Jangan lupa vote-nya yo.
.
.
.Yan Wushi mengerutkan dahi. Aneh akan tingkah laku Shen Qiao. Shen Qiao adalah tipe orang yang enggan disentuh. Tapi ini, pria itu malah memintanya untuk menyuapinya ikan bakar tadi.
Mau tak mau Yan Wushi menuruti permintaan pria yang seperti wanita hamil itu. Yah, sekalian cuci mata, kan? Jarang-jarang melihat Shen Qiao begitu manja.
Usai makan. Keduanya pulang. Seperti biasanya, Shen Qiao ditinggal. Alhasil, ia berjalan pulang seorang diri. Melewati hutan lebat. Langit sudah menggelap. Bintang-bintang berkedip di langit malam. Sinar bulan cukup terang malam ini.
Suara gemerisik daun membuat langkah Shen Qiao berhenti.
"Siapa?"
"Heheh. Tuan Shen, lama tidak berjumpa."
Bai Rong melompat dari dahan pohon. Tepat, berada di depan Shen Qiao yang sedang terdiam. Seperti, malas menanggapi."Ada apa?"
Bai Rong tersenyum. Tangannya mengelus pipi Shen Qiao.
"Guru menyuruhku membawamu pulang untuk dihukum. Tapi... wajahmu begitu bagus. Kalau jatuh ke tangan guruku, takutnya akan mengalami penderitaan."
Shen Qiao tahu maksud dari kalimat di'hukum' tadi. Ketua Sekte Albizia itu pasti ada niatan jahat, juga cabul.
"Shen tidak tertarik."
Bai Rong mempersempit jarak dengan Shen Qiao. Memegang kedua pundak Shen Qiao. Sedangkan, kepalanya bersandar di dada pria itu.
"Bagaimana, kalau kau membacakan aku satu jurus jilid Zhuyang? Aku akan melepaskanmu."
Tangan Shen Qiao terkepal.
"Bagaimana, jika aku tidak mau?"
"Ah! Lalu, aku hanya bisa menyerahkanmu pada Guru. Guruku, San Jingxing, 2kali lipat lebih kejam dari Huo Xijing. Jika kau jatuh ke tangan dia..." Bai Rong menggelengkan kepala, "ckckck. Aku tak bisa membayangkannya."
"Kalian semua menganggapku kehilangan kekuatan. Dianiaya siapapun. Melakukan apa saja sesuai keinginan. Kondisi seperti ini, bagaimana mungkin aku tidak marah?!"
Jemari Shen Qiao terbuka lebar. Memutarnya hingga mengeluarkan aura biru seperti sengatan listrik.
"Sekalipun aku tidak mencelakai orang lain. Tapi itu masih lebih baik daripada harus di celakai oleh orang lain."
Tubuh Shen Qiao memutar. Posisi kuda-kuda. Siap menyerang. Aura sebiru air laut melesat cepat. Bai Rong menghindar.
"Jurus telunjuk air musim semi?!" Bai Rong melompat ke dahan pohon, "bagaimana bisa kau menggunakan jurus itu?!"
Shen Qiao mengejar. Pertarungan kembali terjadi. Yah, sekian lama tinggal dengan Yan Wushi, setidaknya bisa mempelajari jurus baru, kan?
Shen Qiao melarikan diri. saat berhasil memukul mundur Bai Rong.
Tapi, di ujung pohon cemara, Bai Rong melompat-lompat. Tubuhnya seringan bulu.
"Tuan Shen. Aku sangat menyukaimu. Kenapa kau begitu kejam terhadapku?"
Shen Qiao berhenti berlari. Menahan serangan Bai Rong dengan telapak tangan. Bai Rong mundur. Tapi keadan Shen Qiao tiba-tiba melemah. Kepalanya berputar-putar.
Penglihatannya semakin memburam. Punggungnya nyaris menyentuh tanah bebatuan jika seseorang tak segera menangkapnya.
Lagi dan lagi, Yan Wushi datang untuknya. Tapi datangnya sungguh terlambat. Terakhir kali yang ia lihat adalah wajah Yan Wushi yang tanpa ekspresi sedang menatapnya. Kemudian gelap.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS || YanShen |BL (DROPPED)
FantasyYan Wushi, pria yang suka berkata sarkas dan kasar. Bertemu dengan Shen Qiao, mantan ketua sekte gunung Xuandu yang tidak pernah mempunyai dendam bagaimanapun orang-orang menyakitinya. Yan Wushi berniat membuat Shen Qiao memiliki perasaan benci dan...