MATI LISTRIK

4.4K 508 28
                                    

Please enjoy yorobuuummm~
















Seulgi duduk di karpet kamarnya dengan mata yang fokus ngeliatin layar tv. Tangannya sibuk mencet-mencet tombol di stik psnya dan mulutnya sibuk ngarahin Wendy sama Moonbyul yang main bareng sama dia di rumah masing-masing. Mereka bertiga emang biasa cross-play dengan Seulgi sama Moonbyul yang pakai PS dan Wendy yang pakai XBOX. Earphone Bluetooth nggak boleh ketinggalan karena mereka komunikasi lewat panggilan telepon.

"Byul back up! Byul Back up!"

"Wendy kanan ada musuh!"

Mereka terus main sambil bercanda dan nggak jarang main kata-kataan kalau salah satu ada yang ngelakuin kesalahan dan bikin tim mereka hampir gagal nyelesain misi.

"Anjing, mati listrik" kata Wendy di tengah-tengah permainan.

"Yah bego, terus ini gimana?" respon Moonbyul.

"Mana gue tau, tapi kayaknya bakal lama deh, sekomplek mati semua" tambah Wendy.

"Rumah Sultan nggak ada genset?"

"Ada tapi tunggu 15 menit dulu deh, kalo nggak nyala baru gue minta nyalain."

"Gi?? Lu masih hidup kan?" tanya Moonbyul yang nggak denger suara si monolid dari earphonenya.

"Eh gua off ya kebelet boker"

"Seulgi anj...." Seulgi langsung matiin panggilan grupnya sebelum Moonbyul nyelesain umpatannya.

Seulgi pun matiin PSnya terus dia ambil handphone dan langsung video call pacarnya.

"Seulgi?" Muka Irene muncul di layar si monolid.

"Gelap amat sih. Kamu udah mau tidur?" tanya Seulgi.

Irene gelengin kepalanya, "Nggak, ini lagi mati listrik"

"Bunda udah pulang?"

"Belum, masih di jalan."

Seulgi nganggukin kepalanya, paham.

"Kamu tumben video call aku, ada apa?" bingung Irene.

Ya iyalah bingung, orang pacarnya ini kan text person banget dan nggak betah sama yang namanya teleponan, makanya Irene bingung tiba-tiba di-vc duluan.

"Malam ini aku mau tidur cepet tapi kata kamu kan ada PR, kelamaan kalau misalnya nunggu kamu selesai terus ngirimin fotonya, jadi sambil kamu ngerjain mending aku nyontek."

Irene gelengin kepalanya denger alasan pacarnya itu, "Kebiasaan nungguin aku sih, jadinya kamu nggak mau ngerjain sendiri ya"

"Selagi ada yang bisa dicontek, kenapa harus mikir sendiri"

"Kebiasaan dasar"

Mereka berdua pun diem karena nggak tau mau bahas apa.

"Kamu nggak ada lilin atau lampu emergency?" akhirnya Seulgi nanya.

"Lampu emergency-nya rusak, kalau lilin ada di dapur."

"Yaudah nyalain lilin sana, gelap banget gitu"

Irene ngerucutin bibirnya, "Takut ke dapurnya"

"Yaelah ini mukaku segede gini di layar kamu. Lagian takut apaan sih, nggak ada apa-apa juga."

Irene ngerucutin bibirnya. Dia nggak mau nyalahin lilin karena takut kalau nanti udah ada lilin, Seulgi bakalan matiin panggilan video callnya. Nggak apa-apa deh matanya sakit karena kesilauan sinar dari layarnya, daripada dia ditinggal sendiri gelap-gelap kayak gini.

SR - PACARAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang