Remake sebuah komik manga berjudul 3600 hari. Chapter paling panjang di one shot ini.
Pertemuan dengan beberapa teman SMA malam itu membuat Yeonjun mengingat kembali masa lalunya.
Sayang sekali bahwa orang yang ingin sekali dia temui tidak terlihat malam itu.Yeonjun agak mabuk, dia berceloteh banyak hal dengan teman-temannya saat SMA. Yeonjun memang cukup terkenal dan memiliki banyak teman karena tentu dia adalah anak yang sangat-sangat baik.
Yeonjun melambaikan tangan ke arah teman-temannya ketika mereka memutuskan untuk pulang, jam menunjukkan pukul tengah malam. Yeonjun berjalan dengan tenang, mencari taksi yang bisa ditumpanginya.
Sampai sesuatu hal terjadi, sebuah mobil yang berjalan dengan kencang lepas kendali di hadapan Yeonjun, menabraknya dan membuat badannya terpental ke trotoar. Saat itu yang diingat oleh Yeonjun hanya cahaya terang benderang. Badannya kaku, Yeonjun tidak bisa merasakan apapun selain sakit. Mungkin dia telah mati.
Yeonjun terbangun di kamarnya, dia menyadari bahwa semuanya mimpi. Dia melihat ke sekeliling kamarnya, kamarnya berbeda sekali dari kamarnya saat ini. Kamar ini terlalu kekanak-kanakan baginya. Bukankah cat dinding kamarnya berwarna abu-abu? Mengapa warna kamarnya yang ini adalah krim?
Menyadari keanehan, Yeonjun beranjak ke bawah. Menelusuri tangga rumahnya dengan hati-hati.
Ibunya tidak ada dirumah, mungkin ini adalah hari minggu jadi ibunya pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan.Yeonjun membuka pintu rumahnya, menguap dengan lebar dan merenggangkan kedua tangannya.
"Hoammm." Uapnya.
Bibi Im terlihat sedang menyirami bunga, wajahnya terlihat lebih muda daripada yang Yeonjun pikirkan. Mungkin karena dia terlalu sibuk bekerja jadi selama ini dia tidak begitu memperhatikan bibi Im.
"Selamat pagi bibi.... Rajin sekali ya menyirami bunganya..." Sapa Yeonjun ramah.
Bibi Im tidak menjawab sapaan Yeonjun dan Yeonjun mengira mungkin bibi Im terlalu fokus menyirami bunga hingga tidak mendengar Yeonjun.
Yeonjun mengangkat bahunya tidak peduli.
"Eh, ibu Yeonjun... Dari pasar ya? Rajin sekali pagi-pagi sudah belanja." Bibi Im berkata dengan senyuman kepada ibu Yeonjun.
Yeonjun yang tau bahwa ibunya telah pulang langsung menghampirinya.
"Ibu, mengapa baru pulang? Aku sudah lapar tau." Yeonjun mengerucutkan bibirnya.
Ibunya yang berada di depan Yeonjun tidak membalasnya.
"Ibu? Ibu apa kau mendengarku?"
"Hahaha iya ini, Yeonjun juga ikut. Aku menyuruhnya untuk mandiri." Balas ibu Yeonjun ke bibi Im.
Yeonjun melotot, dia ada dihadapan ibunya... Mengapa ibunya mengatakan bahwa dia ikut pergi bersamanya?
"Bu? Bu tolong jangan bercanda!" Seru Yeonjun agak marah.
Ibunya tetap berjalan ke arahnya, Yeonjun langsung menyingkir karena takut ibunya menabraknya. Namun hal yang aneh terjadi, saat dia menyingkir tubuhnya justru ditabrak oleh Yeonjun yang lain.
Yeonjun dewasa membelalakkan matanya begitu tubuh miliknya di tabrak oleh Yeonjun yang lebih muda. Tubuhnya begitu tembus pandang, Yeonjun yang lebih muda bisa melewati tubuhnya tanpa merasakan apapun.
Yeonjun terpaku lalu melihat ke kedua tangannya, apakah semua ini mimpi? Apakah Yeonjun sudah mati tadi malam? Mengapa dia tidak terlihat oleh siapapun bahkan oleh ibunya sendiri? Dan mengapa ada Yeonjun yang lain? Yang jelas lebih muda darinya, mungkin versi Yeonjun saat SMA. Versi Yeonjun sepuluh tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Hour (Soojun)
FanfictionBiarkan aku melihat duniamu dari sudut pandangku lalu aku akan mengijinkanmu masuk ke dalam dunia yang menjadi tempat tinggalku. Kumpulan one shot Soojun! Taegyu! Jakehoon! start. 10-11-20