"Kau menjauhiku!" Gadis itu mendatanginya dengan wajah yang sedih, Yeonjun terdiam mendengarnya.
Dia tidak munafik, rasanya sulit untuk dekat dengan seseorang yang membuatmu kehilangan segalanya. "Aku tidak menjauhi mu." Dalih Yeonjun sambil melanjutkan langkah kakinya.
"Jangan berbohong padaku." Lirih Sora kepada Yeonjun yang membuatnya terhenti. Yeonjun berbalik dan menatap gadis itu dengan putus asa.
"Aku... Aku hanya butuh waktu sendiri." Dengan putus asa Yeonjun akhirnya menyerah, mengatakan yang dia rasakan saat ini.
"Aku sungguh lelah dan butuh beristirahat. Ini semua tidak ada hubungannya denganmu atau yang lain. Aku hanya ingin ruang untukku sendiri." Tutur Yeonjun walau dengan sedikit kebohongan di awalnya.
Sora menatapnya lagi, kali ini dengan tatapan pengertian namun sedih. Mereka tau satu sama lain bahwa mereka kelelahan, mereka merasakannya dan harusnya langkah inilah yang mereka lakukan.
"Aku juga merasakannya kau tahu, kita semua merasakannya..."
Yeonjun mengangguk kecil dan akhirnya Sora berbalik meninggalkannya.
"Jangan terlalu memendam semuanya sendiri, bergabunglah dengan kami karena kami membutuhkanmu." Ucap Sora di tengah-tengah langkah kakinya.
Yeonjun ditinggalkan olehnya dengan perasaan hampa, sama seperti hutan ini. Ditengah-tengah pencariannya di tanah hutan itu, air matanya jatuh tanpa dia sadari.
Segala perasaan itu terkumpul dengan cepat, walaupun tidak secepat dirinya kehilangan orang yang paling dia inginkan di dunia ini.
Yeonjun tidak menyangka bahwa semua mimpinya terkubur sejauh ini. Dia hampir tidak bisa meneruskan langkah kakinya.
Dia kehabisan napasnya setiap saat, mimpi-mimpi tiap malamnya hanya menunjukkan rasa kehilangannya.
Kini Yeonjun harus melakukan semuanya sendiri, pilarnya telah runtuh dan dia sendirian.
Yeonjun kembali ke tempatnya dan menemukan semua orang sedang duduk di depan api unggun. Langkah kaki Yeonjun mungkin sedikit berisik hingga membuat mereka menoleh.
"Yeonjun?" Suara Jake yang pertama kali menyapanya.
"Mengapa lama sekali, mari makan." Serunya dan membuat Yeonjun sedikit mengangkat bibirnya.
Dia mendekati mereka dan duduk sambil menunjukkan umbi-umbian yang berhasil dia dapatkan.
"Ada banyak di hutan tapi aku hanya mengambil yang ini."
Sora duduk di dekatnya dan melihat umbi-umbi itu dengan mata berbinar. "Sangat cocok untuk dibakar saat ini kan."
"Terimakasih Yeonjun!" Ucap Sora sambil tersenyum dan membuat hatinya menghangat.
Sora memiliki mata dan senyum yang sama dengan orang yang dicintainya. Membuatnya tersadar terhadap kalimat pria yang dulu pernah memeluknya.
Jadi kali ini dia akan berjuang bersama mereka, dia akan mempertahankan senyum itu. Senyum miliknya yang seharusnya masih ada hingga kini.
"Terimakasih kembali." Katanya Yeonjun dengan hangat.
Yang mau tau cerita ini silahkan baca ff soojunku yg terbaru. Masih on going tapi bakalan ada kaitannya sama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Hour (Soojun)
Fiksi PenggemarBiarkan aku melihat duniamu dari sudut pandangku lalu aku akan mengijinkanmu masuk ke dalam dunia yang menjadi tempat tinggalku. Kumpulan one shot Soojun! Taegyu! Jakehoon! start. 10-11-20