Belum Berakhir

92 13 0
                                    

     "Jun, katakan yang sebenarnya!" Kata Shinichi.

     "Apa yang harus ku katakan? Aku sudah mengakui aku pelakunya," kata Misugi dengan suara yang... tidak dapat dijelaskan.

     "Aku tahu bukan kau pelakunya! Kita di kamar sepanjang malam, membicarakan banyak hal," kata Shinichi.

     "Oh ya? Bagaimana ketika aku pergi membuat kopi?" Tanya Misugi.

     "Itu tidak mungkin! Nakazawa berteriak ketika kita sedang berbicara," kata Shinichi.

     "Kalau aku menggunakan semacam trik?" Kata Misugi.

     "Kau tidak mungkin bisa menggunakan trik tanpa meninggalkan satu jejak pun," kata Shinichi.

     "Bagaimana ketika kau pergi ke kamar mandi, aku mencoba menghilangkan barang bukti dari trik tersebut?" Kata Misugi lagi.

     "Itu tidak mungkin! Karena bahkan jika kau mencoba menghilangkan barang bukti, tidak ada kejahatan yang sempurna," kata Shinichi.

     "Yah, tidak ada kejahatan yang sempurna. Sehingga obat ku tertinggal di TKP dan Nakazawa mendapatkan rambutku," kata Misugi.

    "Cukup berbohongnya, Jun! Aku tahu kau bukan pelakunya. Jika kau menggunakan sebuah trik, itu artinya kau tidak berada di TKP, sehingga tidak mungkin Nakazawa mendapatkan rambutmu. Selain itu, kau bahkan tidak punya motif untuk melukainya," kata Shinichi.

     Misugi menghela nafas panjang. "Yah, kau menang, tuan detektif. Bukan aku pelakunya," kata Misugi.

     "Lalu kenapa? Kenapa kau mengatakan bahwa kau pelakunya?" Tanya Shinichi.

     "Itu karena...."

~•~

     Shinichi mengingat pembicaraannya dengan Misugi kemarin malam.

     Dasar Bodoh! Batin Shinichi.

     Shinichi benar benar tidak mengerti dengan pikiran temannya itu. Apalagi dengan permintaan terakhir Misugi sebelum Shinichi meninggalkan ruang isolasi.

     "Tolong rahasiakan ini, Shinichi. Biarkan semuanya terjadi terlebih dahulu. Barulah setelah itu, semuanya akan terungkap,"

     Apa maksudnya itu? Apa akan terjadi sesuatu lagi hari ini?

     Aaah! Shinichi tidak tahan lagi. Dia harus menemui Misugi. Tidak. Dia harus memaksa Misugi mengatakan yang sebenarnya.

     Maka, pergilah Shinichi ke ruang isolasi kembali.

~•~

     "Sudahlah, jangan menangis lagi," kata Tsubasa mengelus punggung teman masa kecilnya, Yayoi.

     Sejak kemarin malam, Yayoi masih menangis. Tak sengaja tadi pagi, Tsubasa melihat Yayoi yang menangis dalam diam di sebuah kursi kayu di hutan TKP kemarin.

Detective Conan CrossoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang