Awal

1.3K 58 1
                                    

Kang Sol A POV:

Hari ini adalah hari pertama ku menginjakan kaki di universitas yang selama ini aku dambakan. Setelah perjuangan belajar cukup lama,akhirnya aku berhasil masuk.

Ternyata aku belum sepenuhnya lolos dinyatakan sebagai mahasiswi di Universitas Hankuk. Masih ada satu test lagi yang harus aku lalui,dan itu adalah test wawancara. Sambil menunggu giliran dipanggil,aku sedang menghafalkan alasan mengapa aku ingin masuk ke Universitas ini dan tentunya jurusan yang akan aku ambil. 

"Atas nama Kang Sol A?" Teriak seorang pria dari ruangan wawancara. 

"Saya!" Jawab ku dengan penuh semangat sembari siap - siap membereskan berkas yang sudah disiapkan.

"Silahkan masuk" Ujar pria itu.

"Baik,terima kasih pak" Aku pun masuk ke dalam ruangan yang sebenarnya ber-ac tapi entah mengapa hawanya begitu menyeramkan dan panas. 

Setelah masuk aku melihat ada 3 pria yang duduk di hadapanku. Sepertinya mereka bertiga adalah professor di universitas ini dan mereka bertiga lah yang akan melakukan test wawancara dengan aku. 

"Apa alasan kamu ingin masuk Fakultas Hukum?" Tanya salah satu dari mereka. 

"Saya ingin mendapatkan permintaan maaf,pak" Jawab ku dengan lantang. 

"Permintaan maaf? Dari siapa?" Tanya bapak itu. 

"Dari seseorang yang seharusnya sudah minta maaf dengan saya sejak dulu." 

Sesi wawancara pun berlanjut hingga selesai,dan besok pengumuman resmi pun akan di umumkan. 

Professor Yang POV: 

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi,dimana artinya aku harus bersiap - siap untuk berangkat mengajar. Jadwal hari ini adalah test wawancara dengan para mahasiswa baru,seperti biasa aku akan memimpin test ini untuk mengetahui apakah para calon mahasiswa baru ini benar - benar serius atau tidak. 

Hari ini aku tidak terlalu kesusahan untuk mendapatkan taxi,sedikit aneh karena biasanya aku harus menunggu sekitar 10 menit. Sesampainya di universitas aku langsung bersiap - siap dan membaca nama para calon mahasiswa baru. 

Ada satu nama yang rasanya tidak asing menurutku.

"Kang sol A?" Ucapku dengan pelan. 


Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang