Bekerja terus menerus itu memang tidak baik tapi larangan itu tidak berarti untuk [name],kenapa?walau sering di larang dia selalu saja membatah dan melakukannya.
Tepat jam 3 pagi [name] mendengar suara pintu kandang peliharaan ayahnya terbuka.
"Siapa lagi yang buka pintu kandang jam segini"ucapmu yang mengambil jaket dan berjalan keluar rumah.
Saat [name] sudah berdiri di depan pintu kandang peliharaan Yuui,[name] melihat seseorang yang baru saja ada di bibir pintu kandang.
"Sedang apa kau disini?"tanyamu yang membuat orang itu kaget.
"[Name],kukira kau tidur"ucap pria itu
"Tidur? Tidak aku masih banyak pekerjaan"ucapmu yang mendekati pria itu
"Lebih baik anda Kembali saja ke kamar anda,Satoru-san"ucapmu yang memegang pergelangan tangan Satoru.
"Apa kau berniat untuk membangun singa-singa yang ada di dalam?"tanyamu
Satoru langsung diam dan menundukkan kepala,[name] hanya menatap dan menunggu jawaban.
[Name] menghela nafas dan menarik Satoru ke dekatnya, [name] langsung menutup pintu kandang peliharaan ayahnya dan mengajak satoru ke ruang kerjanya.
Setelah sampai di ruang kerja [name] membuatkan coklat panas untuk Satoru dan membuat kopi untuk dirinya.
[Name] memberikan segelas coklat panas ke Satoru,[name] mengambil kursi dan duduk di depan Satoru.
"Kenapa?kenapa anda terbangun di jam segini?"tanyamu sambil meminum kopi .
"Aku hanya tidak bisa tidur"jawab Satoru yang tersenyum tipis.
"Jangan bohong, katakan saja"ucapmu yang menaruh gelas kopimu di atas meja dekat ranjang.
Satoru meminum coklat panas yang kau buat dan menaruhnya di atas meja yang sama.
"[Name], bolehkah aku memelukmu?"tanya Satoru yang masih setia menunduk
"Peluk?"tanyamu
"Jika tidak mau juga tidak apa-apa, aku akan pergi maaf aku mengganggu waktumu"ucap Satoru yang berdiri
[Name] menghela nafas dan duduk di kasur lalu menarik Satoru kedalam kedapanmu.
"Seperti ini?"tanyamu yang memeluk Satoru
Satoru terkejut karena kau menariknya dalam kedapan tanpa bilang apa-apa dan tanpa aba-aba.
"Iya......"jawab Satoru pelan.
[Name] mengelus punggung Satoru dan Satoru yang merasa elusan itu merasa nyaman dan mulai mengantuk.
[Name] juga mulai merasakan ngantuk yang berat karena kelelahan berkerja terus-menerus.
Kini kedua insan itu tertidur lelap. Tanpa disadari Naoya yang memerhatikan [name] dari balik jendela membuatnya semakin kesal.
"[Name].......lihat saja kau akan menikah denganku"ucap Naoya dengan senyum liciknya.
Pagi yang indah dan suara kicauan burung berhasil masuk kedalam pendengaran [name]. [Name] langsung menduduki dirinya dan melihat pria jangkung bersurai putih tengah masih tertidur lelap.
[Name] hanya menatap dan turun dari ranjang. Satoru yang merasa ada pergerakan langsung membuka matanya dan melihat [name] yang sudah bangun dan merenggangkan badannya.
"Ohayo"
[Name] langsung menoleh ke belakang dan menatap datar Satoru, [name] membalas dengan anggukan lalu pergi ke ruang makan.
Baru saja di bibir pintu ruang makan [name] sudah di sambut dengan piring Melayang kearahnya dengan santainya [name] menangkap piring itu lalu memberikannya ke pelayan.
"Ada apa pagi-pagi sudah berteriak?"tanyamu
"Itu! Itu!"pekik Rin yang menunjuk ke lantai
"Ha?ibu, kumohon bicara yang jelas"ucapmu yang menghela nafas.
"Itu ada kecoa bodoh!"pekik rem yang histeris sendirian,padahal toji,sukuna,Kento ada di ruang makan tapi......kenapa toji dan sukuna malah ikutan naik ke atas meja?
"Sepertinya aku salah dunia,kalau gitu aku akan pergi"ucapmu yang membalikkan badan.
"Itu bunuh dulu itu kecoaknya!"pekik ibumu yang kesal sekaligus takut
[Name] hanya menghela nafas dan berjalan mendekati kecoak itu dan memegang sungut kecoak itu lalu membuangnya ke keluar rumah.
"Wah nona [name] berani sekali ya"ucap pelayan yang lagi menyapu taman.
"Iya, kyaaaa aku jadi ingin menjadi adiknya"ujar salah satu pelayan itu.
[Name] yang melewati mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka. [Name] langsung berdehem kecil dan membuat semuanya melihat kearahmu.
"Siapapun yang sudah menginjak ke tempat ini mereka adalah keluarga that's means kalian juga bagian keluarga kami"ucapmu dengan datar.
Seketika semuanya langsung diam dan menatap [name] dengan aneh. Semua pelayan yang membersihkan kebun langsung melongo dan memiringkan kepala mereka semua.
"Kembali bekerja jika lelah ada lemon tea di dapur"ucapmu yang meninggalkan mereka semua.
"Eh?"
"Nona [name] ke sambet apa?"tanya salah satu pelayan Pria disana.
"Aku tidak tau apa Jangan jangan nona [name] kesambet kecoa lagi"ujar pelayan itu dengan wajah syok
"Hish Ngadi-ngadi kau"pekik temannya.
"Lah terus apa dong?"tanya pelayan itu
Naoya yang mendengar omongan [name] langsung tersenyum lebar dan benar-benar merencanakan untuk membuat [name] jatuh hati padanya.
"Begitu ya..... berarti aku-"
"Matamu"
Naoya langsung celingak-celinguk mencari sumber suara. Sukuna dan Satoru yang sedang berkeliling sekitar rumah langsung menatap Naoya kesal.
"Heh cangkul karat"panggil sukuna yang menarik kerah baju Naoya.
"Siapa yang kau panggil cangkul karat hah?!"pekik Naoya yang tidak terima.
"Nangis aja kali kamu kan cengeng"ejek Satoru dengan wajah mengejeknya.
"Heh ikan asin! Kucariin kemana-mana ternyata disini kau"ucap toji yang entah muncul dari mana bersama dengan Kento.
"Anjir ikan asin"pekik sukuna dan Satoru yang tertawa lepas.
"Kaga sekalian telur asin?"tanya Satoru yang di sela-sela tawanya.
Sukuna yang mendengar langsung tertawa terbahak-bahak hingga jatuh dan guling-guling sambil memegang perutnya.
"Anak setan lagi kumat yuk tinggalin"ucap toji yang sweatdrop.
Maaf jika ada kesalahan kosa kata atau kata-kata yang tidak di mengerti

KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN OF HAREM [Jujutsu Kaisen X Reader] [End]
Romance"jangan bercanda aku tidak suka bercanda"