Empat Belas

520 49 63
                                    

Darrel POV:

Hari sabtu atau minggu adalah hari yang pas untuk berlibur. Sebenarnya aku ingin sekali mengajak Sol A ke pantai hari ini,apalagi dia sangat suka dengan pantai.

Aku mengambil handphone yang sedang di charger dan menelfon Sol A.

"Halo?" terdengar suara Sol A yang sepertinya baru bangun tidur.

"Sol,kamu baru bangun?" tanyaku kepadanya.

"Iya,ada apa menelfon jam segini?"

"Hari ini kamu pergi? Aku ingin bertemu denganmu"

"Maaf tapi hari ini aku mau pergi ke—" belum selesai Sol A berbicara denganku,ada suara pria yang muncul dibalik telfon tersebut.

"Sayanggg.. sudah bangun? Ayo sarapan" ucap pria tersebut dengan sengaja.

"Eh maaf Darrel aku harus pergi,nanti ku kabari lagi ya" ujar Sol A lalu mematikan sambungan telfon tersebut.

Rencana ku hari ini untuk mengajak jalan Sol A sudah gagal,aku pun memutuskan untuk pergi ke pantai sendirian.

Tujuan ku ke pantai sebenarnya adalah untuk bertemu dengan Sol A dan mengajaknya kembali. Aku menyesal karena dulu pernah memperlakukan dirinya tidak pantas. Tapi sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi,karena baru saja aku melihat Sol A sedang dilamar oleh kekasihnya yang seperti psikopat itu.

Hatiku terasa sakit melihat kebahagiaan mereka berdua,impianku dari dulu adalah melamarnya di pantai. Aku hanya bisa memperhatikan mereka dari jauh,tersenyum melihat senyuman Sol A yang sangat bahagia,dulu senyuman itu selalu aku dapatkan setiap hari.

Flashback on.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00 dan aku masih meneguk beberapa gelas alkohol berdua dengan gadis yang sangat aku cintai.

Dari tadi mulutnya tidak berhenti mengoceh karena aku minum terlalu banyak. Aku hanya tersenyum melihat wajahnya yang sudah merah karena ia minum terlalu banyak juga.

Handphone ku bergetar dan menunjukkan bahwa ada seseorang yang menelfon. Ku lihat siapa nama pemanggil tersebut dan betapa terkejutnya aku bahwa itu adalah gadis simpananku.

"Sayang? Aku tidak menelfon mu saat ini,Darrel" ujar Sol A yang kebingungan melihat nama orang di handphone ku.

"Emm.. Ini adik sepupu ku,Sol. Tidak seperti yang kamu pikirkan kok.." terpaksa aku berbohong kepadanya.

"Jangan berbohong kepadaku! Kamu tahu kan bahwa aku tidak suka dibohongi?!" ucap Sol A dengan nada bicaranya yang mulai meninggi.

Aku tidak bisa menjawab sama sekali karena merasa sangat bersalah. Perlahan aku mendengar suara tangisan yang berasal dari gadis di hadapanku.

"Sol.. Jangan menangis.. Kumohon.." ujar ku seraya menghapus air matanya.

"Sejak kapan?" tanya Sol A yang masih sedikit menangis.

"Empat bulan yang lalu.." jawabku gugup.

"Ternyata aku salah menilaimu selama ini ya?" tanya Sol A lalu ia pergi meninggalkan aku sendirian.

Flashback off.

Semenjak putus dengannya hidupku menjadi tidak jelas. Untuk beraktivitas pun rasanya malas,sampai akhirnya aku tidak sengaja bertemu dengannya di aquarium.

Setelah beberapa tahun tidak pernah berbicara,akhirnya aku bertemu dengannya. Tidak ada perubahan sama sekali dari dirinya,wajahnya semakin cantik,gaya rambutnya sedikit ia ubah dan senyumannya tidak pernah pudar.

Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang