Y/N

659 108 3
                                    

PART 24
(Y/N)
Setting : setelah End Game
BUCKY X You (Readers)

Malam harinya kamu menyiapkan semua senjata dan perlengkapan misimu. Kamu melakukan aktivitasmu sambil masih membayangkan wajah pria itu. Kamu masih penasaran siapa dia sebenarnya. Pikiranmu tiba-tiba terpecah tatkala kamu mendengar pintu apartmentmu diketuk.

Kamu mengintip dari lobang intip dan balas mengetuk pintu dua kali, tak lama terdengar suara seorang pria yang menyebutkan kata sandi, kemudian kamu membukakan pintu.

"Tidak perlu membawa pistol dan senjata lainnya untuk misi kali ini" pinta pria yang berdiri di depanmu itu

Kamu mengerutkan kening dan hendak membuka mulut untuk bertanya.

"Kami merencanakan sesuatu untukmu dan James Barnes nanti, jadi pastikan kamu tidak ketahuan" lanjut pria itu yang sekarang mulai berjalan-jalan mengamati tiap sudut apartmentmu.

"Bagaimana aku bisa membawanya jika tanpa senjata?" Tanyamu bingung

"Hahaha. Dengan senjata pun kamu tidak akan bisa membawanya. Kamu bukan tandingannya" ucap pria itu

"Lalu?" Tanyamu

"Goda dia, giring dia ke markas Hydra, sisanya serahkan kepada kami"

Kamu menelan ludah dengan berat, tidak pernah kamu merasa segugup ini dalam menjalnkan misi. Dengan ingatan-ingatan yang berantakan, kamu harus bersandiwara seperti apa di depan James Barnes.

———

Keesokan harinya kamu pergi melakukan perjalanan selama satu hari menuju Lousiana. Setelah sampai kamu menuju tempat yang diberitahukan oleh Hydra, yaitu sebuah cabin kecil di dekat danau.

Langit sudah gelap saat kamu sampai di sana . Kamu masih mengendap-endap dan mempersiapkan diri untuk mengetuk pintu kabin. Namun alih-alih kamu mengetuk pintu, kamu lebih dulu mengintip ke dalam jendela. Kamu melihat sosok seorang pria dengan bahu lebarnya membelakangi jendela. Pria itu terlihat sibuk melakukan aktivitasnya.

Saat pria itu berbalik, kamu dapat melihat jelas wajahnya. Matanya yang tajam, tubuhnya yang kekar, dan tangan logamnya seakan-akan memberi sinyal bahwa ia bukanlah tandinganmu. Selain itu, sosoknya membuatmu merasakan suatu perasaan yang aneh.

"Sial" umpatmu dalam hati

Seketika pria itu menatap tajam keluar jendela. Kamu dengan cepat merunduk dan merangkak pelan ke belakang cabin. Insting pria itu benar-benar hebat.

"Kamu bukanlah 27 lagi. Namamu adalah Y/N sekarang. Jadilah dirimu sendiri begitu sampai di sana namun ingat, jangan lupakan misimu!"

Pada akhirnya kamu bersembunyi di dalam hutan. Kamu beristirahat sebentar, memikirkan pesan terakhir dari Hydra dan mengatur rencana. Setelah siap, kamu mulai berjalan keluar dari hutan.

Kamu telah sampai di depan kabin, kamu melihat bahwa semua lampu sudah dipadamkan kecuali lampu teras. Rasanya kamu ingin mengendap-endap masuk atau mungkin meledakan kabin ini dan langsung membawa pria itu pergi.

Entah sudah berapa lama kamu berdiri di depan pintu hingga akhirnya dirimu siap untuk menghadapi pria itu. Kamu mengangkat tanganmu dan mulai mengetuk pintu. Kamu mengetuk pintu dengan cukup lembut. Kamu memejamkan mata dan menari nafas tepat sebelum pintu di hadapanmu terbuka.

"Y/N?" ucap pria di depanmu

Kamu menatap mata birunya yang berkaca-kaca. Kamu terpaku dan tiba-tiba tubuhmu terasa dingin. Pria itu langsung memelukmu erat. Kamu tidak tahu harus berbuat apa-apa.

Pria itu masih memelukmu erat. Semakin lama kamu merasa pelukan itu sangat familiar. Entah mengapa semua hal yang berhubungan dengan pria itu sangat familiar, kamu jadi semakin penasaran.

"Bo-bolehkah aku masuk?" Tanyamu hati-hati. Kamu berusaha agar tidak salah bicara dan membuat pria itu curiga.

Pria itu sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap wajahmu. Pipi pria itu basah dengan air mata, ia tersenyum hangat sambil tangannya mengelus lembut rambutmu.

"Tentu, ini adalah kabinmu" ucap pria itu

Kamu masuk ke dalam dan mengamati sekeliling. Lagi-lagi kamu merasa tidak asing berada di sini.

"Y/N"

Pria itu memanggil namamu.

Oh ya, kamu baru tersadar, dari mana pria itu bisa tahu nama yang baru saja Hydra berikan kepadamu.

"Ya?" Tanyamu ragu-ragu

"Dari mana saja kamu selama ini?"

To be continued

Leave The Door Open| Bucky x reader (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang