Terkadang itu menakutkan,
Melangkah bersamamu...
Tapi ternyata aku lebih salah,
Tidak adanya dirimu dalam langkahku ternyata jauh lebih menakutkan.
Yeonjun sedang berjalan sendirian di tengah kegelapan. Matanya kebingungan karena tidak ada satupun cahaya di lorong itu.
Dia bahkan tidak tahu apakah itu lorong atau jalanan yang luas saking gelapnya.
Ketakutan kembali menghampiri Yeonjun, karena memang kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Yeonjun.
Dia tahu bahwa saat ini ruh dalam dirinya tidak bisa menemukan tempat pulang.
Yeonjun terus menerus berjalan dan saat itu sebuah tangan menahan tubuhnya. Tangan itu dingin layaknya es batu. Yeonjun memaku.
Desisan keluar dari mulut orang yang memegang Yeonjun.
Arwah jahat itu kembali, menginginkan tubuh asli Yeonjun agar bisa hidup kembali ke dunia.
Salah satu arwah tidak tenang yang menyebalkan.
"Lepaskan dia!" Suara itu mengagetkan Yeonjun.
"Siapa kau?"
Arwah yang tadi bertemu dengan Yeonjun ternyata adalah pelaku yang mengucapkan itu.
"Aku bilang lepaskan dia sialan! Arwah sepertimu tidak akan bisa kembali!"
"Tahu apa kau tentang arwah yang tidak tenang!"
"Aku serius, kau tidak bisa menggunakan tubuhnya. Lepaskan dia atau aku akan memukulmu!"
Arwah jahat yang memegang Yeonjun mendecih, mendorong Yeonjun ke arah arwah kenalan Yeonjun.
"Aku bisa mencium bahwa kau belum lama mati, pergilah! Lebih baik aku mencari mangsa yang lain!"
Arwah jahat itu pergi meninggalkan Yeonjun dan arwah tinggi itu.
"Hei! Bagaimana bisa kau mengusirnya?" Tanya Yeonjun kaget ketika arwah jahat yang pergi ternyata begitu mudah untuk diusir oleh arwah di samping Yeonjun.
"Dia sudah lama menjadi arwah... Kekuatan alam bawahnya tidak sekuat diriku yang baru meninggal."
"Jadi maksudmu... Orang yang baru meninggal lebih memiliki kekuatan daripada arwah yang sudah lama gentayangan?"
"Ya... Kurasa begitu. Mengapa kau disini? Kau kan belum meninggal?" Arwah itu bertanya kepada Yeonjun.
Yeonjun tidak ingin mengatakan apapun, jika arwah jahat tunduk pada arwah disampingnya hanya karena arwah itu memiliki kekuatan yang lebih besar... Lalu bagaimana jika arwah itu menginginkan tubuh Yeonjun?
"Aku tidak menginginkan tubuhmu... Jika itu yang kau pikirkan."
Yeonjun kaget karena arwah itu bisa mendengar pikirannya.
"Itu tubuhmu dan bukan hakku untuk mengambilnya... Lagipula aku memang ditakdirkan mati. Jadi mengapa aku harus menyalahi takdir?"
"Kau tau OBE? Out of body experience? Aku mengalami seperti itu."
"Wah! Jadi selain bisa melihat hantu kau juga bisa mengalami hal seperti itu?"
Yeonjun menyipit rasanya aneh mendengar seorang arwah memujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Hour (Soojun)
FanfictionBiarkan aku melihat duniamu dari sudut pandangku lalu aku akan mengijinkanmu masuk ke dalam dunia yang menjadi tempat tinggalku. Kumpulan one shot Soojun! Taegyu! Jakehoon! start. 10-11-20