Life 1

211 38 8
                                    

Jika aku yang memintamu untuk tetap tinggal... Apakah kau akan melakukannya?

Hidup itu sebuah pilihan dan semua itu sudah dilalui Yeonjun. Hidup tanpa kedua orang tua, dibesarkan oleh bibinya membuat Yeonjun menyadari bahwa sebuah kisah manis bernama cinta itu tidak pernah ada.

Yeonjun bukanlah pria yang tampan, kaya ataupun memiliki kehidupan yang menyenangkan. Dia pria yang biasa-biasa saja, baginya memiliki cukup uang untuk makan hari ini dan esok adalah suatu berkah.

Bibinya, Sowon adalah wanita yang sangat baik. Dirinya mengadopsi Yeonjun saat kakak kandungnya meninggalkan Yeonjun karena kematian. Dia begitu menyayangi Yeonjun selayaknya anak kandungnya, Sowon bekerja sebagai perawat sehingga Yeonjun jarang bertemu dengannya.

Yeonjun mengira hidupnya akan baik-baik saja, tanpa gangguan dan tenang. Tapi ternyata tidak...

Ini dimulai di hari yang mendung, hujan mulai mengguyur sebagian besar wilayah yang di lalui oleh Yeonjun. Yeonjun sendiri tengah pulang dari pekerjaan paruh waktunya. Dia menyusuri gang-gang kecil dengan mudahnya karena dia hampir melewatinya setiap hari. Saat Yeonjun berjalan, dia dikagetkan oleh sebuah dentuman besar yang ada di sebuah tong sampah di salah satu gang kecil dekat rumahnya.

Yeonjun mulai mendekati tong sampah itu, membukanya dengan hati-hati.

Sosok putih itu melayang, terbang di atas Yeonjun.

Andai Yeonjun punya penyakit jantung, dia jelas akan syok berat.

Sosok itu adalah hantu, pria dengan wajah yang bagi Yeonjun seperti sebuah roti manis di pertokoan Alice's Bakery.

"Hei! Kau bisa melihatku?" Tanya pria itu kepada Yeonjun karena Yeonjun terus menatapnya.

Yeonjun ingin pura-pura tidak melihatnya jadi dia mulai pergi dari hadapan arwah itu.

"Hei hei! Kau bisa melihatku kan! Jangan pura-pura tidak bisa melihatku!"

Yeonjun tetap berjalan menjauh tapi hantu itu mengikutinya, hantu itu dengan cepat berhadapan dengannya. Wajah mereka hampir bertabrakan, reflek Yeonjun yang masih baik tentu saja menghentikan langkahnya.

"Benar kan! Kau bisa melihatku!" Girang arwah itu menyadari bahwa Yeonjun bisa melihatnya.

Jujur saja, Yeonjun tidak pernah bisa melihat hantu ataupun arwah. Dia bukan seseorang yang memiliki kemampuan seperti itu.

Tapi Yeonjun memiliki sebuah kelainan, dimana raga dan rohnya bisa terpisah saat tidur. Roh Yeonjun bisa melihat raganya sendiri dan terkadang itu menghantui Yeonjun karena saat dia tidur, banyak arwah-arwah jahat yang menginginkan raga Yeonjun.

"Hei! Kenapa kau diam? Kau tidak bisu kan?" Arwah itu sekali lagi mengeluarkan suara dalamnya. Yeonjun menyadari bahwa suara arwah yang ada di hadapannya ini begitu lembut, seperti lelehan salju di awal musim semi dan layaknya cokelat panas di musim dingin.

"Hei!"

"Menjauh!" Yeonjun berteriak pada arwah itu untuk pertama kalinya.

"Menjauhlah dariku, kau pikir aku akan tertipu denganmu?"

Raut wajah arwah itu terlihat bingung, "memangnya apa yang akan ku lakukan padamu?"

Blue Hour (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang