8. TRUE SADNESS: Bolpoin Merah

29 3 0
                                    

HAI SEMUA
WELCOME GUYS

sebelum baca
Sabi lah, di vote dulu ahaha
sekian

sebelum bacaSabi lah, di vote dulu ahahasekian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Istirahat pertama dimulai sejak lima menit yang lalu. Suasana di kantin tampak ramai, jelas saja. Tempat itulah menjadi tempat yang pertama dikunjungi.

Brak!...

Suara pukulan meja itu terdengar membuat semuanya memalingkan pandangan dari sumber suara tersebut.

"Bisa minggir, nggak?" tanya seorang gadis dengan tatapan sinis.

Gadis itu merupakan siswi dari kelas 12 ips 2. Memiliki tampang sombong dan merasa dirinya paling cantik, memang cantik namun tak hatinya tak secantik wajah nya.

"Maaf, kak," lirih adik kelas yang duduk.

"Minggir! Ini tempat kita." ujar Kiana.

"Iya kak."

Setelah dua adik kelas pergi, Kiana langsung menduduki tempat itu bersama sahabat nya yang bernama Dinda Ariana.

"Udah, ngga usah cemberut," ujar Dinda.

"Gue bukan kesel karena adik kelas tadi," jawab Kiana gusar.

"Karena?" tanya Dinda.

"Lo tahu nggak sih. Romeo, dia masih aja deketin Alika!" jawab Kiana kesal.

"Alika? Serius lo?" kaget Dinda.

"Gue juga heran. Kenapa sih, Romeo mau pacaran sama cewe modelan kaya Alika, cewe cupu." omel Kiana.

"Mungkin ada alasannya? Coba aja lo tanya," ucap Dinda.

"Hai, sayang." sapa seorang pria datang ke meja mereka.

Benar. Romeo datang dan seketika merubah mood  Kiana, semenjam mereka telah jadian Kiana sama sekali tak mendapatkan perhatian dari Romeo.

"Dia kenapa?" tanya Romeo menatap Dinda.

Dinda menggeleng. "Lo coba aja tanya. Gue kesana ya, ngga mau ganggu." Dinda pergi meninggalkan mereka.

Romeo duduk dan menatap kekasihnya di hadapan ia, Kiana membuang muka merasa malas untuk menatap Romeo.

"Kamu, kenapa?" tanya Romeo.

TRUE SADNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang