07. Vlog HyunBang

2.8K 330 27
                                    

"Hello everyone! Welcome back to HyunBang Channel!" Hyunjin menyapa dengan riang pada kamera digenggamannya.

"Ini vlog kedua gue, dan hari ini kita bakal ke pasar tradisional buat beli bahan-bahan ospek gue." Hyunjin dengan tersenyum tampan, berjalan menuruni tangga.

Hari Minggu ini, Hyunjin akan mengajak Felix dan Jeongin untuk menemani dirinya dan tentunya akan memeriahkan isi vlognya. Serta produser acara sepakat akan fokus merekam ketiga bersaudara ini.

Sebab, Chan dan Minho sejak hari Jumat sibuk mengurus pekerjaan masing-masing, pergi pagi pulang tengah malam. Keduanya sama-sama memiliki deadline yang harus dikerjakan segera. Sedangkan Changbin yang sebagai ketua pelaksana ospek itu sibuk mengurus banyak hal dan jelas tidak berada di rumah. Kemudian dua kembar, Jisung-Seungmin yang sudah pergi dari pagi sekali karena punya kegiatan organisasi yang tidak diizinkan untuk direkam.

"Udah siap?" Hyunjin bertanya pada Jeongin yang duduk di sofa sambil memangku dagunya dengan tangan, menghela nafas malas sambil memberi kode pada Hyunjin melalui tatapannya.

Felix sibuk menata bawaannya yang ia taruh di dalam tas ransel, dari botol minum, tisu basah, tisu biasa, tiga tas belanja yang telah dilipat rapi, powerbank, dompet, ponsel, bahkan ia membawa buku paket matematika panduan ujian kelulusan yang tebalnya bukan main.

"Lo udah tegur?" Hyunjin bertanya pada Jeongin yang sekali lagi menghela nafas, sedangkan pelaku yang membuat si bungsu lelah tanpa sebab itu sibuk bersiul-siul dengan santai.

"Felix sayangnya kak Hyunjin." Felix yang telah mengancing tas ranselnya itu menatap sang kakak.

"Iya, Kak Hyunjin sayangnya Felix?" Dengan kedipan polos Felix itu, Jeongin jadi tepuk jidat, sedangkan Hyunjin tersenyum masam.

"Kamu mau bawa itu?" Felix mengangguk semangat.

"Bawa botol minum, tisu, ponsel, sama tas belanja aja ya, dek. Yang lainnya keluarin, ganti juga tasnya sama tas yang baru dibeliin kak Changbin dua minggu lalu. Ya?"

"Eh? Kenapa?"

"Kita mau belanja, Lixie, bukan mau kerja kelompok. Kan tadi aku udah kasih tau! Dasar anak kecil!" Jeongin berdecak kesal, membongkar tas Felix dan memindahkan beberapa benda yang disebut pada tas yang Hyunjin maksud.

Syukurnya tas yang Hyunjin maksud itu memang ada di sofa, karena tadi Jeongin mengusulkan hal yang sama pada si mungil tetapi kalah telak karena tidak kuat dengan omelan sang kakak lucunya itu.

Felix mengulum bibir bawahnya kesal. Alisnya tertekuk ke dalam, dengan ekspresi masam. Tapi, dua saudaranya itu tidak peduli. Hyunjin sesekali melirik adiknya itu, tapi lebih fokus pada kameranya sendiri. Sedangkan Jeongin sudah menutup tas Felix, tapi berdiam diri sambil menatap botol minum yang tidak bisa dimasukkan dalam tas.

"KAN! BOTOLNYA TARUH MANA?! ISH!" Felix berseru kesal, kakinya dihentakkan sambil menatap Jeongin.

Jeongin menghela nafas lagi, memakaikan tas kakaknya, kemudian botolnya ia genggam.

"Bisa taruh di mobil, Kak Lix." Tangan besar Jeongin bergerak mengelus lembut rambut kakaknya itu.

Felix berkedip sebentar, menatap adiknya yang tinggi itu. Rasa kesalnya luntur seketika.

"Hehehe Jeonginie~ mau cium." Jeongin mendengus geli, menundukkan kepalanya sedikit dan mengecup sekilas bibir kakaknya itu.

"Udah gak ngambek kan? Ayo kita pergi." Felix mengangguk, menurut pada Jeongin yang menggandengnya keluar dari rumah.

Hyunjin melihat keduanya, tersenyum kecut, "Gue yang ngajak, gue yang ditinggal, gak ada akhlak."

"Jeongin doang, Lixie jelas berakhlak.  Bismillah dicium sambil cuddle entar malam."

Fam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang