VI Bunga ungu

4.1K 387 5
                                    


Berita tewasnya Zella sudah menyebar di seluruh penjuru LDH School, ada yang berduka,ada yang senang dan ada yang bodo amat.Berbeda dengan Eliza dan Sarga yang malah asik - asikan di rooftop.

"Begini, akhirnya ternyata sesuai keinginanmu"ucap Sarga dengan senyum yang menyeramkan.
"Tentu saja,aku sudah memprediksinya sebelum melancarkan aksiku"ucap Eliza sambil mengelus rambut Sarga yang tertidur di pangkuan Eliza.











Berbeda dengan Pasangan psikopat tadi.Mike dkk sedang menyelidiki penyebab kematian dari Zella.

"Menurutmu ....... bagaimana?"ucap Liam
"Aku memiliki hipotesis" ucap Mike
( Hipotesis : Dugaan ).
"Aku mencintai hipotesis"ucap Dave
"Apa itu?"Timpal Johan mereka merapat.
"Hanya hipotesis"Jawab Mike.Sebenarnya dia juga bingung,dia belum pernah menangani hal seperti ini sebelumnya.Menurutnya pembunuhan yang diselidiki saat ini tidak ada jejak yang valid.

"Berdasarkan hasil forensik, selain goresan dan lainnya....ada sebuah tanda pada tubuh Zella.Sebagai hasil dari forensik........ada jejak untuk suntikan mencurigakan itu dilakukan oleh pelaku,tapi kenapa?" Jawab Mike panjang lebar.

"Maksudmu kenapa ?"Jawab Leon karena tidak faham dengan perkataan Mike.
"Maksudku....kenapa dia menggunakan metode itu?"Tanya Mike.
"Psiko!!"Ucap Daniel pelan namun masih didengar semua orang.seketika mereka menoleh kearah Daniel.
"Apa maksudmu?"Tanya Dave.
"Maksudku... mungkin pelakunya seorang psikopat"Jawab Daniel .mereka semua terdiam memikirkan kasus yang menurut mereka sangat rumit.











Bel istirahat berbunyi,semua murid berhamburan keluar dari kelasnya.Begitu juga dengan dua pasangan psikopat ini.Mereka sudah berada di kantin dari jam pertama pelajaran dimulai.

"Kita boleh ikut duduk?"Ucap Liam.Eliza dan sarga hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengalihkan atensinya.Eliza yang sibuk dengan ponselnya, sedangkan sarga sibuk dengan bukunya.

"Kemarin kamu yang pergi dengan Eliza?"Tanya Karin.Sarga menutup bukunya dan tersenyum miring.
"Kalian menguntit kami?"Jawab Sarga tersenyum misterius.Seketika Karin gugup karena keceplosan.
"Ya.......kami memang pergi bersama kemarin"Jawab Sarga dan tersenyum manis kearah Eliza dan dibalas senyum manis dari sang empu.
"Kalian memiliki hubungan?"Kali ini bukan Karin,tapi Daniel.Sarga menjawab dengan senyuman yang penuh arti.

"Besok Anna pulang dari London kan?"ucap Dave
"He.em bagaimana kalau dia tahu bahwa Zella sudah mati"Ucap Lia.yang dibalas anggukan Mike dkk.
"Awas aja kalau kamu bully Anna lagi"ucap Johan menatap sengit kearah Eliza.
"Untuk apa dia membully gadis kesayanganmu itu...... Sedangkan ada jalan lain yang lebih baik dan memuaskan"Ucap Sarga dengan seringaian.











Saat ini Eliza dan Sarga sedang berada di taman pinggir jalan.Sarga membaringkan tubuhnya denga kepalanya yang bertumpu dipaha Eliza.Suasana sepi hanya suara kendaraan yang terdengar hingga suara seorang pria menyapa mereka.

"Ekhm......."Ucap pemuda itu berdiri menghadap dua sejoli yang sedang asik sendiri.
"Ada apa?"Ucap Sarga dengan wajah datar penuh imidasi.Yang ditatap hanya cengengesan tidak jelas sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pembunuhan Zella, itu.........ulah kalian kan?"Ucap pemuda itu menatap canggung Eliza dan Sarga.Seketika Sarga bangun dari berbaringnya.Menatap pemuda itu tajam.
"Kenapa kau..........."Ucap Sarga terpotong oleh ucapan pemuda itu.

"Karena aku perlu bekerja sama dengan kalian"Jawab pemuda itu cepat.
"Apa hanya itu?"Ucap Sarga menatap tajam pemuda itu.
"Bagaimana jika bukan?"Jawab pemuda itu.
"Aku pikir kau memiliki motif tersembunyi"Ucap Eliza yang kini ikut memandang pemuda itu datar.
"Apa motif tersembunyinya?"Tanya

"Aku tahu....."Ucap Eliza mengacungkan jari telunjuknya.
"Kau tahu?"Ucap pemuda itu semangat.
"Memang tidak,kesanmu benar - benar jelas"Ucap Eliza kemudian menarik tangan Sarga untuk berjalan mengikutinya. Meninggalkan pemuda tadi yang menggerutu tidak jelas.

"Huh......si brengsek ini...... TOLONG BEKERJA SAMALAH DENGAN DINGIN,YA?"teriak pemuda itu berlari menghampiri Eliza dan Sarga.
"Jika kau mengungkapkan identitas mu terlebih dahulu"Ucap Sarga bersendekap dada memandang pemuda itu jengah.

"Ah......baiklah.Jadi........identitasku..............."Ucap pemuda itu menggantung dengan tatapan menggoda sedangkan mereka yang ditatap malah menatap pemuda itu datar.
"........Aku MARK GEORGE SMITH"Ucapnya dengan senyum manis.












Sesampainya di rumah Eliza disuguhkan dengan kedatangan 2 Abangnya Mike dkk serta dua orang wanita yang tidak lain adalah Anna dan Selyn.Eliza hanya acuh menaiki tangga menuju kamarnya.
"Saat kau ke TKP...... apakah kau menemukan sesuatu?"Tanya Liam kepada Mike.Disini Anna dan Selyn sudah mengetahui kalau Zella tewas.
"Pembunuh ini direncanakan"Ucap Mike santain namun ditatap jengah oleh Liam.
"Bukankah kita semua sudah tahu itu?"Ucap Liam jengah.

"Disamping mayat Zella.....terdapat bunga ungu"Ucap Mike sambil berfikir.
"Aku sudah mencari toko bunga sekitar tapi tidak bisa menemukan orang yang membeli bunga itu"Ucap Karin.
"Hyacinthus......"Ucap Leon menggantung
"..........Bunga itu Hyacinthus, Ini tidak sengaja, tapi direncanakan. Dengan tujuan membunuhnya"Lanjutnya.

( Ilustrasi gambar bunga HYACHINTHUS )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


( Ilustrasi gambar bunga HYACHINTHUS ).


Tanpa disadari percakapan mereka didengar oleh seorang gadis dari lantai atas.
"Warna ungu kadang - kadang digunakan untuk mengekspresikan kesedihan atau kematian.Para wanita mungkin tidak tahu, pintu apa yang dibuka pada saat itu"Gumamnya menyeringai kemudian beranjak memasuki kamarnya.









21 Juni 2021

DIVERGENT/ダイバージェントTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang