TRUE SADNESS [END]

37. TRUE SADNESS: Curiga (2)

HALO
MET DATANG
DI BACA YA

JANGAN LUPA VOTE

Tok tok tok...

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu itu semakin pelan, menunggu yang memiliki rumah datang namun tidak kunjung datang.

Malam itu Alika sampai di rumahnya setelah kepergian yang cukup melelahkan.

Ceklek...

"Akhirnya kamu datang, sayang." ujar Marlina lega.

"Masuk ayo, kamu capek kan?" tanya nya.

Hanya kepala Alika yang mengangguk tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

Melihat wajah Alika yang lelah, Marlina segera membawakan barang bawaan anak nya menuju kamar kemudian ia membuatkan minuman hangat sebelum Alika tidur.

"Makasih ya, ma." ucap Alika tersenyum.

"Iya. Udah sana, tidur ya." pinta Marlina menjawab.

*****

Pukul 23.00

Malam itu, posisi Nobi dilanda kebingungan sembari menggenggam handphone milik Alika yang sampai saat ini masih ada di tangannya.

"Kok, gue penasaran ya sama isi notif nya!" gumam nya terus memikirkan hal itu.

Rasa penasaran terus menumpuk di pikiran Nobi sampai ia susah untuk merasakan ngantuk nya.

Seketika saat itu juga muncul 1 notifikasi namun berbeda aplikasi, itu adalah pesan biasa.

"Rona?" pikir Nobi.

"Oh, gue tau orang ini! Ini kan yang pengajar nya Alika." ujar nya ingat

Di sana hanya ada kata-kata bahwa pengajar Alika menyuruh untuk datang ke rumahnya besok pagi.

Keesokan harinya. Setelah Nobi melakukan aktivitas di pagi hari nya setelah bangun tidur ia bersiap-siap sesuai dengan janji nya tadi malam.

Dengan cepat, Nobi mengambil jaket dan mengenakan kemudian pergi dari sana tanpa mengajak Alika.

Tak lama kemudian. Motor Nobi memasuki halaman rumah Rona, guru les bahasa Alika.

Di kejauhan, ada Neisya yang merupakan adik kandung Rona yang tengah bersantai di taman rumah nya.

"Eh, kamu kak Nobi, kan?" tebak Neisya mengingat kejadian dulu.

"Iya benar, kamu adiknya kak Rona?" tanya balik Nobi.

"Iya, aku Neisya."

"Ah iya, Neisya." balas Nobi.

Mendengar suara bising, Rona keluar dari dalam melihat sumber suara ternyata ada sosok Nobi.

"Eh, Nobi ya?" ujar Rona bersalaman.

"Hehe iya, kak," jawab Nobi.