Author POV:
Sudah lima menit Professor Yang menunggu kehadiran Sol A di toko kopi dekat kampus. Semalam Professor Yang mengatakan kepada Sol A bahwa ada hal yang sangat penting dan tidak bisa dijelaskan melalui telpon atau pun pesan biasa.
Akhirnya Sol A pun datang dengan rasa tidak bersalah sama sekali,ia masih sempat - sempatnya untuk memberikan senyuman kepada Professor yang sudah sangat kesal karena menunggu terlalu lama.
"Apakah kamu sudah menjadi nenek - nenek?" Tanya Prof Yang kepadanya.
"Hahaha Professor ini masih pagi tapi mengapa anda sudah melawak? Tentu saja saya masih muda!" Jawab Sol A.
"Tidak mungkin,kemarin saya bilang kita ketemu jam berapa? Dan sekarang kamu lihat jam berapa" Ucap Prof Yang.
Sol A pun hanya bisa terkekeh sambil menggaruk tengkuk kepalanya karena malu datang terlambat di kencan pertamanya.
"Lain kali jangan terlambat,apalagi ini adalah kencan pertama kita" Ujar Prof Yang lalu bangkit berdiri dan menyodorkan tangannya kepada Sol A.
"Ke—Kencan? Professor,apakah anda baik - baik saja?" Tanya Sol A.
"Tentu saja,kenapa tidak? Ayo kita segera berangkat!" Jawab Prof Yang sambil menarik tangan Sol A dan menggandengnya.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan toko kopi tersebut dan segera memberhentikan taxi dan menuju ke sebuah tempat yang sudah dipersiapkan oleh Prof Yang.
Sepanjang perjalanan,Prof Yang tidak sedikit pun melepas genggaman tangannya. Padahal Sol A sudah memberikan tanda bahwa ia ingin tangannya dilepas,tetapi Prof Yang pura - pura tidak tahu.
"Diam saja dan tidur,saya akan lepas ketika sudah sampai" Ucap Prof Yang tanpa menoleh sedikit pun.
"Aish... Kenapa sih harus digenggam? Memangnya saya anak kecil yang akan kehilangan arah?" Tanya Sol A.
"Iya,kalau kamu nanti gandeng pria lain bagaimana? Saya tidak pernah berbagi dengan siapa pun" Jawab Prof Yang.
blush...
Tanpa disadari,Sol A dari tadi sedang menahan diri agar tidak salah tingkah di depan kekasihnya yang sedikit menyebalkan ini. Cuaca hari ini sedikit dingin,hingga Sol A pun tertidur dan bersender di bahu Professor Yang.
Professor Yang POV:
Taxi pun berhenti di alamat yang sudah aku tuju. Aku menoleh sedikit dan melihat Sol A masih tertidur lelap,bahkan dia sampai mengeluarkan air liurnya sedikit.
"Sol... Bangun.. Kita sudah sampai" Ucapku pelan seraya mengelus pipinya.
"Enghhh.. 5 menit lagi.." Jawabnya.
"Tidak bisa,taxinya harus segera pergi. Kalau kamu tidak bangun maka akan saya gendong" Ucapku kepadanya.
Seketika Sol A langsung bangun dan keluar dari taxi begitu cepat. Aku yang melihat perilakunya hanya bisa tertawa kecil.
Setelah membayar taxi tersebut,aku menghampiri Sol A yang sedang menunggu di loket antrian.
"Sol,duduk lah disana biar saya saja yang antri untuk membeli tiket" Kata ku kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terlarang
FanfictionSeorang mahasiswi mempunyai hubungan terlarang sama professornya sendiri,emang boleh?! ⛔️ Peringatan ⛔️ - Cerita ini 100% fiksi. - Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli para tokoh. - Jika terdapat kesamaan kata,lokasi,alur cerita maka it...