Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh semuanya😊
Bagaimana kabarnya?
In syaa Allah, baik ya. Dan tentunya semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.Tetap jaga kesehatan, ikutin terus protokol kesehatan. Laa ba' sa.
Memang sedikit sulit dilakukan, namun jika dilakukan dengan ikhlas in syaa Allah baik dari segi apapun. Selain membantu memberantas virus yang kian hari kian merajalela, kian membelah diri menjadi berbagai macam variasi. Jangan lupa akan nikmat pahala yang didapat. Shohih au khoto'?
Mudah-mudahan dengan adanya musibah ini membersihkan sedikit demi sedikit dosa yang mungkin tak terbendung oleh bumi. Aamiin allahhumma aamiin 🤲
Afwan, karena terlalu banyak kata pengantar yang tercurahkan di chapter kali ini, yuk langsung semoga suka🎉
Jum'at barokah
Jangan lupa Al-Kahfinya ya💐قراءة سعيدة
🌸
🌸
🌸
Kepergian Faisal meninggalkan luka mendalam di hati keluarga, sahabat, dan kerabat terdekatnya termasuk Salsha, gadis yang seharusnya lusa akan mengganti statusnya dan menyandang status baru sebagai Nyonya Diaz. Ya istri dari Faisal Diaz Fano, tapi ternyata semua itu hanyalah kenangan belaka, nyatanya semua telah berubah setelah musibah itu.Berita meninggalkan Faisal Diaz Fano, ketua Dema sekaligus pemimpin organisasi Kammi menjadi topik terhangat di kampusnya, UIN Sultan Syarif Hidayatullah. Banyak yang tidak percaya akan berita itu, karena beberapa hari lalu mereka baru saja melihat Faisal yang tampak tersenyum saat keluar dari kelas sembari membawa berkas pernikahannya.
Mereka semakin sedih saat mengingat lusa seharusnya Faisal dan Salsha sudah menyandang status baru sebagai pasangan suami istri tentunya pasti berat bagi kedua keluarga itu.
Banyak yang bersimpati dengan adanya musibah yang menimpa itu, beberapa rombongan perwakilan Fakultas dan beberapa perwakilan dosen bahkan langsung menuju kediaman Faisal yang berada di Sumatera Barat.
Jasad Faisal sendiri akan tiba dikediamannya hari ini, tepat pukul 18.30 WIB. Suasana tampak sangat ramai dikarenakan tangis yang silih berganti pecah, keluarga dan kerabat terdekatnya tak kuasa menahannya.
Keluarga Denurza sendiri tampak mendampingi dan menguatkan keluarga dari calon besannya itu. Syaif, Fahri, Ari dan beberapa keluarganya yang ikut, secara langsung membantu mengurus pemakaman yang akan dilaksanakan pukul 08.00 WIB besok pagi di salah satu pemakaman yang tak jauh dari kediaman Faisal. Sementara Salsha, Fatika, Misha dan anggota keluarga lainnya tak henti-henti menguatkan, memberi dukungan kepada keluarga Faisal terutama sang ibu yang tampak sangat terpukul dengan terus menangis lalu akhirnya tak sadarkan diri.
Faisal sendiri sebenarnya anak semata wayang dari keluarga Diaz itu, tentu saja membuat mereka sangat terpukul atas kepergian lelaki berparas tampan, murah senyum dan baik hati itu.
Bukittinggi, kota itu dipilih menjadi kota peristirahatan terakhir untuk seorang lelaki luarbiasa bernama Faisal Diaz Fano, keluarga telah sepakat untuk itu terutama kedua orang tuanya. Bukittinggi adalah kota kelahirannya maka akan lebih baik setelah tiada jasadnya pun kembali ke kota penuh kenangan itu.
Shanum Salshabilla Denurza, gadis itu terus saja melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang sekiranya dapat menenangkan hatinya juga orang-orang terdekatnya.
Bibir mungilnya bergetar sesekali isakan tertahan yang terdengar, di satu sisi ia ingin menengkan ibu Faisal yang terus saja menangis hingga lepas kendali tapi di sisi lain ia masih terus berusaha menahan tangisnya. Walaupun belum mencintai Faisal, calon suaminya namun setidaknya ia sangat mengenal seperti apa lelaki itu dan ia juga sudah mengatakan pada dirinya sendiri akan belajar menjadi istri yang baik untuk Faisal nantinya.
Ayra, Luthfi, dan Hanna selalu setia menemani sang sahabat yang saat ini sedang tertimpa musibah, mereka tak pernah meningggalkan Salsha sendiri walau hanya sebentar.
"Cha... udah, ikhlasin. Kak Faisal juga ngga mau liat lu sedih kaya gini, gue tau ini berat tapi ingat setiap yang bernyawa pasti akan mati, kembali kepada sang pencipta"
"Lu harus kuat, tante Sarah juga butuh dukungan lu. Dia udah ngga punya anak lagi Cha, cuma lu yang dia punya saat ini, anak perempuannya"
"Ingat kak Faisal bilang apa, Cha? Bukannya dia titip tante Sarah dan om Ahmad?"
Salsha tersadar memang benar Sarah, ibu Faisal telah menganggap dirinya seperti anak perempuannya sendiri. Jika ia juga ikut bersedih, berlarut-larut akan hal ini maka siapa lagi yang akan mendukung, menguatkan Sarah? Ini sangat menyakitkan baginya.
"Makasih udah ngingatin Acha, benar sekarang bunda udah ngga ada sandaran lagi selain ayah. Dan benar kak Faisal udah percayain Acha buat jagain mereka, makasih udah mengingatkan Han"
Benar, beberapa menit sebelum pergi Faisal kembali meminta izin untuk berbicara dengan Salsha dan tentunya ditemani oleh salah satu sahabatnya yaitu Hanna.
Awalnya Salsha sedikit bingung mengapa Faisal seolah menitipkan kedua orang tuanya, terutama sang ibu padanya. Namun, Salsha tidak mempermasalahkan itu, ia hanya tersenyum lalu mengangguk. Ia tak berpikir jika ke depannya semua benar-benar terjadi, Faisal meninggalkan kedua orang tuanya dan Salsha yang harus menjaga mereka saat ini.
Setelah selesai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang membuat hatinya tenang Salsha, gadis itu berjalan mendekati sang umi dan tetehnya yang sedari awal berada di samping Sarah, ibu Faisal.
"Mi..." panggi Salsha pada sang umi, seolah mengerti Fatika pun memberi sedikit ruang membiarkan sang putri ikut bergabung menenangkan Sarah.
"Bun..." panggi Salsha lembut, membuat Sarah melirik kearahnya. Mata mereka bertemu, sesaat kemudian Sarah kembali terisak membuat Salsha mendekat dan merengkuh tubuh rapuh itu.
"Cha... Fano... dia... Hiks...Hiks... Fano ngga mungkin ninggalin bunda kan? Dia tau kalo bunda ngga bisa pisah dengannya, dia udah janji ke kamu kalo dia akan kembali hari ini kan? Karena hari ini kalian akan menikah, bunda tau persis Fano dia ngga pernah bohongin bunda. Dia... udah janji ke bunda kalo dia akan kembali secepatnya... tapi kenapa sampai saat belum kembali? Dia...hiks...hiks..."
"Bun... bunda tenang ya, bunda harus tenang. Kak Faisal pasti sedih kalo liat bunda nangis gini. Kak Faisal udah tenang di sana bun, surganya Allah dia lelaki yang baik dan Allah sangat menyayanginya. Dia menyayangi kak Faisal lebih bun, karena itu Allah mengambilnya lebih dulu"
"Bunda ngga punya siapa-siapa lagi Cha selain ayah, bunda cuma punya Fano. Tapi sekarang Fano pergi ninggalin bunda dan ayah"
"Bunda masih punya Acha, Acha juga anak bunda sekarang. Sekarang Acha yang akan jagain bunda dan ayah, kak Faisal titip bunda dan ayah pada Acha."
"Fano bilang begitu? Kapan?"
"Iya bun, sebelum kak Faisal pergi"
Tangis Sarah kembali pecah dipelukan Salsha, sedangkan gadis itu hanya mengusap punggung rapuh itu sembari menenangkan.
"Kak Faisal pasti sedih liat bunda seperti ini, bunda harus ikhlas kak Faisal orang baik bun in syaa Allah akan ditempatkan ditempat terbaik disisi Allah"
"Terima kasih sudah menenangkan bunda, bunda ngga tau seperti apa kalo ngga ada kamu. Kamu benar, bunda ngga mau Fano sedih. Bunda harus ikhlas, kamu juga pasti sedih karena seharusnya hari ini adalah kebahagiaan kamu tapi ternyata Allah punya rencana lain"
"Dibalik setiap masalah, musibah pasti ada hikmahnya bun. In syaa Allah Acha ikhlas, Acha harap bunda, ayah dan keluarga pun begitu"
"Allah ambil kak Faisal bukan karena ngga sayang, malah Allah sayang banget sampe diambil duluan karena takut berbuat dosa. Allah ambil karena
🌸
🌸
🌸شكرا جزيلا
Jangan lupa vote, komen saran dan kritikan membangun boleh disampaikan ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Allah
RomanceMahasiswi Itulah status yang kini disandang oleh gadis cantik berniqob ini. Shanum Salshabilla Denurza, namanya. Sudah setahun terakhir, status itu melekat padanya. Ia adalah salah satu dari banyaknya pebisnis muda yang bisa dibilang cukup sukses h...