seventeen

3.9K 465 44
                                    




|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|
🦟🖤🦟🖤🦟🖤🦟🖤🦟🖤🦟
|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|














"Akhh jen sa-kit anghh stoph"jaemin berteriak kencang kala penis jeno menghujam kasar lubangnya tanpa pelumas ataupun foreplay.

"Hahh jaemh lo sempit bangeth"erang jeno nikmat merasakan lubang jaemin menjepit kuat penisnya.

"Ahh no stophh pleasehh hiks gue ngak mauhh"jaemin masih berusaha mendorong tubuh besar jeno yang sudah tidak berbusana dengan tenaga yang tersisa walaupun tetap sia-sia.

Jeno tidak mempedulikan rayuan tersebut,mata bening yang terus mengeluarkan air mata di endahnya,bahkan ketika lubang jaemin sudah lecet dan mengeluarkan darah ia tetap masih memaju mundurkan tubuh kurus tersebut di bawahnya.

Jaemin sudah lelah memberontak,semuanya akan tetap sia-sia jika dibandingkan tenaganya dengan jeno yang berbadan kekar.
Air matanya terus mengalir menahan sakit di bahagian bawahnya yang masih belum selesai dimasuki oleh manusia yang ia kira malaikat ternyata hanya memakai topeng untuk menutupi keiblisannya.

Jeno sampai,ia mengeluarkan cairan putihnya begitu juga jaemin yang sudah terkapar lemah di bawahnya.

Nafas jeno menderu laju bersamaan dengan tubuhnya yang dihempaskan di samping jaemin yang masih sesengukan.ia menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

Ia melingkarkan tangannya di pinggang jaemin lalu berbisik pelan."i'm sorry na"bisiknya sebelum terlelap dibuai mimpi.

"Hiks gue benci lo jen"isak jaemin sambil mencengkram kuat selimut yang menutupi tubuh naked keduanya.lelah menangis jaemin akhirnya ikut terlelap di dalam dekapan jeno.

Keesokan paginya jaemin terbangun dengan rasa nyeri mengeluti tubuhnya terlebih bahagian bawahnya yang masih terasa lengket.

"Udah bangun"tegur jeno yang sudah berdiri di depan pintu sambil meneteng sebuah nampan berisi semangkuk bubur dan sekeping pil obat.

Raut jaemin langsung berubah takut kala jeno semakin melangkah mendekatinya.ia beringsut mundur sehingga punggungnya menabrak kepala ranjang.

Jeno yang melihat itu jadi semakin merasa bersalah.bukan niatnya ingin melakukan hal laknat seperti itu kemarin tapi ada satu bisikan tak kasat mata yang telah mengontrol dirinya untuk melakukan hal tersebut pada pemuda manis di depannya ini.

Menghela nafas,"gue minta maaf sama kejadian kemarin,gu_"

"Kenapa lo lakuin itu ke gue hiks!padahal hiks gue udah merasa nyaman ama lo.kenapa lo tega ama gue jen!"bentaknya diselilingi isakan lirih yang keluar dari bibir bergetarnya.

Jeno berusaha mendekap tubuh bergetar itu tetapi ditepis oleh sang empu,namun jeno tetap maju mendekapnya walaupun harus menahan pukulan jaemin yang memberontak di dalam pelukannya.

"Hiks lepas jen! gue benci dekat ama lo,menjauh hiks dari gue sekarang!"jeno mengacuhkannya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Maaf gue benar-benar minta maaf,tolong jangan benci gue na"lirihnya memohon di telinga jaemin yang sudah berhenti memberontak namun isakannya masih terdengar.

JUNG'S SIBLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang