05. Misi Berdelapan

2.9K 359 8
                                    

Akhir pekan. Kedelapan bersaudara itu berkumpul lengkap. Gak ada yang memiliki kegiatan di luar rumah seperti sebelum-sebelumnya. Dan kejadian ini telah ditunggu-tunggu oleh staff, sebab mereka memiliki permainan yang sekiranya seru untuk kedelapan bersaudara itu.

Beda dibanding sebelumnya yang selalu di ruang tengah. Kini mereka memilih untuk mulai merekam di taman yang dekat dengan kolam renang.

Cuaca cerah pagi ini membuat kedelapan bersaudara itu makin semangat memulai kegiatan.

"Payah, besok senin gue udah sekolah." Seungmin menggerutu di tempatnya, Jisung yang duduk di sebelahnya mengangguk setuju.

Chan geleng kepala, "Kenapa gitu sih? Banyak diluar sana anak-anak kurang beruntung mau sekolah. Kalian dikasih kesempatan sekolah malah ngedumel kayak gitu."

"Tuh dengerin kata kak Chan, dasar tukang ngeluh." Minho yang duduk di samping Changbin mendelik pada dua adiknya itu.

"Nih, kak Chan. Hyunjin juga ngeluh soal nyesel ambil kuliah. Katanya mending fokus model aja." Changbin dengan senyum miringnya mengadu pada Chan, Hyunjin yang baru saja berjalan mau ke dalam rumah untuk mengambil minum jadi berhenti.

Chan menatap tajam adiknya itu, yang dibalas ringisan kecil dari si jangkung.

"Kalian kenapa gitu sih? Felix dan Jeongin juga? Mau ngeluh sekolah?" Chan berdiri, berkacak pinggang menatap dua adiknya yang berpangkuan, duduk di lantai dengan kaki Jeongin tersila.

Felix yang dipangku Jeongin menggeleng, tapi Jeongin diam saja.

"Jeongin?"

"Enggak kak, duh, marahin tiga aja jangan tambahin gue." Jeongin menciut duluan, meski tadi dalam hati ia ikutan mengeluh.

Sekolah bukan hal menyeramkan sebenarnya, tapi kalau bisa memilih diam di rumah atau berjalan-jalan senang di luar, mereka jelas memilih itu.

Chan menghela nafas kemudian, kembali duduk di kursi. Posisinya kini adalah Chan, Minho, Changbin, Seungmin, dan Jisung duduk di kursi yang ada dengan sebuah meja bundar kecil di tengah-tengah tiga tertua dan dua kembar itu.

Jeongin dan Felix dalam pangkuan si bungsu duduk di lantai keramik yang masih cukup dingin sisa udara sejuk pagi, sedangkan Hyunjin yang duduk di lantai juga, memilih bersandar pada kaki Changbin.

Melihat posisi yang siap itu, Produser akhirnya buka suara.

"Kalian tahu kenapa dikumpulkan di kolam renang?"

Pertanyaan itu buat Felix dalam pangkuan mengangkat tangannya ingin menjawab, "Lomba renang?"

"No no, Lixie. Lihat kolam renangnya ada palang setinggi 2 meter dan bertambah tingginya, total sampai 3,5 meter. Berarti kita disuruh manjat." Jawaban Hyunjin itu buat Changbin terkekeh gemas.

"Enggak dong, kak Hyunjin. Gue menduga kita bakal dibagi dua tim dan disuruh lompatin itu." Jeongin menyela.

"Benar, Jeongin. Jadi akan ada dua tim, salah satu dari pilihan tim akan melewati palang tersebut dengan bantuan tiga anggota lainnya. Hukuman bagi yang kalah adalah kursi lompat yang akan menerbangkan kalian ke dalam kolam." Jisung dan Seungmin berseru senang, mereka sampai bertepuk tangan heboh, tidak sabar.

"Ini akan aman? Saya tidak mau kalau adik-adik saya terluka nantinya." Chan bertanya.

"100% aman."

"Jadi, pembagian timnya, kami memilih sendiri?" Minho berdiri, terlihat bersemangat sekali.

Seorang staff memberikan sebuah gelas yang berisi delapan sumpit, ada dua warna yang disembunyikan di sana, yang akan menjadi warna tim mereka nantinya.

Fam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang