sick

1.1K 146 21
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Sakura, ini, sai dan obito di desa suna karena misinya sudah selesai dan hari ini juga mereka harus kembali ke desa konoha untuk mengurus pekerjaan mereka masing masing.

Jujur Sakura masih sedikit kesal entah mengapa ia terlalu banyak berharap seharusnya ia sudah tahu di hati obito cuma ada Rin dan selalu Rin.

Pagi ini Sakura dan Ino membereskan barang barang mereka dengan sangat cepat dan mengingat semuanya agar tidak ada yang ketinggalan.

Sedangkan Obito dan Sai menunggu mereka dengan wajah yang sangat bosan.

"Sudah?" Ucap Sai dan tersenyum.

"Ayo, kita harus pergi" Ucap Sakura dan menarik tangan Ino dan sai secara bersamaan.

Obito hanya mengikuti langkah Sakura yang tidak terlalu cepat ia ingin tahu kenapa gadis ini menghindari dia selama tiga hari.

Memangnya ia salah bicara atau apa.

"Sakura, Ino terimakasih" Ucap Temari dan memeluk mereka dengan sangat erat.

"Sama-sama, ah jangan lupa ke desa konoha ku kira Shikamaru merindukanmu" Ucap Ino dan di setujui oleh Sakura.

"Hei, kalian" Ucap Temari dengan malu malu.

"Sampaikan salamku untuk hokage-sama" Ucap Gaara dengan datarnya.

"Pasti" Ucap Sakura dan tersenyum manis.

"Sakura"

"Ya, kazekage-sama?"

"Terimakasih" Ucap Sakura dan menepuk bahu Sakura.

"Sudah kewajiban ku" Ucap Sakura dan mengelus tangan Gaara dengan sangat lembutnya.

Ya Sakura hanya ini melihat reaksi laki laki yang ada di sampingnya entah mengapa Sakura sedikit tertarik pada senpainya yang satu itu.

"Kalau begitu kami pergi dulu" Ucap Obito dengan sebalnya.

Mereka berempat pergi dari desa suna memang benar benar hening kecuali Ino dan sai yatuhan dunia seperti milik mereka berdua saja.

Hari sudah semakin sore Obito menyuruh sai membangun tenda sedangkan Ino dan Sakura membersihkan dirinya di danau.

"Jadi, kau belum bicara padanya?" Ucap Ino dan menghela nafasnya.

"Tidak ada yang harus di bicarakan" Ucap Sakura dan memejamkan matanya.

"Kalau kau suka padanya katakan saja, nanti kau menyesal" Ucap Ino dengan seriusnya.

"Ino, kau tahu aku mencintai sasuke-kun"

"Kau sudah tidak mencintai nya, Sakura jangan membohongi perasaan mu terus menerus" Ucap Ino dengan sebalnya.

"Aku tidak tahu"

"Sakura dengarkan aku, dia sangat bingung karena kau menghindari nya setiap malam ia menanyakan apa salahnya padaku lalu ia menanyakan bagaimana kabarmu" Ucap Ino dengan memegang bahu Sakura.

"Kau tidak boleh menjauhinya tanpa alasan yang jelas" Ucap Ino dengan sangat serius.

"Ino, hentikan aku lelah" Ucap Sakura dan menyelesaikan acara mandinya.

Sakura mendudukan dirinya di pohon besar dan menyenderkan dirinya lalu membaca nover favorit nya dan memakan jagung yang telah di bakar oleh sai.

"Sakura, kau baik baik saja?" Ucap Obito dan menatap Sakura.

"Ya" Ucap Sakura dan menyentuh kepalanya.

"Kau yakin" Ucap Obito yang melihat wajah Sakura pucat.

"Jidat, kau baik baik saja" Ucap Ini dengan khawatir nya.

Obito berjalan ke tempat Sakura laku mendudukan dirinya di samping Sakura dan meletakan tangannya di dahi Sakura dengan sangat perlahan.

"Sakura kau demam" Ucap Obito dan menyenderkan kepala Sakura di bahu miliknya.

Sakura membiarkan hal itu terjadi ia sudah terlalu lelah untuk berdebat.

"Ino, coba periksa tubuh Sakura" Ucap Obito dengan tatapan khawatir.

Ino memeriksa tubuh Sakura dengan perlahan.

"Senpai, ia demam biasa dan terlalu kelelahan tapi dalam beberapa jam ia akan baik baik saja" Ucap Ino dan menatap Obito.

"Sakura, tidurlah kau harus istirahat" Ucap Obito dan memeluk Sakura agar gadis musim semi ini tidak kedinginan.

Sakura menuruti perintah Obito ia tertidur di pelukan Obito lagi pula ia rindu tidak di bahu nyaman milik lelaki ini.

Obito mengelus kepala Sakura dengan sangat perlahan membuat sakura mengantuk sedikit demi sedikit.

"Ino, temani Sakura tidur di dalam" Ucap Obito yang baru saja ingin mengangkat tubuh Sakura.

"Senpai, kau harus selesaikan ini kalau kau menyukainya katakan saja" Ucap Ino dengan wajah seriusnya.

"Dia pantas mendapatkan yang lebih baik" Ucap Obito dan mengelus wajah Sakura.

"Lalu? Kau akan menghindari perasaan mu?" Ucap Sai dan menatap Obito.

"Jangan pernah berbohong pada perasaan mu sendiri, sebelum semuanya terlambat senpai" Ucap Ino dan menghela nafas.

"Dia gadis musim semi kami, senpai kau tahu apa yang akan terjadi kalau kau mencampakkan dirinya" Ucap Sai dengan tatapan serius.

"Aku tahu, tapi aku tidak pantas" Ucap Obito dengan tatapan yang sangat lesu.

"Kau pantas, Kakashi-sensei mendukungmu bukan? Pilihan Kakashi-sensei tidak akan pernah salah" Ucap Ino dan tersenyum.

"Temani dia di dalam, kami akan menjaga kalian malam ini" Ucap Sai dengan tegasnya.

Obito menggendong Sakura ke dalam tenda faktanya ia sudah jatuh cinta pada gadis musim semi milik team 7 yaitu Haruno Sakura.

Ia sudah tahu apa yang akan di hadapi kalau sampai ia menyakiti gadis ini.

Kakashi, Naruto, Sasuke, Sai dan Juga Yamato pasti akan membunuhnya dengan cepat kalau ia menyakiti gadis ini.

Obito mengelus pundak Sakura dengan perlahan ia ingin Sakura nyaman di dekatnya ia ingin membantu Sakura agar tidak mengingat uchiha sialan.

Obito heran kenapa Sasuke menolak wanita seperti Haruno Sakura ia benar benar sempurna bukan.

Ia saja ingin memiliki gadis ini tapi sadar diri.

Sakura tidak akan pernah menyukainya bukan?

Ia tidak pantas.

Untuk Sakura.

Sakura terlalu sempurna untuknya.

HAPPY READING!!!!
MAAF YA KALO TYPOO!!

Love •Obito And SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang