.
.
.
.
.
Ting.. tong..
Ting.. tong..
"Junghwan-ah.. "
Junghwan yang tengah bersiap untuk tidur langsung melompat dari tempat tidurnya ketika mendengar suara bel dan suara Pak Yang pemilik rumah kost tempatnya tinggal memanggil namanya.
Ia melangkah cepat dan segera membuka pintunya yang sebelumnya sudah ia kunci dengan rapat.
"Ya! Junghwan-ah, ini baru jam 9 malam dan kau sudah menguncinya." Ucap Pak Yang ketika pintu terbuka dan menampakan Junghwan disana.
"Mianhaeyo, karena aku sendirian jadi aku___"
"Arraseo!" Sela Pak Yang, "tapi sekarang kau tidak akan sendirian lagi karena aku membawa teman untuk mu, namanya Kim Junkyu." Ucap Pak Yang memperkenalkan seorang pemuda berhoodie pink yang berdiri di sampingnya.
"Masuklah! Junghwan akan mengajak mu ber keliling, dan pilihlah kamar yang kau sukai" titah Pak Yang pada Junkyu. Setelahnya ia pamit untuk kembali ke rumahnya yang berada tepat di sebelah rumah kost miliknya.
"Nde, khamsamida!" Junkyu membungkuk lalu masuk kedalam setelah Pak Yang berlalu pergi.
Junghwan kembali menutup pintunya dan menguncinya.
"Sepertinya kau lebih muda dari ku?" Tanya Junkyu membuka suara.
"Usia ku 16 tahun." Jawab Junghwan seraya menatap pemuda berhoodie pink tersebut.
"Ah! kau masih seorang pelajar, aku seorang mahasiswa usia ku 21 tahun"
Junghwan berooh ria, "haruskah aku memanggil mu hyung?"
"Ya! Tentu saja, aku lebih tua darimu" Seru Junkyu.
Junghwan cukup terkejut, di pertemuan pertama mereka, Junkyu sudah berani berteriak padanya.
"Aku penghuni pertama kostan ini. Jadi walaupun kau lebih tua, tetap saja aku sunbae disini" Ucap Junghwan seraya mendekatkan wajahnya ke wajah junkyu yang berdiri di hadapannya.
Junkyu refleks memundurkan wajahnya, "M-Mianhae!" Ujarnya terbata. Nyalinya seketika menciut karena perkataan mengintimidasi bocah yang terlihat lebih besar darinya itu.
Junghwan tersenyum miring melihat ekspresi ketakutan Junkyu.
"Ayo, sekarang kita berkeliling!" Ajak Junghwan.
Junkyu mengangguk patuh seraya mengikuti langkah Junghwan dari belakang.
"Kau tidak takut tinggal sedirian di rumah sebesar ini?" Junkyu kembali membuka suara.
Junghwan menggelengkan kepalanya.
"Kau sendiri kenapa kenapa mau kost disini? Padahal hanya ada aku disini"
"Emm___"
"Pasti karena harga sewanya murahkan?" Tebak Junghwan.
"Tidak."
"Ey! jangan berbohong padaku, aku bisa lihat dari penampilan mu." Junghwan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Junkyu.
"Kenapa dengan penampilan ku?" Bingung Junkyu.
"Kau terlihat seperti gelandangan."
"Ya! Jaga bicara mu." Kesal Junkyu.
"Wae? Apa aku salah?"
Junkyu menghela nafas seraya mengelus dadanya, berusaha menahan emosinya.
"Aku sedang tidak ingin berdebat, jadi lebih baik sekarang kau tunjukan saja di kamar mana kau tinggal?" Ucap Junkyu.
"Wae? Ada banyak kamar disini, kenapa kau ingin di kamarku?"
"Ya! Siapa juga yang ingin sekamar dengan mu"
"Lalu untuk apa kau bertanya dimana letak kamarku?" Bingung Junghwan.
"Ha-hanya ingin tahu saja, kenapa?"
"Kenapa ingin tahu?"
"Yaa.. hanya ingin tahu saja, palli katakan saja dimana?"
"Aku di kamar nomor 12"
"Ou, kalau begitu aku akan tinggal di kamar nomor 11." Junkyu segera melangkahkan kakinya melewati Junghwan seraya menyeret kopernya menuju kamar nomor 11 yang berada tepat di samping kamar bocah ingusan itu.
"Ya! Ada banyak kamar disini, kenapa harus di sebelah kamarku?" Junghwan melangkah mengejar Junkyu. Namun Junkyu tampak tak peduli, ia langsung menutup pintu kamarnya dan menguncinya sesaat sebelum Junghwan sampai disana.
"Ya! Aku belum selesai bicara." Teriak Junghwan sembari menggedor-gedor pintu kamar Junkyu.
"Ya! Junghwana-ah geumanhae." Balas Junkyu berteriak.
"Ya! Ingatlah aku sunbae disini" seru Junghwan masih menggedor pintu kamar Junkyu.
"Eoh, aku akan ingat. Sekarang kembalilah ke kamar mu, besok akan ku buatkan sarapan yang lezat untukmu."
Seketika Junghwan menghentikan gedorannya.
"Apa? Sarapan yang lezat?" Tanyanya memastikan apa yang baru saja di dengarnya.
"Eoh!"
"Oke, kol!" Tanpa babibu lagi Junghwan langsung melangkah memasuki kamarnya.
Wah, mulut Junkyu terbuka dengan lebar. Ia tidak menyangka Junghwan akan langsung menurut setelah dirinya mengiming-iminginya dengan makanan.
"Ternyata dia benar-benar masih bocah, tapi kenapa badannya besar sekali?" Batinnya.
▪
▪
To be continued
▪
▪
#Jangan lupa Vote dan Comment jika kalian suka dan ingin cerita ini berlanjut. 😀
TEUBA💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Before We Were Family ( TREASURE )
FanfictionKetika 12 orang anak laki-laki pergi meninggalkan rumah dengan membawa permasalahan mereka masing-masing, lalu bertemu dan hidup bersama. -On going