11. Good News (2)

2.1K 268 23
                                    

"Rapat di rumah gue dulu deh, nanti kita bahas soal organisasi sama band. Iya, gitu aja. Seungmin juga di rumah, lagian ini akhir pekan kerjaannya cuma ngedit coverannya buat di upload di suara-awan. Ok, gue tunggu." Jisung yang berjalan ke arah ruang makan sambil menelepon itu, akhirnya duduk setelah sambungan terputus, mengambil gelas bersih di meja dan mengisinya dengan air dari teko, meneguknya hingga tandas dengan tenggorokan yang lega.

"Kak Ji, mau keluar ya?" Felix mendekati Jisung masih dengan celemek dan sarung tangan anti panas di tangannya.

"Enggak, Lix. Mau ngumpul sama anggota organisasi aja, ngebahas soal penggalangan dana juga beberapa tempat yang membutuhkan. Terus anggota band juga perlu lakuin sesuatu buat dana tambahan." Felix mengangguk mengerti.

"Anggota kakak banyak kan ya? Kira-kira cookies buatan ku cukup gak ya?" Felix melirik ke arah dapur, pada ovennya yang terlihat panas karena tengah memanggang.

"Gak semuanya ke sini kok, cuma anggota inti dan anggota band." Felix mengangguk mengerti.

"Oh ya kak Ji," Jisung yang sudah fokus kembali dengan ponselnya kini menatap Felix yang bergerak duduk di sisinya.

"Ada yang cewek kan ya?" Jisung mengangguk atas pertanyaan itu.

"Iya, ada dua, sekretaris sama bendahara. Kenapa?" Felix tersenyum kecil, memainkan jari-jari mungilnya yang sudah tidak lagi tertutupi sarung tangan.

"Yang waktu itu bawa kotak pas busking, ada gak?"

"Ada, dia bendaharanya." Jisung melihatnya, bagaimana pipi Felix memerah dengan menggemaskan setelah Jisung memberi tahu hal tersebut.

"Felix, suka?" Pertanyaan Jisung yang tiba-tiba itu buat Felix segera berdiri, mengambil sarung tangannya dan kembali ke dapur tanpa berniat menjawab sedikitpun.

Tapi Jisung tau apa jawabannya, adik kembarnya itu tidak bisa menutupi apapun darinya.

"Ternyata Felix kepengen jadi bendahara ya." Jisung mengangguk dengan bangga, mengelus dagunya dengan senyuman lebar sebab senang.

"Lix!! FELIX HUEEE BANTUIN AKU!" Teriakan Seungmin yang bercampur rengekan itu buat Jisung dan Felix yang kembali ke ruang makan dengan dua loyang panas di masing-masing tangannya untuk ia taruh di meja makan-mengerutkan dahi.

"Lix tolonginnn, coverannya berantakan kayak ada yang kurang tapi aku buntu banget buat mikir. Dari tadi udah aku edit juga biar kedengaran lebih flawless malah makin hancur." Felix menghela nafas, melepas sarung tangan anti panasnya dan menepuk bahu Seungmin yang memeluknya dengan sedih.

"Aku bantuin."

"Kak Ji, ini nanti kalau udah dingin tolong di tata ke toples biasa ya. Inget buat cuci tangan dulu!"

Jisung mengangguk, "Oke."

*

"Ji, si Seungmin mana? Gak ikut?" Seorang gadis yang berperan sebagai sekretaris di organisasi HaPpY itu bertanya, namanya Ryujin, cantik dan tampan diwaktu yang bersamaan. Auranya terlalu kuat, tapi lebih dominan gak tau malunya.

Ryujin sekarang ini lagi berbaring di sofa yang ada di ruang keluarga Bang yang luasnya bukan main, belum lagi toples cookies yang baru Felix panggang ada dalam pelukannya, sibuk ia suap ke dalam mulutnya yang tidak letih mengunyah.

"Seungmin lagi sibuk sama Felix, nanti juga turun." Jawaban Jisung itu mendapat anggukan mengerti dari anggota bandnya dan anggota organisasi yang hadir.

"Gengs, kenapa kita gak manfaatin keadaan sih?" Personil band Sunshine yang memegang bass itu bersuara.

"Kenapa kita gak ajuin kerja sama dengan pemerintah, grup band kita meskipun gak tergabung dalam agensi tapi kita lumayan terkenal karena udah manggung dibanyak tempat, belum lagi kita bahkan lo berempat sekaligus pendiri organisasi ini bukan orang biasa. Kita bisa tampil di acara olahraga se-Asia dan bayarannya bisa kita salurin 100% ke panti asuhan, yayasan kanker dan yang berkebutuhan khusus. Kalau masukin proposal sekarang tujuan kita jelas mengundang banget, pasti auto acc!" Sunwoo yang memegang bass itu menambahkan.

Fam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang