TRUE SADNESS [END]

42. TRUE SADNESS: Orang yang sama?

HAI
di vote yaaa
thank uuu

HAPPY READING

KRING...

Bunyi bel istirahat pertama berbunyi nyaring. Seluruh murid berhamburan keluar dari dalam kelas langsung menuju suatu tempat yaitu Kantin Sekolah.

Alika berjalan sendirian dan hendak pergi ke kantin, kali ini ia tanpa ditemani oleh Nobi dikarenakan ia ada rapat osis.

Sangat biasa baginya berjalan sendiri tanpa ditemani Nobi, toh ia juga merasa terbiasa pergi kemana saja sendirian.

Tiba-tiba ada yang memegang lengan tangan nya dan menarik ke pinggir.

"Ro-romeo?" pekik Alika heran.

"Gue cuman mau tanya satu hal sama lo?" ucap nya.

Alika hanya mengedikkan alis nya, tak mau banyak bicara kepada pria itu.

"Nyokap lo sama bokap gue, itu ada hubungan apa?" tanya nya.

"Lo jangan macem-macem ya sama urusan keluarga gue. Gara-gara kedatangan nyokap lo bokap gue jadi banyak berubah sama gue, anaknya sendiri." jelas Romeo hampir emosi.

Alika tersenyum sinis. "Kayaknya papa kamu males ya mau cerita sama kamu,"

Gadis itu duduk di bangku yang ada di sebelahnya, dan di ikuti oleh Romeo.

"Papa kamu punya usaha pabrik roti kan?" tanya Alika dan dibalas anggukan oleh Romeo.

"Mama aku itu kerja di toko roti punya teman lama nya, disana mama kebetulan ketemu papa kamu yang ternyata mereka berteman waktu SMA,"

"Papa kamu kagum sama rasa roti di toko itu yang resepnya dibuat sama mama, akhirnya mereka berdua bekerja sama sekaligus mengembangkan usaha toko roti temannya." jelas Alika.

Romeo mengangguk sepaham-paham nya, ia mulai mencerna dan mulai mengerti ternyata selama ini salah paham.

"Dan kamu tau, kenapa papa kamu ngga cerita tentang ini ke kamu?" tanya Alika, dengan cepat Romeo menggeleng tak mengerti.

•Flashback On

Saat itu di pagi hari. Dhani, papa Romeo pergi ke rumah Marlina yang kebetulan ia lewati saat hendak pergi ke tempat kerja.

"Itu, anak kamu?" tanya nya melirik Alika.

Wanita itu menoleh melirik Alika yang sedang makan. "Iya, itu anak aku." jawab nya.

"Dia itu mantan pacar anak aku." ucap pria itu.

Seketika Marlina menekuk dahi nya. "Maksud kamu, gimana?"

"Iya benar, anak aku pernah ajak dia ke rumah dulu, dan bilangnya kalo dia pacar anakku. Tapi udah lama sih mereka putus." penjelasan dari si pria itu.

"Nama anak kamu siapa?" tanya Marlina.

"Romeo,"

"Oh, jadi Romeo itu anak kamu ya?"

"Maaf, aku baru tau kalau Romeo itu anak kamu, Dhani." ujar Marlina baru menyadari hal itu.