Pertama

1K 55 1
                                    

Kang Sol A POV:

Setelah selesai test wawancara,aku segera pulang ke rumah dan beristirahat karena besok adalah hari dimana pengumuman tiba.

Hari sudah berganti dan saatnya aku membuka pengumuman.

"Duh,kira - kira aku berhasil masuk gak ya?" Tanya ku khawatir. Dengan segenap keberanian,aku memutuskan untuk melihat pengumuman dan segera mencari nama ku di daftar peserta yang lolos.

"AKHIRNYA AKU RESMI MENJADI MAHASISWI FAKULTAS HUKUM!!!"

Author POV:

Setelah dinyatakan lolos menjadi mahasiswi baru,Kang Sol A segera membereskan seluruh pakaiannya dan peralatan yang harus ia bawa ke asrama.

Karena jarak rumah Kang Sol A sedikit jauh dari Universitas Hankuk,maka ia memutuskan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan oleh pihak kampus.

Beberapa bulan sudah dilewati oleh Kang Sol A dan kesulitan pun sedikit demi sedikit mulai berdatangan,dimulai dari mata kuliah yang cukup sulit dimengerti dan juga salah satu professor yang galak serta menyeramkan.

Professor Yang POV:

Hari ini aku mengajar seperti biasa,dan tentunya seluruh mahasiswa tegang sekali ketika aku sedang mengajar. Ketika aku sedang memberi materi,tiba - tiba saja aku melihat satu mahasiswi yang menurut tidak asing.
Karena aku curiga,maka aku pun sengaja memberikan dia pertanyaan mendadak. Seperti yang bisa kalian tebak,mahasiswi itu kebingungan tidak tahu bagaimana cara menjawabnya.

"Kang Sol A,mengapa kamu diam saja?" Tanya ku dari jauh sembari menatapnya.

"Anu— Saya sedang memikirkan jawabannya,Professor" Jawabnya terbata - bata.

"Kalau begitu jawab dengan cepat!" Ucap ku dengan tegas seraya berjalan perlahan menghampirinya.

"Sa—Saya merasa bahwa jawaban yang benar a—adalah.." Jawabnya lagi dengan terbata - bata.

"Kamu terus menjawab dengan ragu,apakah kamu tidak belajar mengenai materi ini semalam?" Tanya ku dengan posisi sudah di depan dia.

"Saya belajar professor" Ucapnya dengan sedikit melihat ke arah ku.

"Kalau kamu belajar pasti kamu bisa menjawab pertanyaan saya tanpa terbata - bata!" Ujar ku dengan nada yang tinggi.

Belum selesai menjawab pertanyaan dari ku,dia sudah melarikan dirinya keluar dari ruangan. Aku pun merasa aneh karena berani sekali dia melarikan diri dari hadapan ku. Akhirnya aku memutuskan untuk memberi kelas ini istirahat sebentar.

"Baiklah,istirahat 30 menit!" Ucap ku dengan lantang seraya meninggalkan ruangan.

Aku berjalan mencari kemana Kang Sol A pergi,dan dari kejauhan aku melihat seorang mahasiswi sedang duduk sambil menunduk.

Sebelum menghampirinya,aku membelikan se botol air untuk dia. Aku pun duduk di sampingnya dan segera memberikan botol tersebut kepadanya.

"Minumlah,atur nafasmu dengan baik." Ucap ku pelan tanpa menoleh ke arahnya.

"Te—Terima kasih Professor" Jawabnya dengan terbata - bata lagi.

"Apa cita - cita mu,Kang Sol A?" Tanya ku kepadanya.

"Menjadi pengacara yang hebat" Jawabnya dengan nada normal.

"Kalau kamu mau menjadi pengacara yang hebat,perbaiki cara berbicara mu. Tidak ada pengacara yang terbata - bata" Ucap ku seraya menoleh ke arahnya dan menatap matanya dengan tajam.

"Maaf Professor,saya hanya kaget saja ketika ditanya tiba - tiba" Jawabnya dengan melihat ke arahku.

Dan sekarang mata kami saling melihat satu sama lain. Aku pun terdiam seraya menatap matanya,seperti ada yang berbeda (?)

"Ba—Baiklah. Segera masuk ke kelas,saya akan kembali mengajar sebentar lagi" Ucap ku sembari meninggalkan dia sendirian.

"Apa yang barusan terjadi? Mengapa aku menjadi terbata - bata saat bicara dengannya?"  Ujar diriku dalam hati.

Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang