#9: Will Never Be the Same

1.5K 316 32
                                    

Suara denting notifikasi yang berasal dari benda berteknologi canggih di atas meja membuat fokus Nathala menjadi terpecah. Kini ia tengah berjalan ke sana ke mari untuk menyiapkan bekal sarapannya siang nanti karena sudah beberapa lama belakangan ia sibuk menjalani tugasnya sebagai karyawan magang pada salah satu perusahaan yang bergelut di bidang siaran televisi maupun radio yang cukup terkenal.

Nyatanya Nathala sendiri tak menyangka dirinya akan diterima untuk berkesempatan mendapatkan pengalaman bekerja di perusahaan tersebut karena niat awalnya hanya untuk mengisi waktu luang sekaligus menambah pengalaman sebelum melangkah ke dunia kerja setelah lulus nanti. Apalagi bidang perusahaan ini merupakan bidang yang disenanginya.

Setelah mematikan kompor, pun Nathala menyeka buku-buku jarinya menggunakan sehelai tisu yang terletak di atas meja sebelum mengambil ponselnya untuk melihat siapa oknum yang mengirim pesan padanya.

Arash (arsi)

Nathaaa
Hari ini balik magang jam berapa?

Hey!
Kira kira jam lima atau setengah enam sih
Kenapaaa?

Kalo baliknya gua jemput gapapa nggak?
Sekalian temenin gua cari makan yuk

Eeee emang lo nggak ada acara?

Nggak ada ahahahaha
Makanya gua gabut banget paling siangnya cuma nongkrong bareng junior yang mau ketemuan buat nanya nanya
Gimanaaa?

Kalo nggak ngerepotin boleh, Rash

Nggak ngerepotin sama sekali kok
See you later ya Natha, semangat kerjanya 😉

Will do, Rash
Semangat juga hari ini 🤩

Nathala tersenyum tipis sebelum mematikan ponselnya dan meletakkan kotak bekalnya ke dalam tas kanvas berukuran cukup besar yang akan ia bawa hari ini. Namun, ia baru teringat jika ia harus memesan ojek online lebih awal untuk menghindari macet. Merass jera karena merasakan macet yang tak henti-hentinya ada di sepanjang jalan kemarin saat ia berangkat terlambat dari kawasan indekosnya.

Letak perusahaan magang yang berada cukup jauh membuat Nathala menjadi rajin bangun di pagi hari. Namun ia berusaha untuk tidak mengeluh walaupun demikian. Karena hasil dari magangnya pun menguntungkan dirinya, selain itu ia bisa sesekali mengirimkan uang pada sang Papa sekaligus menambah uang bulanannya. Meski beberapa kali ia harus memaksakan diri berjaga di tengah malam untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang tak sempat ia kerjakan di siang hari.

Kini Nathala telah tiba di depan perusahaan bergedung tinggi tersebut. Lantas memberikan helm khas berwarna hijau kepada sang pengemudi ojek yang telah berjasa mengantarkan Nathala pagi ini, "Makasih banyak ya, Pak. Semoga hari ini banyak orderan." ujarnya seraya tersenyum.

Jakarta, Lost Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang