tidak bisa nyetir mobil. Tidak memakan waktu lama untuk mereka berdebat, hingga Keyzia memutuskan untuk mengalah dan mengendarai mobil itu.

"Nih.. Bawa mobil!" ucap Keyzia sambil melemparkan kunci mobil pada Betty.

"Hah?" jawab Betty bingung sambil menjatuhkan rahangnya.

"Ckk.. Lemot! Lo bawa mobil!" ulang Keyzia memasuki mobil.

"Gua gak bisa nyetir anjing!" ucap Betty jujur.

"Bawa aja buruan!" kata Keyzia malas.

"Tap-i.." ucap Betty tergantung dan terdengar sedang ragu.

"Ck.. Lama lo! Pindah sana gue aja yang bawa!" putus Keyzia kesal yang entah kapan ia sudah berdiri disamping pintu pengemudi.

"Yeay! Gitu dong" cengir Betty tak jelas tapi tak dihiraukan Keyzia.

Setelah mereka sudah duduk dikursi masing-masing tak lupa memasang seatbelt, Keyzia langsung menacapkan gas melaju membelah jalanan kota di malam itu. Saat berhenti di lampu merah Keyzia memberitahu Betty bahwa mereka akan pergi ke markas Vendetta terlebih dahulu dan hal itu diangguki Betty.

***

Karena begitu lajunya Keyzia mengendarai mobil itu, tak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk sampai di sebuah kawasan hutan terlarang dan terpencil, tak ada satupun manusia yang berani masuk kawasan ini kecuali anggota Vendetta sendiri, karena disinilah markas mereka berada.

Kini mereka sudah sampai didepan bangunan tua besar yang seram dan berdebu seperti layaknya rumah hantu ditambah lagi posisi rumah itu berada di tengah hutan, tidak ada yang berani memasuki bangunan itu kecuali anggota Vendetta sendiri. Tak mau berlama-lama mereka pun langsung masuk kedalam bangunan tua yang tak lain adalah markas Vendetta.

Saat twins itu masuk kedalam suasana maupun fisik bangunan itu sangat berbeda dari tampilan luarnya. Didalam bangunan itu tampak bersih dan terang dan dipenuhi berbagai macam senjata disetiap sudut ruangan mulai dari pistol, senapan, belati, dan masih banyak lagi. Ditambah anggota Vendetta tengah kumpul disana membuat bangunan itu ramai, bahkan tak jarang salah satu dari mereka tinggal atau menginap di markas ini.

VENDETTA||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang