"Salsa bangun, Sayang. Udah berapa kali Mamah bilang kalo habis sholat subuh itu gak boleh tidur lagi."
Sudah kesekian kalinya Kaila membangunkan putrinya dengan rasa sabar. Namun, Salsa masih setia memejamkan mata sambil memeluk guling bergambarkan karakter Elsa dengan erat, sesekali gadis itu merubah posisi tidurnya karena merasa terganggu.
"Salsa bangun dong, ayo sarapan Sayang. Papah udah nunggu di meja makan loh," ucap Kaila sambil mengelus surai anak semata wayangnya.
Salsa berbalik badan menghadap Mamahnya dengan mata yang enggan terbuka. "Mamah Salsa masih ngantuk, semalem Salsa marathon tukang bubur naik haji soalnya," rengek Salsa.
"Tapi kan hari ini hari pertama Salsa masuk SMA, Sayang."
Mata Salsa terbuka sempurna. Ia terdiam sejenak sambil mencerna ucapan Sang Mamah. Tiba-tiba gadis itu bangkit, membuat Kaila sedikit terjengat kaget akan reaksi putrinya.
"Ada apa, Sayang?" tanya Kaila khawatir.
Salsa menoleh, lalu dengan suara serak khas orang bangun tidur, Ia berkata, "Mamah Salsa gak mimpi kan? Kok Salsa udah SMA aja ya? Perasaan baru kemarin deh Salsa didaftarkan masuk SD sama Mamah."
Mendengar penuturan Salsa membuat Kaila terkikik geli. Putrinya ini sangat menggemaskan, pikirnya. Kaila lalu mencubit pipi Salsa gemas. "Makhluk hidup itu mengalami pertumbuhan dan pertambahan umur, Sayang. Lagipula emangnya kamu mau tetep jadi anak SD?"
Salsa menggeleng.
"Nah sekarang anak SMA mandi gih. Nanti kalo kamu telat di hari pertama bisa dihukum sama kakak-kakak OSIS loh."
"Mamah nanti masa-masa SMA Salsa gimana ya? Salsa takut gak punya temen kaya SMP dulu." Wajah Salsa terlihat cemas.
Tangan Kaila terulur mengelus kepala Salsa dengan sayang. "Kan ada Sagara, Kak Tirta sama Kak Ara."
"Mereka pasti juga bakal sibuk dengan temen-temen barunya kan, Mah? Tapi Salsa susah bergaul sama orang-orang baru. Ditambah lagi dari Salsa kecil sampai sekarang Salsa cuma punya temen mereka bertiga aja," Salsa tertunduk lesu.
Hati Kaila bagai ikut tersayat ketika mendengar ucapan putrinya, memahami kegundahgulanaan yang dialami Salsa. Salsa memanglah canggung dalam bersosialisasi dengan orang-orang baru, karena hal itulah Salsa hanya memiliki tiga orang teman saja, itupun anak dari teman-teman orang tuanya.
Kaila menarik Salsa ke dekapannya, Ia tahu betul bagaimana perasaan putrinya. Sama seperti Salsa, dulu Kaila juga sangat takut menghadapi dunia tanpa Kakaknya dan satu sahabat laki-laki, tetapi ketakutan itu sirna ketika Kaila bertemu seorang sahabat perempuan sebaik Bela Anita, sahabat yang sangat pengertian kepadanya, yang menemani Kaila melalui kerasnya kehidupan.
"Cepat atau lambat Salsa pasti akan bertemu dengan seorang sahabat sejati, sahabat yang akan menemani Salsa melewati suka duka hidup ini. Salsa hanya perlu bersabar sampai waktu itu tiba."
Ibu adalah penenang terbaik seorang anak, Itulah menurut Salsa. Ia tak pernah berhenti bersyukur karena terlahir dari rahim seorang ibu seperti Kaila, seorang yang sangat memahami Salsa lebih dari siapapun, tak membiarkannya terluka sekecil apapun.
Salsa membalas pelukan mamahnya dengan manja. "Salsa sayang Mamah."
& & & & & &
Kini Salsa sudah rapih dan tengah sarapan bersama kedua orang tuanya, menikmati kebersamaan yang dianugerahkan Tuhan untuk gadis cantik tersebut. Ahh, rasanya begitu menyenangkan bisa makan bersama seperti ini, hal yang mungkin diinginkan banyak orang di luaran sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsa
Teen Fiction[MONGGO DIFOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA] Dalam cerita novel maupun di film, masa SMA adalah masa-masa terindah dimana kita dapat menemukan seorang pacar yang romantis serta sahabat sejati. Melewati masa putih abu-abu dengan penuh suka dan cita. Namun...