Pengkhianat
Story By Ratuqi.
"Sudah aku bilang. Semua ini salahmu! Andai kau tidak merayuku waktu itu, kita tidak akan berakhir seperti ini. Aku tidak akan kehilangan Alice, wanita yang kucintai."
Kemarahan Anthony membuat emosi Dorothy terpancing. Wanita itu balas berteriak, "berhenti mengatakan kalau kau mencintai wanita lain. Nyatanya yang kini menjadi istrimu adalah aku! Bukan Alice atau wanita lainnya!"
"Dan aku amat menyesali itu! Asal kau tahu, hidupku bahagia saat bersama Alice dia wanita yang seratus persen berbeda darimu. Tidakkah kau bisa melihat itu? Jika bukan karena tipu muslihatmu, saat ini aku pasti sudah bahagia bersama Alice dan anak-anak kami." Anthony lalu pergi begitu saja meninggalkan ruang makan. Tak ia pedulikan segala hidangan makan malam yang sudah dihidangkan di atas meja.
Melihat sang suami pergi begitu saja membuat Dorothy murka ia berteriak marah lalu menghempaskan piring makan dan gelas yang berada tepat di hadapannya hingga bunyi pecahan kaca mengagetkan seorang bocah laki-laki yang sejak tadi bersembunyi menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya.
Umpatan kasar juga tangis Dorothy malam itu lagi-lagi menjadi penghantar tidur sang bocah.
*.*.*.*.
Selalu seperti ini. Setelah berbulan-bulan tak bertemu, yang ada hannyalah kemarahan juga umpatan satu sama lain. Kesalahan sedikit saja pasti akan membuat Anthony murka dan terus menerus mengungkit kesalahannya di masa lampau.
Alhasil pertengkaran selalu terjadi dan ia akan menangisi hal itu semalaman hingga matanya bengkak. Dan pagi-pagi sekali Anthony akan memilih kembali ke Leutonia tanpa berpamitan padanya.
Andai bisa Dorothy ingin menyesali apa yang sempat terjadi dulu. Tapi jika ia lakukan itu, rasanya ia lebih kejam karena sama saja ia menyesali hadirnya sang putra ke dunia ini.
Dorothy berbalik dan kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar yang selama lima tahun ini hanya dipakai olehnya. Menatap ke sisi kosong yang selalu dingin karena tak pernah ditempati siapa pun.
Kepala Dorothy mulai pusing karena tak bisa tidur dan hanya menangis semalaman, lebih baik ia mencoba tidur agar ia tak jatuh sakit.
*.*.*.*.
Dari Machesta ke Leutonia memerlukan waktu satu hari penuh untuk sampai. Lelah sekali rasanya, tapi Anthony memilih langsung masuk ke ruang kerja dan membaca beberapa laporan mengenai bisnis perdagangan keluarga.
Menyibukkan diri dengan pekerjaan adalah hal yang selalu Anthony lakukan lima tahun terakhir ini. Sejak putus pertunangan dengan Alice, hari-harinya tak lagi sama. Ia bagai kehilangan semangat untuk menjalani hari. Baru saat Tommy, anaknya, lahir ke dunia ia merasa Tuhan masih memberikan secercah harapan untuknya melanjutkan hidup di tengah rasa bersalah pada sang mantan tunangan.
Setelah menikah dengan Dorothy, ia memboyong wanita itu tinggal di Machesta, berusaha menyembunyikan wanita yang tiba-tiba menikah dengannya setelah ia mengumumkan hubungan pertunangan dengan Alice yang batal. Ia tidak ingin keluarganya jadi gunjingan para bangsawan lain jika tahu wanita yang ia nikahi tidaklah lebih baik dari mantannya.
Dari segala hal Alice memang jelas lebih unggul, perempuan anggun dari keluarga bangsawan cukup berpengaruh di Inggris, memiliki wajah secantik bidadari juga perilaku yang sangat santun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story By Ratuqi
Short StoryKumpulan Cerita pendek yang ditulis oleh Ratuqi. *Semoga dapat mengobati kejenuhan pembaca akan cerita lain dari saya yang lama diupdate^^ Cover edit; Canva