JALAN - JALAN (Part 2)

3.1K 403 67
                                    

🔞
Buat jaga-jaga aja 😁😁


















Seulgi mendecakkan lidah, sedikit jengkel dengan sikap ceroboh kekasihnya. “Kamu tuh kalau tau filenya berharga ya di back up dong. Salin ke G-drive atau ke laptop, masa gitu aja harus aku kasih tau.”

“Kamu kalau nggak ada solusi nggak usah marah-marah bisa nggak? Aku juga nggak mau ada kejadian kayak gini!” marah Irene. Dia tidak butuh omelan Seulgi sekarang ini, dia hanya ingin ponselnya kembali ke tangannya.

“Itu namanya prepare for the worst!” Si Monolid semakin kesal.

“Gi” Wendy memegang bahu sang sahabat, menahan gadis itu untuk tidak bertindak kelewat batas. Dia paham dengan situasi Seulgi saat ini begitu juga dengan yang lainnya namun jika tidak dicegah ia yakin masalahnya akan lebih rumit.

Seulgi mendengus kasar. Ia memalingkan wajahnya pada bapak pemandu yang masih berdiri di perahu menyaksikan pertengkaran remaja tersebut.

“Pak area dermaga dalem nggak? Pakai snorkel aja cukup buat ke dasar?” Seulgi bertanya pada pria itu. Yang ditanya menganggukkan kepala,

“Cukup neng, nggak dalem kok. Saya bantu nyari ya”

“Iya pak makasih” jawab si Monolid lalu melompat kembali ke atas perahu, mengambil sepasang kaki katak dan alat snorkeling dengan kasar.

“Lu mau turun Gi? Matahari udah mau tenggelam” tanya Moonbyul sedikit khawatir. Seulgi dalam mode marah adalah hal yang menyeramkan, mereka tidak akan bisa mencegah gadis itu.

“Kita masih punya waktu belasan jam buat bareng-bareng sampai balik ke rumah masing-masing. Gue nggak mau sisa waktunya malah jadi nggak enak. Seenggaknya gue mau usaha dulu biar nggak dibilang nggak punya solusi.” Jawaban pedas Seulgi berikan sebelum ia memakai kacamata renang juga snorkel dan menceburkan diri ke air.

Dari atas jembatan, keenam remaja tanggung itu menyaksikan bagaimana Seulgi dan pemandu mereka menyusuri lautan dangkal demi mencari ponsel milik Irene. Sedangkan si empunya yang kehilangan tidak berhenti menangis, antara takut kalau ponselnya tidak kembali juga takut dengan kondisi emosi kekasihnya saat ini.

Dua puluh lima menit berlalu dan akhirnya Seulgi muncul ke permukaan. Ia berenang mendekat ke bawah jembatan dengan benda persegi di genggaman. Wendy serta Moonbyul segera menghampiri sahabatnya itu.

“Hpnya water resistant dan jatuhnya juga belum berjam-jam jadi masih nyala. Suruh dia nonaktifin terus keluarin kartu-kartunya dan jangan di charge dulu, terus kalo bisa coba beli beras dan direndam semaleman” dua orang itu mengangguk pada setiap penjelasan cepat bernada dingin yang Seulgi berikan. Wendy mengambil ponsel Irene lalu memberikannya pada si pemilik sambil mengulang perintah Seulgi.

“Lakuin yang Seulgi suruh dulu Rene, ngadepin marahnya dia nanti aja. Biar dia tenang dulu.” Ujar Wendy saat ia melihat Irene ingin menghampiri sang kekasih.

SR - PACARAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang