Zhu Zhimin putra bungsu dari Zhu Yi Long pemimpin bawah tanah terkuat di China dari kelompok mafia HONG LONG (Naga merah) yang selalu di takuti dan di hormati di seluruh asia.
Memakai nama Park Jimin, ia datang ke Korea berniat untuk berlibur untuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara musik menghentak memekakkan telinga para tamu undangan yang datang malam itu. Lantai dansa sudah di penuhi orang-orang yang hadir di pesta itu dengan kondisi yang mabuk. Namun berbeda dengan pemuda mungil yang tampak asik dengan minumannya sendiri. Oranye jus yang saat ini menemaninya, memilih untuk tetap sadar karena ia tak ingin kakaknya melihatnya pulang dengan keadaannya yang mabuk dan nyatanya memang saat masih tinggal di Wuhan dulu, Zhimin tak pernah melakukannya. Meski ia sangat menggemari minuman beralkohol itu dan ia lebih memilih untuk minum dengan Yi Feng di rumah mereka.
Bruk
Zhimin tersentak saat seseorang tiba-tiba menjatuhkan diri di sampingnya.
"Oh.. ya ampun. Kepala ku pusing sekali." Zhimin pun beranjak dan meraih lengan pria itu dan membantunya untuk duduk dengan nyaman.
"Jungkook Hyung? Kenapa kau mabuk sampai seperti ini eoh? Dimana Taehyung?" Ucapnya dengan menatap khawatir pada Jungkook yang terlihat mabuk berat.
"Oh? Jimin?" Ucap Jungkook sambil mendekatkan wajahnya pada Jimin yang kini merona saat wajah orang yang di sukainya berada cukup dekat dengannya. Tak menampik jika jantung nya berdebar saat ini.
"Ne ini aku Hyung. Dimana Taehyung?" Tanyanya lagi saat tak melihat temannya satu itu.
"D-dia pulang. Yoongi ku suruh mengantarnya karena rumah mereka cukup dekat dia juga mabuk tadi." Ucapnya sambil terkekeh efek mabuknya.
"Kalau begitu kita pulang saja Hyung, kau sudah sangat mabuk. Aku akan mengantarmu."
"Yayaya terserah." Ucap Jungkook pasrah.
Zhimin pun memapah tubuh besar Jungkook susah payah keluar dari tempat itu. Sampai di mobil, Zhimin mendudukkan Jungkook di sampingnya dan memasangkan seat belt pada tubuh besar Jungkook. Setelah itu Zhimin pun masuk ke pintu lainnya dan duduk di kursi kemudi.
"Hyung, katakan dimana alamat rumahmu."
Dengan mencoba menjernihkan pandangannya, Jungkook menekan tombol GPS di mobilnya pada sebuah alamat yang akan mereka tuju.
"Ikuti panduan alat itu. Aku ingin memejamkan mataku sejenak. Sungguh kepalaku sangat berat saat ini." Ucap Jungkook sambil memijit pelipisnya sambil menyandarkan kepala nya pada kursinya.
"Ne Hyung."
Setelahnya Zhimin pun membawa mobil Jungkook membelah jalanan kota Seoul malam itu. Sesekali melirik pria yang terlelap di sampingnya dengan senyum tipisnya.
"Kau sangat tampan, hah... Andaikan saja kau belum memiliki kekasih Hyung." Zhimin terkikik atas apa yang ia ucapkan dalam hati.
Saat ini Zhimin tengah memapah tubuh bongsor itu ke dalam kamar. Zhimin dan Jungkook saat ini sudah berada di dalam apartemen Jungkook. Perlahan merebahkan tubuh bongsor itu mencoba untuk tak mengusik tidurnya si pria. Setelahnya ia membuka ke dua sepatu yang di kenakan Jungkook.