Previous chapter...
"Kau tak akan bisa lari Zhizhi.. nikmati saja hum..." Ucapnya seraya menurunkan wajahnya hingga berada diceruk leher jenjang itu.
"Tidak! Menjauh dariku! TIDAK!!!"
.
.
.
Helaan nafas terdengar dari belah bibir tipisnya. Memandang ke arah pintu bercat merah dengan perasaan gelisah beberapa kali terdengar racauan dari dalam sana dengan nada ketakutan yang ia dengar.
Jungkook begitu kalut dengan sesuatu yang akan terjadi di dalam sana. Beberapa kali ia ingin membuka pintu di depannya namun selalu urung ia lakukan. Ia begitu mengkhawatirkan keadaan seseorang yang berada di dalam sana. Beberapa kali ia mondar-mandir di depan pintu itu seraya mendengar percakapan yang membuatnya ingin mendobrak pintu itu namun tetap saja ia selalu urungkan mengingat sang ayah pasti akan melubangi kepalanya jika itu terjadi. Lalu apa yang harus ia lakukan?
Hingga pada akhirnya seseorang datang dan memanggilnya.
"Aaaa... Justin, di mana papamu? Aku ada perlu dengannya." Ucap seorang pria paruh baya dengan sebuah cerutu berada di belah bibir yang menghitam itu.
"Tuan Yu, papa ada di dalam sana. Apa keperluan anda mendesak?" Tanya Jungkook yang diam-diam berharap.
"Ya, panggil dia sekarang juga. Aku tunggu di bawah." Ucap pria itu dan segera pergi dari sana untuk melangkah ke arah tangga.
Jungkook tampak menyunggingkan smirknya dengan menatap kepergian pria tua itu. Lalu ia pun melangkah ke arah pintu. Namun, saat akan mengetuknya ia terkejut saat mendengar suara teriakan dari ruangan di balik pintu yang ada di depannya.
"Tidak! Menjauh dariku! TIDAK!!!"
Brak!
Pintu segera Jungkook buka dan terbanting ke dinding di belakang pintu hingga menghasilkan debuman keras membuat seseorang di dalam sana terkejut dan menghentikan aksinya. Dan dapat dapat Jungkook lihat posisi kedua orang yang ada di ruangan itu begitu intim, seorang pria manis telah di jukung oleh pria paruh baya dengan si pria manis yang kini tengah menangis tersedu-sedu dengan kedua tangan yang terikat di kepala ranjang.
Seorang pria paruh baya yang nyatanya adalah sang ayah menggeram marah saat apa yang di lakukannya terganggu. Lalu menoleh ke arah pintu yang mana di sana tengah berdiri sang putra dengan mata yang membelalak.
Pria paruh baya bernama Li Xian pun menggeram marah dengan tatapan tajam yang terarah pada putranya.
"Li Justin-apa yang sudah kau lakukan?!" Bentak Li Xian.
"Papa maaf, tuan Yu menunggumu di bawah. Beliau bilang untuk segera menemuinya."
"Sialan si tua Bangka itu," Li Xian pun beralih menatap pada pria manis di bawah lalu tersenyum dan membelai wajah basah pria itu. "Zhizhi, tunggu sebentar.. ada pengganggu yang harus ku temui dulu. Nanti kita lanjutkan lagi bersenang-senang nya, oke..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SON OF THE MAFIA (KOOKMIN)✔️
FanfictionZhu Zhimin putra bungsu dari Zhu Yi Long pemimpin bawah tanah terkuat di China dari kelompok mafia HONG LONG (Naga merah) yang selalu di takuti dan di hormati di seluruh asia. Memakai nama Park Jimin, ia datang ke Korea berniat untuk berlibur untuk...