Baby Hyuka! (Family)

862 112 49
                                    

Yeonjun mencari-cari anaknya yang sedari tadi menghilang, sang maknae rumah itu tidak terlihat di ruangan bermain bersama dengan hyung tertuanya Beomgyu dan kembarannya Taehyun.

"Hyungie, mengapa kamu tidak menjaga hyuka dengan benar? Bukankah papa sudah bilang bahwa hyuka dan Taehyunie masih kecil sehingga hyungie harus menjaga mereka." Ucap Yeonjun yang berusaha sabar mencari keberadaan anaknya yang terakhir itu.

Ingin rasanya dia menelepon suaminya dan memberitahukan bahwa anak mereka hilang. Batinnya sangat kalut, tetapi rumah mereka sudah dikunci sehingga tidak mungkin bayinya pergi dari rumah itu.

"Papa... Aku dan hyunie bermain tadi. Hyuka tidak mau bermain bersamaku, dia merangkak menuju kamarnya papa."

"Beomgyu-ya... Adikmu bukan hanya hyunie saja sayang. Hyuka juga masih bayi sehingga kamu harus mengawasinya... Daddy sebentar lagi pulang dan hyuka belum ketemu."

"Papa... Dadadada?" Taehyun berceloteh dengan suara khas bayinya.

Yeonjun mengendongnya lalu menggandeng tangan Beomgyu.
Beomgyu terlihat ingin menangis.

"Hey, anak papa... Jangan bersedih. Hyuka mungkin bersembunyi dari kita. Sekarang bisakah hyungie membantu papa?" Tanya Yeonjun perlahan sambil mengusap kepala anak sulungnya itu.

Beomgyu mengangguk, "apa itu papa?"

"Sekarang papa akan ajak Taehyunie dan hyungie ke dalam kamar... Kalian bermain saja disana oke? Papa ingin menelepon Daddy."

"Oke papa.."

Setelah mengajak kedua anaknya masuk Yeonjun segera menelepon Soobin sebelum dering bel menghentikannya.

Yeonjun segera membukakan pintunya dan terlihat Soobin dengan setelan jas hitamnya dan tas kerja dipundaknya. Namun ada yang menarik perhatian Yeonjun yaitu Soobin tengah menggendong bayi mungil yang terlihat belepotan oleh krim cokelat. Bayi yang tadi berhasil membuat jantung Yeonjun berhenti.

"Ya Tuhan Hyuka!" Jerit Yeonjun ingin menangis lalu mengambil anak bungsunya dari gendongan sang suami.

"Hey sayang! Sabar.... Ayo masuk dulu."

Yeonjun yang sadar akan kelakuannya langsung masuk ke dalam rumah dengan Hyuka di gendongannya.

"Bagaimana bisa Hyuka bersamamu bin?" Tanya Yeonjun.

"Justru itu yang aku pikirkan tadi..."






Soobin baru saja akan masuk ke dalam rumahnya ketika bayi mungilnya duduk di depan pintu rumahnya. Anak itu terlihat memandangi Soobin dengan mata bulatnya yang bersih.

"Hyuka, mengapa kamu disini nak? Dimana papa?" Soobin bertanya sambil menggendong bayi itu. Bayi itu terlihat sangat senang mengetahui sang Daddy bertanya kepadanya.

"Papapapapa...dadadada."

Soobin terkekeh lalu menciumi pipi sang maknae itu, harum sabun bayi menguar dalam tubuh anaknya itu.

"Apa kamu baru mandi? Dan papa sekarang juga sedang mandi? Mengapa kamu berjalan kearah pintu? Untung papa yang masuk ke rumah, jika tidak kamu bisa saja diculik sayangku..." Nasihat Soobin yang membuat bayi Hyuka tertunduk.

Soobin sebenarnya bercanda, rumah ini tentu saja terkunci dan hanya Soobin, Yeonjun saja yang tau kode rumah ini.

"Dadadada aiskim.." Hyuka berceloteh lagi.

"Kamu ingin eskrim nak? Hmm... Bagaimana jika kita membelinya? Papa pasti akan mencarimu tapi kita bisa memberinya kejutan bukan? Mari beli eskrim untukmu, Taehyunie dan hyungie."

Soobin langsung pergi lagi dari rumah menuju supermarket di dekat rumahnya.





Saat di supermarket, Soobin dilihat oleh banyak sekali wanita-wanita yang sedang berbelanja di supermarket itu karena jelas sekali tampilan Soobin yang sangat tampan dan rapi beserta dengan anak mungil di dekapannya itu membuat banyak mata yang memandangnya akan kebingungan.

Bagaimana bisa ada laki-laki semuda dan setampan Soobin telah memiliki anak?

Bahkan jika bayi mungil itu bukan anaknya, para wanita itu tetap saja memperhatikan betapa telatennya Soobin mengurusi bayi itu.

Suami idaman sekali bukan?

Namun sayang, andai semua wanita yang ada disitu tau bahwa laki-laki yang sedari tadi mereka lihat sudah memiliki anak bukan hanya satu tapi tiga dan juga memiliki suami yang hebat, apakah mereka akan tetap menatap Soobin dengan tatapan memuja? Jelas sekali jawabannya adalah iya.

Soobin duduk dengan Hyuka yang berada di pangkuannya, Soobin menyuapi Hyuka eskrim dengan sangat hati-hati. Andai saja Yeonjun tau bahwa suaminya ini mengotori pakaian anaknya dengan cokelat, Soobin berani bertaruh bahwa ciuman spatula akan menghampirinya.

Lamunannya segera pergi dari sana, teringat saat-saat melamar Yeonjun dan waktu awal-awal pernikahan mereka. Soobin bersyukur Yeonjun selalu menemaninya dari jaman mahasiswa ingusan hingga saat ini, saat-saat dimana dia menjadi CEO di perusahaan miliknya sendiri.

Cacian tentu ada ketika mereka menikah, restu orang tua juga menghadang. Hanya saja mereka yakin bahwa jalan yang akan mereka jalani bisa mereka taklukkan apabila mereka berjalan bersama.

"Dadadada papapa? Hoammm."

Soobin tersenyum sambil mencium kepala anak bungsunya ini, "apa kamu mengantuk? Ouh kamu sepertinya harus tidur siang. Mari pulang, Daddy yakin papa akan marah-marah karena kamu hilang."

Hyuka menepuk-nepuk tangannya, Soobin menggendongnya hingga Hyuka tertidur.





Soobin asik bercerita dan Yeonjun langsung memukulinya.

"Kamu benar-benar ya Choi Soobin!! Kamu tau betapa aku mengira Hyuka diculik."

Soobin tersenyum, "maafkan aku sayang... Aku ingin memberimu kejutan bahwa aku pulang lebih awal tapi ternyata Hyuka sudah ada didepan pintu..."

Yeonjun cemberut sambil menggendong Hyuka.

"Ouh ayolah sayang, maafkan aku... Aku tidak bermaksud membuatmu khawatir." Soobin meminta maaf sambil memeluk Yeonjun.

Yeonjun mengangguk, "jangan diulangi lagi... Jika tidak aku akan sangat marah kepadamu."

"Iya sayang, iya."

"Eh? Kamu mengotori Hyuka menjadi seperti ini oh? Dia sudah mandi, ouh ya Tuhan... Kamu ini..."

"Hahaha, biarkan dia tidur sayang, tidak perlu mandi lagi... Di lap saja. Hyuka akan tetap wangi..." Soobin melepaskan pelukannya, "dimana yang lainnya? Beomgyu, Taehyunie?"

"Mereka ada dikamar, ayo..."

Soobin membuka pintu kamar anaknya itu dan terkejut melihat Beomgyu tertidur memeluk Taehyun.

Soobin berjalan kearah keduanya lalu mengecup dahi kedua anaknya itu.

"Kalian adalah malaikat Daddy dan papa... Kalian harus tetap sehat dan rukun."

Yeonjun tersenyum sebelum meletakkan Hyuka ke dalam kamar bayinya.

"Jika boleh bin, bisakah mereka tidak menjadi dewasa dan selamanya akan tetap seperti ini?"

Soobin memeluk pinggang Yeonjun, "tidak sayang... Mereka akan dewasa tapi kita akan selamanya menjadi orang tua yang hebat untuk mereka."

"Dan bagaimana jika membuat adik untuk Hyuka?" Tanya Soobin sambil tersenyum nakal.

Suasana hening hingga Yeonjun menginjak kaki Soobin, "dalam mimpimu!"



Halo, aku up untuk ff ini setelah sekian lama. Sebenarnya malam ini harusnya aku up ff All about youth hanya saja kupikir lebih baik aku up one shot yang sudah menumpuk ini.

Oh ya, aku membuka prompt untuk kalian yang memiliki banyak ide ttg ff Soojun! Jika ada yg minat kalian bisa komen dan akan langsung ku DM, tenang saja nama kalian akan kutulis kok:)

Love you all, stay safe<3

Blue Hour (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang