Kim Doyoung

1.6K 213 9
                                    

.

.

.

.

.

Semua penghuni kost berkumpul di ruang tamu menyambut kedatangan Kim Doyoung, orang terakhir yang akan menghuni rumah kost 12 kamar milik Pak Yang. Mereka menatap iri Doyoung si calon penghuni ke 12 tersebut. Ia datang diantar oleh Ayah, Ibu, dan Hyungnya.

Ibu dan Ayah Doyoung memeluk putra bungsunya itu bergantian sebelum mereka pulang.

"Jaga dirimu! Eomma akan selalu merindukanmu." Ucap Ibunya. Doyoung mengangguk dalam pelukan Ibunya, "aku janji akan menelepon Eomma setiap hari, dan pulang di hari libur." Setelahnya Doyoung berpindah ke dalam pelukan Ayahnya. "Segera telepon Appa jika kau membutuhkan sesuatu." Ucap Ayahnya yang juga langsung di angguki oleh Doyoung. Terakhir Hyungnya menghampiri Doyoung dan mengelus pucuk kepala adik bungsunya itu, "telepon aku kapan pun kau ingin kembali ke rumah." Ujarnya.

"Wah, apakah ini yang di namakan keluarga bahagia?" Semua penghuni kost membatin melihat bagaimana harmonisnya keluarga Doyoung.

"Dia pasti tidak pernah merasa kesepian" Hyunsuk.

"Dia pasti tidak memiliki beban apapun" Junkyu.

"Dia pasti hidup dalam kebebasan" Yedam.

"Orang tuanya pasti sangat mendukungnya" Jihoon.

"Ibunya pasti sangat menyayanginya" Yoshi.

"Dia pasti sangat beruntung karena di lahirkan dari keluarga baik-baik" Mashiho.

"Beruntung sekali dia masih memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia" Asahi.

"Ayahnya pasti orang yang sangat setia."Haruto.

"Ayahnya pasti orang yang sangat bertanggung jawab." Jeongwoo.

"Eomma, Appa bogoshipda!" Junghwan.

"Hyungnya terlihat lebih tampan darinya" Jaehyuk.

Mereka berbondong-bondong menghampiri Doyoung setelah keluarganya pergi.

Mereka berbondong-bondong menghampiri Doyoung setelah keluarganya pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berkerumun menatap lekat wajah Doyoung dari dekat. Doyoung yang mendapat perlakuan itu mengerutkan keningnya bingung.

"Apakah kau tidak pernah berbuat dosa?" Tanya Junkyu membuka suara.

"Mwo?" Bingung Doyoung.

"Wajahmu terlihat sangat baik sekali." Ujar Junkyu, Semua orang mengangguk menyetujui.

"Ah, gomawo!" Doyoung menggaruk tekuknya yang tidak gatal karena merasa malu.

"Kenapa kau ingin tinggal disini?" Tanya Hyunsuk.

"Aku hanya ingin belajar hidup mandiri, kebetulan sekolahku juga dekat dari sini." Jawab Doyoung.

Semuanya semakin menatap Doyoung dengan iri setelah mendengar alasan kenapa ia ingin tinggal di rumah kost.

"Wae? Apa ada yang salah?" Tanya Doyoung.

"Aniya, hidup mu hanya terlalu bahagia." Jawab Jihoon. Semuanya mengangguk setuju.

Doyoung terdiam, sungguh ia tidak mengerti dengan situasi macam apa yang sedang di hadapinya sekarang. Sepertinya ia mengambil keputusan yang salah dengan memutuskan keluar dari rumah dan tinggal di rumah kost. Apalagi jika penguni kostnya orang-orang aneh seperti ini.

"Umm.. aku harus membereskan kamarku." Ujar Doyoung ingin segera pergi dari sana.

"Geurae, pergilah!" Ucap Jihoon yang lagi diangguki oleh semuanya.

Doyoung langsung melangkah pergi dari sana, sementara yang lainnya masih betah berdiri di tempatnya menatap Doyoung hingga laki-laki berwajah tanpa dosa itu menghilang di balik pintu kamarnya. Sepertinya mereka terlalu iri dengan kehidupan Doyoung.

To be continued










#Jangan lupa Vote dan Comment jika kalian suka dan ingin cerita ini berlanjut. 😀






TEUBA! 💛
STAY TUNED! Karena di chapter selanjutnya cerita hidup mereka baru akan di mulai.


Before We Were Family ( TREASURE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang