"I'm home."
Laki-laki yang menyampirkan jaketnya di lengan itu membuka pintu perlahan sehingga tidak menciptakan bunyi, ia lalu disambut oleh gelap rumah karena tidak ada satupun lampu yang dinyalakan. Rumah memang hanya dihuni oleh Arash dan Papanya yang lebih sering bolak-balik untuk bekerja di luar kota, hanya kembali pada waktu-waktu tertentu. Jadi, biasanya hanya ada Bibi dan seorang Bapak yang membersihkan rumah dan mengurus taman.
Rintik hujan yang berjatuhan di luar jendela beradu dengan atap rumahnya, cukup membuat rencana untuk mandi Arash menjadi batal. Laki-laki itu memilih untuk menaruh jaket kulit berwarna hitan miliknya juga kunci motor di atas meja lalu merebahkan diri di atas kasur. Netranya menatap langit-langit kamar. Ia lantas bangkit untuk melihat ke arah radio yang sempat diberikan oleh Papanya saat mereka tengah merapikan gudang dan membuang barang-barang lama yang sudah tidak dipakai. Radionya masih bagus, tapi sudah jarang sekali dipakai karena anak muda zaman sekarang lebih gemar mendengarkan lagu dari platform musik di ponsel genggam. Jadi kemungkinan radionya tidak bisa berfungsi secara sempurna.
Arash menekan tombol radio yang bertuliskan on di sana. Tidak lama kemudian, radionya menyala. Tapi, masih menciptakan bunyi kresek-kresek. Arash mencoba memindahkan antenanya ke kanan dan ke kiri sampai akhirnya ia mendapatkan suara yang cukup jelas untuk didengar.
"Good Eve, lost souls! Balik lagi sama gue—or the one you can call Ala. Nah, sore-sore gini kalo hujan enakan makan indomie sambil nonton Netflix nggak, sih, guys? Ahahaha. Tapi, yah, sebagai budak kampus kayak gue rencana itu nggak akan terwujud karena gue akhirnya akan berakhir di meja belajar kosan sambil nugas yang baru dikerjain pas deketan sama deadline. Daaaamnnn, we all did this everytime, ya, nggak, sih para mahasiswa-mahasiswi?
Kalo hujan deres becek gini biasanya jalanan Jakarta akan sangat macet di mana pas lagi hectic-hecticnya. But, don't worry! Karna sama gue, di Sanctuary Radio 130.8 FM, gue akan nemenin kalian ngelewatin macetnya Jakarta biar nggak bosen-bosen amat.
Before we start further, gue mau kasih tau kalo topik hari ini adalah Vacancy. Waaaah, satu kata yang kayaknya bisa ngegambarin banyak orang. Pasti kalian pernah ngerasain kosong. Nggak cuma karna abis diputusin pacar, tapi, kadang ... kita ngerasa kesepian walau sebenernya dikelilingin banyak orang, ya, nggaaaakkk????
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta, Lost Soul.
FanfictionNOMIN ╱ JENO JAEMIN Awalnya Arash hanya iseng mendengarkan Sanctuary Radio yang disuarakan lewat seonggok radio lama milik sang Ayah pada seluruh penjuru Jakarta, kota sibuk yang tidak kenal istirahat bersama dengan penyiar radio yang ia kenal berna...