Akhir Pengembaraan Laut (Ver.2)

24 4 0
                                    

Beberapa hari kemudian.

Untuk sementara waktu, kru Harekaze yang menjadi 'korban' ilusi Spider dan tembakan Snakes telah dirawat di Admiral Spee. Kapal Harekaze telah diperbaiki. Alexandrite Tears masih aman.

Disuatu malam, sebelum kapal Harekaze mendarat. Empat pemuda dengan IQ luar biasa sedang mengadakan sebuah pertemuan rahasia di kamar Shinichi Kudo.

"Ini adalah rahasia! Kalau bukan karena kalian memergokiku, aku tak akan pernah memberitahunya," terdengar suara yang imut.

"Ya, ya, tenang saja, Kudo," balas Hakuba, "tapi, mereka berdua tampak tak terkejut sama sekali,"

"Kami sudah tahu lebih dulu," sahut Heiji Hattori dan Kaito Kuroba bersamaan.

"Nah, sekarang kau harus menepati perjanjiannya, tuan pencuri," kata Shinichi, dalam wujud Conan beralih ke Kaito.

"Oh, please. Jangan memanggilku begitu, tuan detektif. Aku tidak akan mencuri lagi," balas Kaito, "ngomong-ngomong, sudahkah kau menemukan cara untuk menghancurkan pandora?"

"Kenapa aku? Itu masalahmu kan?" Balas Conan acuh.

"Hey, kalau kau mengizinkanku menghancurkan Alexandrite Tears nya, sudah ku hancurkan sejak kemarin pandoranya," kata Kaito.

"Ya, ya, ya. Aku menghubungi Haibara, salah satu rekanku. Dia sudah menemukan cara untuk menghancurkan pandoranya..." Kata Conan.

"Baguslah. Baiklah, untuk sementara waktu, aku akan menyamar menjadi Shinichi Kudo," kata Kaito.

"Baiklah. Tinggal satu masalah lagi...." Kata Conan.

"Apa?" Tanya ketiga pemuda lainnya serentak.

"Ran...." Sahut Conan pelan.

"Ah, tenang saja, tuan detektif. Gadismu itu baik-baik saja. Aku meminta Jii-chan membawanya ke Tokyo," ujar Kaito.

"Bagaimana bisa?" Tanya Conan.

"Hm... Sebenarnya aku sudah beberapa hari membuntuti Snakes. Dan sebetulnya, wanita yang menjadi mata-mata Snakes itu tersesat. Masih ada hubungan dengan pertandingan sepak bola, dimana kapal yang di pakai untuk mengangkut penonton merupakan Speed Boat menuju pulau Tokashiki. Yang namanya sindikat kejahatan, pastinya mereka tidak mau rugi dengan membayar tiket, sehingga memilih menyelinap ke kapal tersebut. Alhasil, wanita itu justru tiba di pertandingan sepak bola, alih-alih Pulau Tokashiki...."

Kaito berhenti sejenak.

"Karena aku membuntutinya, jadilah aku juga terjebak menonton pertandingan sepak bola tersebut terlebih dahulu. Tapi, lumayan juga bisa gratis. Permainan tim junior cukup bagus. Oke lupakan tentang sepak bolanya. Nah, dihari ketika kepulangan, wanita itu ternyata terlambat dan tak sempat menyelinap kembali ke kapal untuk pulang. Jadilah ia menunggu kesempatan lain, untuk pulang bersama tim junior yang pulang dua hari kemudian. Tapi, tentu akan sulit baginya menyelinap.

"Ketika Mouri sedang berjalan-jalan di hutan, tampaknya mencari sesuatu, wanita itu memberinya obat tidur. Mouri sempat berteriak ketika wanita itu menutup mulutnya dan membawanya ke gubuk tua. Lalu, wanita itu menyamar menjadi Ran Mouri dan sayangnya kalian berdua malah ketinggalan kapal. Tapi, keberuntungan baginya karena yang menolong kalian adalah Kapal Harekaze yang ditugaskan untuk membawa Alexandrite Tears," kata Kaito.

"Aku sempat bingung, karena aku harus membuntuti wanita itu untuk mengetahui lokasi Alexandrite Tears. Akhirnya kusuruh asistenku, Jii-chan untuk membawa Ran Mouri ke Tokyo," Kaito mengakhiri ceritanya.

"Ah, syukurlah kalau begitu," Conan menghela nafas. Sedetik kemudian, HP nya berdering. Nomor kontak tak dikenal. Conan menjawab panggilan itu dan

"SHINICHI.... TOLONG AKU!" Terdengar suara Ran diseberang.

Detective Conan CrossoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang