Seulgi masuk ke dalam kamar kosnya sambil melepas airpod dari telinga lalu ia letakkan di atas meja belajar. Tanpa sempat melepas jaketnya, Ia memilih untuk duduk di pinggir kasur lebih dulu dan mengecek ponselnya yang terus berbunyi menandakan ada begitu banyak pesan yang masuk. Keningnya berkerut saat mengetahui notifikasi itu berasal dari grup kelasnya saat SMA yang entah sudah berapa lama tidak pernah aktif.
Karena penasaran si Monolid pun membuka ruang obrolan tersebut dan matanya yang sipit membulat sempurna. Dirinya bahkan sampai mendekatkan layar ponselnya ke depan mata untuk memastikan apa yang ia lihat bukanlah ilusi optik atau rekayasa. Tawa kecil dan juga gelengan kepala ia berikan sambil terus menatap gambar yang dikirimkan seseorang yang menjadi sumber kehebohan di siang terik itu.
Si calon arsitek baru saja ingin mengetikkan sesuatu untuk meramaikan grup tersebut namun terhenti saat sebuah panggilan masuk menghubunginya. Ia tersenyum dan langsung mengangkatnya.
Setelah obrolannya dengan Moonbyul berakhir, Seulgi hanya bisa mendengus geli. Ia kembali membuka grup chat kelasnya lalu mengetikkan beberapa balasan.
Tawa si Monolid lolos saat melihat bagaimana Yerim berhasil membuatnya skakmat hanya dengan sekali balasan.
Merasa tidak ada balasan lain yang harus ia berikan, Seulgi pun mematikan layar ponselnya. Ia menghela nafas pelan dan bergumam untuk dirinya sendiri.
“Yang paling nggak kepikiran jadi pasangan malah nikah, giliran kita yang setiap hari diramal kalau abis lulus SMA langsung nikah, sekarang malah jalan masing-masing. Takdir emang sebercanda itu ya Rene”
THE END
SEE YOU AT SEASON 2
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
SR - PACARAN ✔
Fanfiction"Gi gue suka sama lo" "Oke" "Oke doang?" "Ya terus mau jawab apa?" "Ya okenya lo itu maksudnya apa?" "Oke, lo jadi pacar gue sekarang"