Back To December (Soojun)

521 79 24
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan tolong membaca ini sambil mendengarkan lagu Taylor Swift back to December agar kalian lebih bisa menghayatinya.

Desember....
Bulan yang paling dinanti oleh orang-orang, tapi tidak dengan Yeonjun.
Salju yang turun tidak seindah fantasti kebanyakan orang, itu dingin dan tidak berperikemanusiaan.
Natal tidak sehangat yang dibayangkan, terlepas dari beberapa kekurangan didalamnya.

Hari ini tanggalnya dua puluh empat, besok adalah natal. Yeonjun memikirkannya, jelas saja. Hidup sendirian di tengah-tengah kota Inggris tidak membuatnya senang, sepi selalu mewarnai hari-hari Yeonjun.

Dia berdiri di jendela rumahnya, salju menebal lebih dari yang kemarin. Sudah lebih dari sembilan belas hari, ulang tahun Soobin terlewat. Yeonjun tidak memberinya ucapan apapun, kisah mereka telah berakhir. Mereka telah berpisah dengan sejuta kenangan menyakitkan, Soobin adalah mantan kekasihnya. Perpisahan yang dulu sempat membuat Yeonjun merasa yakin kini hanya bisa membuatnya sedih, mengenang pahitnya keputusan Yeonjun untuk mengakhirinya.

Apa Soobin baik-baik saja sekarang? Atau apakah dia juga mengalami hal yang sama seperti Yeonjun? Apa Soobin masih berharap agar mereka bersama lagi?

Tapi sepertinya jawabannya adalah tidak. Soobin tidak ingin kembali ke sisi Yeonjun. Tidak lagi ingin merasakan sebuah kekecewaan dan rasa sakit yang mendalam lagi.

Yeonjun adalah tokoh antagonis di hubungan mereka, dia yang egois dan kejam, meninggalkan Soobin berkabung dalam rasa sakit selama lebih dari satu tahun.

Yeonjun melirik fotonya dengan Soobin, foto saat mereka masih bersama. Soobin masih sangat tampan, kurus dan pucat. Wajah dewasa belum ada di foto itu.

Hingga dering telepon menghancurkan sedikit lamunan Yeonjun, itu sebuah pesan. Pesan dari Soobin.

Ya... Mari bertemu.


Soobin duduk di samping Yeonjun, pria itu jauh lebih baik daripada yang Yeonjun harapkan. Raut kekanakan sudah tidak ada, tergantikan wajah dewasa yang serius dan itu cukup mengganggu Yeonjun.

Mereka bertemu di taman kota, tempat yang dulu sempat menjadi tempat paling bermakna bagi mereka. Banyak kenangan yang ada di tempat ini, tapi sayangnya semuanya hilang... Mungkin hanya Yeonjun yang ingat.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Soobin memecah keheningan.

"Baik sepertinya... Bagaimana denganmu?"

"Sama sepertimu... Aku sangat baik."

Yeonjun mengangguk, "selamat ulang tahun Soobin... Maaf baru mengucapkannya sekarang."

"Jangan khawatir, aku tidak keberatan jika kau tidak mengucapkan apapun kepadaku."

Keheningan kembali lagi membuat Yeonjun tidak nyaman.

"Bagaimana dengan keluargamu?" Tanya Yeonjun.

"Mereka merindukanmu."

"Benarkah?" Yeonjun bertanya dengan nada pelan.

"Yeah, selalu... Kau akan selalu menjadi hal yang mereka rindukan. Ngomong-ngomong cuaca hari ini lumayan dingin... Sama seperti tahun lalu. Bagaimana dengan pekerjaanmu? Ku dengar kau mendapatkan promosi jabatan?"

Yeonjun mengangguk perlahan, ujung lidahnya seakan ingin mengatakan hal yang ada di otaknya namun keheningan kembali menghampiri mereka berdua.

Blue Hour (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang